Begitu mengetahui saya menggunakan e-boarding, petugas mengarahkan alat pemindai ke layar smartphone saya sehingga saya tak perlu memberikan smartphone ke petugas. Prosedur ini saya apresiasi karena mengurangi kontak langsung antar orang.
Tiba di ruang tunggu perasaan saya agak campur aduk. Rasanya agak aneh melihat suasana ruang tunggu pagi itu. Ada banyak orang, tapi hampir semuanya duduk tersebar di segala sisi sehingga menciptakan jarak yang lumayan luang. Semuanya menggunakan masker dan nyaris hening. Ternyata begini rasanya tatanan kehidupan baru di stasiun.
Namun, lebih dari itu ialah ungkapan syukur karena akhirnya saya akan bertemu keluarga setelah hampir 5 bulan lamanya menahan rindu. Pandemi Covid-19 mencegah saya dan kita semua untuk mudik. Selama itu pula rasa kangen dan haru menumpuk. Hanya teknologi serupa panggilan video yang meretas jarak. Tapi tak cukup sebagai panawar rindu.
Hingga pada akhir pekan yang lalu saya putuskan untuk pulang dan menemui keluarga di kampung halaman. Kereta eksekutif pada rangkaian Joglosemarkerto saya pilih karena keterisiannya yang masih rendah.
Pukul 7 kurang 5 menit kereta Joglosemarkerto merapat di Lempuyangan. Puluhan orang yang telah menunggunya bergegas dengan antusias. Saya pun menuju kereta eksekutif nomor 3.
Dugaan saya benar. Kabin eksekutif itu hanya terisi sekitar 10 penumpang yang duduk tersebar. Bahkan, ketika kereta telah melaju dan singgah di sejumlah stasiun tetap tak banyak penambahan penumpang di kereta eksekutif.
Selama perjalanan saya kenakan masker dan face shield untuk melengkapi pakaian lengan panjang yang diwajibkan. Terbungkus dalam pakaian semacam itu sempat membuat saya sulit menyamankan diri di dalam kereta. Saya seperti mengenakan kostum yang tak biasa.
Untungnya rasa canggung bepergian dalam kostum serba tertutup semacam itu hanya sesaat. Lama-kelamaan saya mencoba menikmati perjalanan dengan hanya memandang ke arah jendela. Kebiasaan membaca buku atau bermain smartphone saya tinggalkan demi mengurangi kontak dengan benda-benda di sekitar saya.