Mohon tunggu...
Hendra Wardhana
Hendra Wardhana Mohon Tunggu... Administrasi - soulmateKAHITNA

Anggrek Indonesia & KAHITNA | Kompasiana Award 2014 Kategori Berita | www.hendrawardhana.com | wardhana.hendra@yahoo.com | @_hendrawardhana

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Daripada Menimbun "Cashback", Lebih Baik Sedekah Daring

8 Mei 2020   15:56 Diperbarui: 8 Mei 2020   16:22 1315
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
OVO dan cashback Ovo Points (dok. pri).

"Masuk surga itu ada banyak jalurnya. Allah menyediakan banyak jalur. Ada orang yang masuk surga karena salatnya. Ada yang karena sedekahnya dan ada yang karena amalan-amalan lainnya"

Begitulah kurang lebih perkataan yang paling kuat melekat di ingatan saya dari tausiyah daring yang saya tonton lewat smartphone sekitar lima hari lalu. Dari semua materi yang disampaikan selama tausiyah sore itu, perihal sedekah penting untuk didalami.

Bukan berarti yang lain tidak penting. Akan tetapi selama puasa Ramadan, sedekah menjadi salah satu amalan yang paling dianjurkan untuk ditingkatkan. Ini terkait langsung dengan salah satu tujuan utama berpuasa, yakni membangun kepekaan sosial.

Dengan menahan lapar serta haus kita dibawa menempuh kondisi dan pengalaman untuk merasakan kekurangan. Harapannya kita juga bisa merasakan atau setidaknya membayangkan kesusahan serupa yang dialami oleh orang-orang yang kurang beruntung.

Puasa menuntun kita memupuk empati. Dengan merasakan beratnya menahan lapar dan haus, serta menahan keinginan untuk berlebih-lebihan, kita diajarkan menjadi manusia yang lebih peduli terhadap kesusahan orang lain.

Sedekah menjadi cara paling mudah yang bisa kita tempuh untuk membantu sesama. Tidak harus dengan uang, sedekah bisa berupa tenaga dan pikiran. Bahkan, senyuman yang tulus dan teduh merupakan sedekah. Kita juga bisa melakukan sedekah kapan saja. Berbeda dengan zakat fitrah yang hanya dikeluarkan menjelang Idulfitri. Jika zakat memerlukan ijab qabul, sedekah tidak demikian.

Jadi, ada banyak kemudahan, cara, dan pilihan untuk bersedekah. Meski tidak dimungkiri bahwa dalam keadaan tertentu, sedekah dalam bentuk uang ataupun barang kebutuhan akan lebih cepat dirasakan manfaatnya bagi yang benar-benar membutuhkan.

Ada pendapat bahwa saat ini sebenarnya sudah tidak ada alasan lagi bagi orang yang mampu untuk tidak bersedekah. Sekalipun seseorang sangat sibuk dan waktunya terbatas untuk menjangkau orang-orang yang membutuhkan, teknologi telah mampu mengatasinya. 

Tren donasi atau sedekah daring yang saat ini semakin tumbuh jadi buktinya. Mengantarkan kebahagiaan serta berbagi kebaikan kepada sesama bisa dilakukan dengan cepat dan mudah. Seperti itulah makna connecting happines dari sedekah daring.

Sekarang kita bisa bersedekah untuk anak yatim dan kaum dhuafa hanya dengan beberapa sentuhan di layar smartphone. Kita bisa membantu membelikan sembako, makanan berbuka, dan sebagainya melalui fitur donasi yang disediakan oleh berbagai aplikasi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun