Mohon tunggu...
Hendra Wardhana
Hendra Wardhana Mohon Tunggu... Administrasi - soulmateKAHITNA

Anggrek Indonesia & KAHITNA | Kompasiana Award 2014 Kategori Berita | www.hendrawardhana.com | wardhana.hendra@yahoo.com | @_hendrawardhana

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Hanya di Indonesia: Pra PSBB-PSBB-PSBB Humanis-PSBM-PSBB Transisi-PSBB Ketat-PPKM-PPKM Update?

9 Januari 2021   09:13 Diperbarui: 9 Januari 2021   09:59 898
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
PPKM, PSBB versi 2021 (youtube kompas tv).

PPKM, PSBB versi 2021 (youtube kompas tv).
PPKM, PSBB versi 2021 (youtube kompas tv).
Jawa Tengah dan DIY adalah contoh daerah yang terlena dengan kenyamanan penangangan pandemi. Sempat dianggap mampu mengendalikan penularan dan menjaga banyak zona hijau, Jateng dan DIY merasa tidak perlu untuk menerapkan PSBB.

Agaknya DIY beruntung dan tertolong oleh aksi swadaya masyarakatnya. Lockdown lokal di tingkat kampung yang digerakkan oleh  komunitas-komunitas warga bisa sedikit menahan laju penyebaran Covid-19 pada masa awal pandemi.

(Baca: Semakin Banyak Local Lockdown di Yogyakarta)

Sayangnya itu tidak dibarengi dengan langkah tanggap pemerintah daerah. Intervensi pemerintah daerah di DIY bisa dikatakan minim.

Sedangkan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, dalam sebuah dialog bersama Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada (KAGAMA) pada akhir Oktober 2020 membanggakan keberhasilan mengendalikan pandemi tanpa PSBB. Sebaliknya mikro-zonasi yang diterapkan di Jawa Tengah diklaim telah sukses.

(Baca: Curhat Satgas Covid-19 di Jawa Tengah)

Apa yang terjadi setelah itu? Penularan Covid-19 di Jawa Tengah melonjak secara ugal-ugalan dan belum terkendali sampai sekarang. Kegentingan yang terjadi di Jawa Tengah dan DIY saat ini memperlihatkan tidak adanya pembelajaran dari kegentingan yang terjadi di DKI, Jawa Timur, Jawa Barat, serta daerah-daerah lainnya seperti Sulawesi Selatan dan Bali.

Nama Baru, Masalah Lama

Saat "Pembatasan Sosial Berskala Mikro" atau PSBM tak membuahkan hasil maksimal, kita diperkenalkan lagi dengan istilah "PSBB Transisi" yang populer diterapkan di DKI Jakarta. Hasilnya tetap sama. Pandemi tak jua terkendali.

Lalu sempat akan diterapkan "PSBB versi Ketat", tapi dianulir setelah terjadi kompromi dengan pemerintah pusat. Padahal Corona tak mengenal kompromi.

Terkini pada 6 Januari 2021 pemerintah mengumumkan akan memberlakukan "PSBB Jawa-Bali" selama 2 pekan mulai 11 Januari 2021. Beberapa daerah ditetapkan sebagai prioritas karena penularan Covid-19 dianggap semakin parah dan sistem layanan kesehatannya telah semakin kewalahan.

Lucunya, belum juga PSBB Jawa-Bali diterapkan, utak-atik istilah kembali terjadi. Pada 8 Januari telah lahir "PPKM" alias "Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat". Ternyata bukan hanya virusnya yang bermutasi, nama PSBB pun ikut mengalami mutasi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun