Layaknya pesta untuk menyenangkan diri, orang-orang yang datang dan ikut pesta hanya mengharapkan kesenangan dan menjadikan kepuasan diri sebagai satu-satunya "manfaat" yang ingin didapat sebanyak-banyaknya. Ini menjelaskan mengapa orang-orang bisa menjadi kejam pada saat berkampanye. Demi mendapat sensasi kepuasan terbesar selama pesta, banyak orang tak peduli pada kemanusiaan.Â
Perburuan mencari kepuasan di pesta demokrasi diwarnai dengan luapan caci maki, ujaran kebencian, dan fitnah merupakan perilaku tak berperikemanusiaan. Sementara sekelompok orang lainnya sedang bekerja dan jatuh bangun agar pesta bisa digelar hingga tuntas. Perilaku-perilaku semacam itu sungguh rendah.
Sungguh jika mengingat banyaknya praktik kampanye yang buruk sepanjang berlangsungnya pesta demokrasi ini, semuanya memperlihatkan betapa kita telah melecehkan orang-orang yang menyiapkan pesta untuk kita. Seolah belum cukup, setelah pesta digelar masih dilanjutkan dengan lontaran menyakitkan berupa tudingan curang dan seterusnya. Mereka yang gugur dalam bertugas adalah korban dari pesta yang selama berbulan-bulan kita isi dengan perilaku-perilaku dan omongan-omongan jorok.
Orang-orang yang menyerukan pidato-pidato dan klaim-klaim kemenangan sambil terus menerus menuding ketidakbecusan dan kecurangan pemilu tanpa dasar yang jelas, hanya  sedang memperlihatkan bahwa mereka hampir tidak memiliki kesadaran yang sungguh-sungguh untuk merenungkan tragedi ini.Â
Bukan hanya tidak menghargai, mereka juga meniadakan pengorbanan orang-orang yang telah gugur seolah semuanya adalah kejadian kecil yang teramat biasa. Dalam pesta, mereka inilah para pemburu kesenangan yang hanya ingin memuaskan diri sendiri dan mengorientasikan pesta sebagai kekuasan milik sendiri.
Kita akan menjadi manusia yang sama seperti itu bila tragedi pemilu 2019 tak juga menimbulkan percikan kesadaran untuk menjadi warga negara yang lebih menghargai demokrasi beserta kemanusiaan di dalamnya. Kita perlu berubah menjadi lebih baik dan sampai waktu yang mungkin tak terbatas, sebagai bangsa kita memikul tanggung jawab atas tragedi dalam pesta yang baru kita jalani kemarin.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H