"Los dol ndang lanjut leh mu whatsapp an!" Lantunan lirik tersebut mengalun kencang dari halaman parkir utama GOR Goentoer Dardjono, Purbalingga, Jawa Tengah, pada Minggu (27/9/2020) pagi sekitar pukul 07.00.
Mengikuti iramanya, ratusan orang bergerak dengan dipandu instrukstur yang lincah di atas panggung mungil. Sesekali mereka menirukan liriknya, ikut bernyanyi, berteriak, dan melontarkan yel-yel penuh semangat.
Bergerak, berteriak, dan bersenang-senang. Seolah tak ada yang salah dengan ketiga hal itu. Apalagi jika dikaitkan dengan aktivitas olahraga bersama.
Namun, lain ceritanya jika dilakukan di masa pandemi Covid-19 yang belum terkendali. Begitulah yang terjadi di GOR Goentoer Darjono.
Entah mereka peduli atau tidak tentang risiko zona merah. Tak jelas pula apakah mereka tak mau tahu atau tak diberi tahu tentang ancaman Covid-19 di sekeliling mereka yang mengintai setiap detiknya.
Pengabaian protokol kesehatan terlihat di sana sini. Sejumlah orang, baik yang mengikuti senam massal, jogging atau hanya berjalan-jalan mengitari GOR, terlihat tak menggunakan masker. Sementara banyak lainnya menggunakan masker tak sebagaimana mestinya.
Pembiaran
Menurut seorang petugas parkir, kegiatan olahraga dan keramaian di GOR Goentoer Darjono ini berlangsung setiap hari Minggu. Tak diketahui pasti apakah selama pandemi Covid-19 keramaian tersebut terus berlangsung atau sempat dihentikan.
Meski demikian kesan pembiaran terlihat jelas. Sepanjang pengamatan tak terlihat upaya penertiban dan pemberian sanksi kepada masyarakat yang melanggar protokol kesehatan di sekitar GOR. Tak tampak pula petugas yang berkeliling untuk mengingatkan masyarakat. Memang ada beberapa personel polisi di gerbang masuk GOR. Namun, mereka hanya terlihat berdiri mengantur lalu lintas.