Hujan yang turun pada malam takbiran menimbulkan kegalauan. Membuat banyak orang bimbang tentang lokasi salat Idulfitri. Bersyukur segera datang kabar baik lewat whatsapp. Setelah pengurus masjid meninjau kondisi tanah lapang pada malam itu, diputuskan salat Idulfitri tetap dilaksanakan sesuai rencana.
Maka, Senin pagi (2/5/2022) jalanan segera disesaki orang-orang yang datang dari berbagai arah. Termasuk dari kampung-kampung sebelah.
Melawan kabut dan embun, orang-orang antusias menyongsong salat Idulfitri. Padahal belum pukul 6 pagi, tapi ribuan pasang kaki sudah berbondong-bondong menuju ladang jagung di belakang SD. Tanah lapang yang menjadi lokasi salat Idulfitri ada di tengah ladang tersebut.
Sementara itu gang-gang di antara pemukiman, halaman SD dan di depan kantor desa menjadi tempat parkir sepeda motor dan mobil. Sedikit petugas pengatur lalu lintas harus mondar mandir mengimbau dan mengarahkan warga yang hendak salat Ied untuk segera menuju tanah lapang.
Imbauan tersebut wajar adanya. Sebab banyak warga yang berhenti lama di tengah jalan demi menghampiri penjual balon dan mainan anak. Akibatnya lalu lintas macet.Â
Sejumlah kendaraan tak bisa menepi, sulit pula untuk maju bergerak. Apalagi beberapa penjual balon itu mengambil lokasi strategis di mulut jalan masuk ke tanah lapang. Sebuah upaya cerdik untuk menarik perhatian anak-anak.
Penjual balon dan mainan anak memang telah menjadi salah satu keistimewaan salat Idulfitri. Â Terutama yang diselenggarakan di area-area publik.Â
Para penjual balon dan mainan itu memanfaatkan momentum salat Ied untuk mengais rezeki. Aji mumpung setahun sekali, tak sedikit di antara mereka menaikkan harga.