Mohon tunggu...
Hendra Wardhana
Hendra Wardhana Mohon Tunggu... Administrasi - soulmateKAHITNA

Anggrek Indonesia & KAHITNA | Kompasiana Award 2014 Kategori Berita | www.hendrawardhana.com | wardhana.hendra@yahoo.com | @_hendrawardhana

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Presiden Jokowi Menangis, Mafia Minyak Marah

10 Juli 2018   13:23 Diperbarui: 10 Juli 2018   13:30 1464
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dalam sebuah kesempatan bersama lima wartawan yang duduk bersamanya pada Rabu, 29 Juni 2016, sambil berbuka puasa Presiden Jokowi menceritakan kejadian di balik kunjungannya ke Tidore. Banyak orang Tidore menangis karena ingin sekali melihat presiden. Antusiasme dan banyaknya orang yang menangis pada saat itu ternyata membuat Presiden Jokowi tidak bisa menahan diri untuk tidak menangis.

Perihal Presiden Jokowi yang menangis di Tidore ini tidak tersiar oleh media pada saat kunjungan. Kisah ini pun hanya diketahui oleh sedikit orang sampai kemudian J. Osdar menuliskannya.

***

"Sarung Jokowi dan Wak, Wak, Wak" adalah seikat cerita yang ditulis oleh J. Osdar, wartawan Kompas yang sudah puluhan tahun bertugas di istana sejak era Presiden Soeharto hingga Presiden Jokowi. Kali ini ia mengungkap berbagai cerita yang berpusar pada Presiden Jokowi.

Bukan hanya cerita di balik kunjungan ke Tidore, tapi juga cerita-cerita lainnya tentang Presiden Jokowi, termasuk perilaku presiden yang menarik. Ada beberapa cerita tentang presiden-presiden sebelumnya tapi benang merahnya masih Presiden Jokowi. Sebanyak 44 tulisan di dalam buku ini dikelompokkan menjadi empat bagian, yaitu Ihwal Jokowi, Kebijakan Jokowi dan Mafia Minyak, Yang Dikerjakan Para Pembantu Jokowi, dan Peristiwa di Luar Istana.

Buku ini disusun oleh J. Osdar, wartawan Kompas yang sudah lebih dari 30 tahun bertugas sebagai wartawan istana (dok. pri).
Buku ini disusun oleh J. Osdar, wartawan Kompas yang sudah lebih dari 30 tahun bertugas sebagai wartawan istana (dok. pri).
Berbagai cerita sisi lain istana bisa ditangkap oleh J. Osdar berkat pengalamannya yang panjang sebagai wartawan istana dengan kepekaan yang tajam. Ia menjadi saksi berbagai peristiwa yang terjadi di balik tembok istana, termasuk yang menyangkut kehidupan presiden.

Selain itu, J. Osdar memiliki kedekatan dan dikenal baik oleh orang-orang istana. Ia bisa dengan mudah mengirim pesan whatsapp kepada seorang menteri untuk melaporkan kejadian yang perlu segera direspon oleh sang menteri. Di sisi lain J. Osdar bisa menerima telepon dari seorang menteri yang "curhat" tentang perombakan kabinet.

***

Presiden Jokowi rupanya cenderung susah ditebak. Salah satu yang dicatat oleh J. Osdar dalam buku ini adalah saat presiden mengambil keputusan soal pengelolaan Blok Masela. Sebelum pengumuman keputusan para wartawan yang sempat makan siang dengan presiden menduga bahwa Blok Masela akan diolah di darat. Dugaan itu didasarkan pada analisis Jokowi tentang pengelolaan gas di Arun.

Namun, di luar dugaan Jokowi ternyata memutuskan Blok Masela dikelola di darat. Rupanya presiden memiliki analisis dan komparasi yang panjang dengan mempertimbangkan apa yang dilihatnya sendiri di lapangan.

Pada tulisan lain disebutkan bahwa kemampuan Presiden Jokowi mengambil keputusan lewat pemikiran yang mendalam kemungkinan ditunjang oleh kebiasaannya berpuasa. Aspek religiusitas ini membantu Jokowi dalam menilai sesuatu secara jernih.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun