Mohon tunggu...
Hendra Wardhana
Hendra Wardhana Mohon Tunggu... Administrasi - soulmateKAHITNA

Anggrek Indonesia & KAHITNA | Kompasiana Award 2014 Kategori Berita | www.hendrawardhana.com | wardhana.hendra@yahoo.com | @_hendrawardhana

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Membangunkan Pasar, Menyejahterakan Rakyat

26 Maret 2019   18:32 Diperbarui: 26 Maret 2019   18:36 7246
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pengunjung Pasar Oro-oro Dowo bisa berbelanja menggunakan troli yang disediakan oleh pengelola pasar (dok. pri)

Pasar adalah pilar penting perekonomian rakyat. Upaya untuk mempertahankan eksistensinya sekaligus mendorong transformasi pasar agar mampu menghadapi tantangan masa kini terus dilakukan. Salah satunya dengan revitalisasi pasar rakyat.

Belakangan istilah "pasar rakyat" semakin umum terdengar untuk merujuk apa yang sebelumnya kita kenal sebagai pasar tradisional. Tulisan pada papan nama di sejumlah pasar juga menyebutkan hal serupa. Rupanya "pasar tradisional" telah berubah menjadi "pasar rakyat" seperti termuat dalam Undang-undang No. 7 Tahun 2014 tentang Perdagangan. 

Perubahan tata nama tersebut ada benarnya. Sebutan "pasar rakyat" lebih mencerminkan  kesetaraan yang menjadi salah satu warna budaya masyarakat nusantara. Sedangkan sebutan pasar tradisional yang selama ini ditekankan untuk membedakannya dari pasar modern cenderung mempertajam hierarki kelas atas dan kelas bawah. 

Hierarki itu kemudian mengarah ke dikotomi "positif vs negatif" atau "baik vs buruk". Aktulisasinya berkembang menjadi "jika pasar modern lebih baik, maka yang tradisional kurang baik", "orang yang belanja di pasar modern adalah masyarakat modern, sementara yang pergi ke pasar tradisional lebih tertinggal", dan seterusnya. 

Kios di Pasar Oro-oro Dowo dilengkapi papan nama pedagang (dok. pri)
Kios di Pasar Oro-oro Dowo dilengkapi papan nama pedagang (dok. pri)
Memang bisa dimengerti jika selama ini khalayak mengasosiasikan pasar tradisional dengan kondisi bangunan yang kurang terawat, dindingnya kusam, ruangannya pengap, lembab, dan becek saat hujan turun. Sementara pasar modern menampilkan wajah kebalikannya, yaitu bersih dan nyaman. Oleh karena itu, "pasar rakyat" lebih sesuai dengan karakteristik dan budaya masyarakat Indonesia yang egaliter. 

Identitas Baru
Perubahan "pasar tradisional" menjadi "pasar rakyat" lebih dari sekadar nomenklatur. Dari segi esensinya sebutan "pasar rakyat" mencerminkan upaya pemerintah untuk membenahi pasar melalui kebijakan revitalisasi. 

Ada kepedulian yang semakin baik dari pemerintah dengan "hadir" di pasar rakyat. Merevitalisasi 5000 pasar rakyat sebagai bagian dari manifestasi Nawacita Presiden Joko Widodo pun menjadi salah satu buktinya.

Revitalisasi Pasar Rakyat menjadi program pemerintah sejak 2014 (sumber: Kementerian Perdagangan RI)
Revitalisasi Pasar Rakyat menjadi program pemerintah sejak 2014 (sumber: Kementerian Perdagangan RI)

Perbaikan fisik pasar di berbagai daerah telah dan terus dilakukan dari tahun ke tahun. Menurut data Kementerian Perdagangan Republik Indonesia, pada 2015 sebanyak 1023 unit pasar telah direvitalisasi, pada 2016 sebanyak 793 unit dan pada 2017 sebanyak 851 unit.

Pada 2018 ada 1545 unit pasar rakyat yang telah direvitalisasi. Jumlah itu masih sementara mengingat revitalisasi terus berlanjut. Sementara pada 2019 ditargetkan sebanyak 1037 unit pasar rakyat dapat direvitalisasi.

Wajah pasar rakyat pun perlahan berganti rupa. Ambil contoh Pasar Rakyat Oro-oro Dowo di Kota Malang. Pasar yang direvitalisasi pada 2015 dan diresmikan pada awal 2016 ini adalah salah satu percontohan pasar yang direvitalisasi dengan anggaran dari Kementerian Perdagangan.

Suasana di dalam Pasar Oro-oro Dowo yang rapi, tertib, dan nyaman setelah direvitalisasi (dok. pri)
Suasana di dalam Pasar Oro-oro Dowo yang rapi, tertib, dan nyaman setelah direvitalisasi (dok. pri)

Pasar Oro-oro Dowo kini menjadi pasar yang memenuhi standar nasional. Melongok ke sana akan dijumpai sebuah pasar yang nyaman dengan lingkungan sekitar yang asri. Lantainya senantiasa kering dan dindingnya bersih. Berbagai fasilitas penunjang seperti toilet, mushola, ruang ibu menyusui, dan ruang petugas keamanan tersedia. Semua fasilitas itu berfungsi sebagai mana mestinya.

Kios tempat para pedagang di dalam pasar diatur rapi dilengkapi dengan papan penunjuk nama pedagang dan barang yang dijual sehingga masyarakat yang berbelanja mudah mencari kebutuhannya.  

Kuliner tradisional bisa dijumpai di Pasar Oro-oro Dowo (dok. pri)
Kuliner tradisional bisa dijumpai di Pasar Oro-oro Dowo (dok. pri)

Troli disediakan secara cuma-cuma bagi pengunjung yang membutuhkan wadah untuk meletakkan barang belanjaan selagi berkeliling pasar. Beberapa pedagang pun menerima pembayaran secara nontunai melalui fasilitas dari salah satu bank BUMN. 

Pendek kata berbelanja di Pasar Oro-oro Dowo seperti bukan sedang berada di pasar rakyat yang dulu identik dengan kondisi kumuh dan pengap. Ada identitas baru yang berbeda dari persepsi lama tentang pasar rakyat yang sebelumnya dipandang kurang baik.

"Membangunkan"
Tidak hanya perbaikan fisik dengan melakukan renovasi atau membangun pasar baru, revitalisasi pasar rakyat juga meliputi pembenahan aspek nonfisik dengan memperhatikan faktor ekonomi, sosial, dan budaya. Salah satu revitalisasi nonfisik adalah mendorong pelaksanaan manajemen pasar rakyat yang profesional dan bertanggung jawab. 

Pasar Oro-oro Dowo senantiasa bersih (dok. pri)
Pasar Oro-oro Dowo senantiasa bersih (dok. pri)

Pembenahan manajemen penting mengingat kegagalan pasar rakyat bersaing dan berkembang di era modern saat ini banyak disebabkan oleh permasalahan dari dalam pasar rakyat itu sendiri. 

Dengan penerapan Standar Nasional Indonesia Pasar Rakyat (SNI 8152:2015) pengelola pasar dituntut bisa menjalankan perannya dengan baik. Misalnya memantau dan mengatur pasokan barang untuk menjaga kestabilan harga. 

Beriringan dengan pembenahan manajemen, dilakukan pula pembinaan pedagang agar lebih sadar dan disiplin terhadap peraturan, misalnya memelihara kebersihan dan ketertiban pasar. 

Pedagang didorong untuk meningkatkan pelayanan dengan senantiasa bersikap ramah, memperhatikan kualitas dan penataan barang, jujur serta tidak menentukan harga seenaknya. 

Pasar Oro-oro Dowo dilengkapi fasilitas penunjang seperti toilet dan mushola yang nyaman serta bersih (dok. pri).
Pasar Oro-oro Dowo dilengkapi fasilitas penunjang seperti toilet dan mushola yang nyaman serta bersih (dok. pri).

Pemberdayaan masyarakat yang terlibat dalam kegiatan pasar, seperti tukang parkir, tukang ojek, tukang becak, dan petugas kebersihan juga tidak kalah penting. Pembinaan kepada mereka akan membuat pasar semakin baik.

Agar memiliki nilai tambah, pasar rakyat juga berimprovisasi dengan mengangkat atau mempromosikan keunikan lokal. Misalnya, menjadikan pasar sebagai pusat jajanan tradisional dan kuliner langka sehingga pengunjung akan mendapat pengalaman lebih. 

Hal itu pula yang dijumpai di Pasar Rakyat Oro-oro Dowo yang dirancang sedemikian rupa agar masyarakat tertarik dan betah berkunjung. Selain bangunannya cukup baik, di dalam pasar dijumpai pula para penjaja kuliner khas. Selanjutnya setelah berbelanja pengunjung bisa langsung menikmati suasana taman dan hutan kota Malabar di samping pasar melewati trotoar yang nyaman.

Pengunjung Pasar Oro-oro Dowo bisa berbelanja menggunakan troli yang disediakan oleh pengelola pasar (dok. pri)
Pengunjung Pasar Oro-oro Dowo bisa berbelanja menggunakan troli yang disediakan oleh pengelola pasar (dok. pri)

Di daerah-daerah lain nilai tambah bisa dihadirkan melalui penggunaan ornamen-ornamen khas atau mengadopsi keunikan budaya pada arsitektur bangunan pasar. Dengan menjunjung kearifan lokal tersebut, pasar bisa berperan sebagai tempat transaksi jual beli sekaligus menjadi media pelestarian budaya.

Pembenahan secara fisik dan nonfisik tersebut menunjukkan bahwa revitalisasi bukan hanya membangun. Hal yang utama dari revitalisasi adalah "membangunkan" pasar rakyat agar terus tumbuh dan berkembang sesuai zaman.

***

Jelas sudah bahwa revitalisasi pasar rakyat sangat penting. Kebijakan revitalisasi ini sudah selayaknya didukung dan dilanjutkan mengingat peran vital pasar rakyat bagi kehidupan masyarakat. Bukan hanya sekitar dua juta pedagang yang menggantungkan hidupnya pada pasar rakyat, tapi juga masyarakat lainnya seperti tukang parkir, petugas kebersihan, serta para petani di desa yang memasok barang ke pasar.

Meskipun demikian, revitalisasi pasar rakyat bukan ditujukan untuk melawan pasar modern karena pasar modern juga dibutuhkan oleh masyarakat saat ini. Revitalisasi bukan pula mengubah pasar rakyat menjadi pasar modern.

Lingkungan Pasar Rakyat Oro-oro Dowo yang asri (dok. pri)
Lingkungan Pasar Rakyat Oro-oro Dowo yang asri (dok. pri)

Revitalisasi pasar adalah upaya mewujudkan pasar rakyat yang lebih manusiawi dengan tetap mempertahankan keterbukaan, kesetaraan, dan keberagaman yang menjadi karakter masyarakat Indonesia. Melalui revitalisasi secara fisik dan nonfisik, pasar rakyat bisa semakin kuat dan maju sebagai penopang roda ekonomi untuk menyejahterakan rakyat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

NETIZEN STORY cerita kolaborasi Kompasiana.com dengan Kementerian Perdagangan
HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun