Agama merupakan unsur penting dalam hidup dan kehidupan masyarakat Indonesia. Bagi kebanyakan masyarakat negeri ini, agama menjadi pijakan utama dalam kehidupan. Itu sebabnya masyarakat Indonesia dikenal sangat relijius.
Sebagai negara dengan populasi penduduk muslim terbesar di dunia, di mana 87% penduduk Indonesia beragama Islam, semangat keagamaan, praktik keagamaan dan pandangan-pandangan umat Islam Indonesia selalu menarik untuk dikaji.
Pada 12 Januari 2020 Alvara Research Center mempublikasikan laporan terkini tentang umat Islam Indonesia yang diberi judul: "Indonesia Moslem Report 2019: The Challenges of Indonesia Moderate Moslems".
Survei tersebut merupakan studi kuantitatif yang memiliki beberapa tujuan. Di antaranya menentukan tingkat moderasi keagamaan umat Islam Indonesia dan mengidentifikasi pandangan keagamaan umat Islam Indonesia tentang hubungan agama dan negara serta isu-isu sosial lainnya.Â

Pemimpin NonmuslimÂ
Di Indonesia isu pemimpin nonmuslim berulang kali direproduksi ketika berlangsung pemilihan kepala daerah (pilkada) dan presiden (pilpres). Sepanjang itu pula isu pemimpin nonmuslim mampu memantik keterbelahan dan mengusik kerukunan masyarakat Indonesia.
Salah satu temuan yang penting dan menarik ialah dukungan umat Islam Indonesia terhadap pemimpin nonmuslim. Menurut studi ini mayoritas umat Islam Indonesia (43%) ternyata mendukung pemimpin nonmuslim. Sedangkan 32,5% menyatakan tidak mendukung.
Penerimaan tertinggi terhadap pemimpin nonmuslim dijumpai pada umat Islam di Maluku & Papua (59,1%), Kalimantan (54,7%), Bali & Nusa Tenggara  (47,7%) dan Jawa (44,8). Sedangkan umat Islam di wilayah Sumatra dan Sulawesi cenderung lebih menolak pemimpin nonmuslim.

Tempat Ibadah dan Tetangga Beda Agama
Masih menurut studi ini, sikap terbuka umat Islam Indonesia terhadap pemimpin nonmuslim juga sejalan dengan sikap penerimaan terhadap pembangunan tempat ibadah agama lain. Mayoritas umat Islam Indonesia (45%) mendukung pembangunan tempat ibadah agama lain di lingkungan mereka. Hanya sebesar 24,3% yang bersikap netral dan 19,2% yang tidak mendukung.
Mirip dengan sikap terhadap pemimpin nonmuslim, sikap tidak mendukung pembangunan tempat ibadah agama lain cenderung lebih tinggi pada umat Islam di Sumatra (24.7%) dan Sulawesi (24.5%). Generasi yang lebih tua juga cenderung lebih tidak mendukung dibanding generasi milenial.Â