kualifikasi Piala Asia 2023 masih menjadi euforia. Sampai hari ini topik seputar pertandingan yang berakhir 2-1 tersebut mendominasi  masih perbincangan di media sosial.
Kemenangan Indonesia atas Kuwait diWalau belum menjamin kelolosan Indonesia, tapi euforia itu  bisa dipahami. Sebab sudah sangat lama tim garuda tak bisa meraih kemenangan dari negara kuat di Asia. Seolah alergi, Indonesia lebih sering menderita kekalahan telak manakala bertemu timnas dari jazirah Arab. Bahkan, garuda sering sial pula dalam pertandingan yang dipimpin oleh para pengadil dari kawasan Arab.
Oleh karena itu, pujian dari suporter Indonesia mengalir deras untuk para pemain timnas usai pertandingan. Apalagi kemenangan yang diraih hadir melalui skenario "comeback" cepat pada akhir babak pertama dan awal babak kedua.
Pendukung Indonesia juga memuji Shin Tae-yong yang kembali memperlihatkan kejeniusannya sebagai pelatih kaya taktik. Dianggap tak akan mampu menang, timnas justru memberi kejutan.
Kesabaran STY menangangi para pemain yang sempat murung ketika latihan berbuah 3 poin penting. Mengingat kemenangan atas Kuwait merupakan yang pertama kalinya bagi Indonesia setelah 42 tahun, STY dianggap telah mempersembahkan sebuah masterpiece bagi timnas Indonesia.
Sayangnya, antusiasme yang ditujukan kepada para pemain dan pelatih membuat para pendukung Indonesia melupakan sosok penting dalam sepakbola Indonesia. Seperti dinarasikan oleh PSSI melalui berita di situs resminya, kemenangan Indonesia atas Kuwait merupakan buah dari kerja sang aktor utama, yakni Bapak Iwan Bule.
Sebagai Ketua PSSI yang sangat paham tentang sepakbola Indonesia dan dunia, beliau memang bukan ketua biasa. Semangatnya mendukung timnas yang terus diupdate lewat media sosial merupakan salah satu bukti peran besar beliau dalam setiap perjalanan timnas. Suntikan motivasi, video call dan kunjungan ke tempat latihan yang sering ia lakukan sama pentingnya dengan taktik STY. Timnas juga pantas bersyukur karena semua pelatihan di luar negeri dikabulkan oleh federasi.
Sepakbola Indonesia beruntung dipimpin oleh sosok yang memiliki passion dan pengetahuan luas tentang sepakbola seperti beliau. Apalagi dalam masa jabatannya yang belum lama dan di tengah cekaman hebat pandemi Covid-19, sepakbola Indonesia tetap mampu berprestasi.
Paling tidak ada 5 prestasi cemerlang yang ditorehkan sepakbola Indonesia di bawah kepemimpinan beliau.
Pertama, dalam waktu singkat Indonesia berhasil dua kali menjadi juara tanpa mahkota. Yakni runner up Piala AFF dan medali Perunggu di Sea Games. Dua gelar tersebut sangat bergengsi. Tidak semua negara bisa meraihnya. Timor leste, Brunei Darussalam, dan Kamboja pun tidak mampu mendapatkannya hingga detik ini.
Bahkan, negara kuat langganan piala dunia seperti Brasil, Argentina, Spanyol, dan Jerman pun belum pernah mencicipi sengitnya pertandingan piala AFF.