Mohon tunggu...
Hendra Wardhana
Hendra Wardhana Mohon Tunggu... Administrasi - soulmateKAHITNA

Anggrek Indonesia & KAHITNA | Kompasiana Award 2014 Kategori Berita | www.hendrawardhana.com | wardhana.hendra@yahoo.com | @_hendrawardhana

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Dari Halaman Rumah, Harga Kebutuhan Pokok Bisa Dikendalikan

13 April 2018   16:58 Diperbarui: 13 April 2018   17:14 1545
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemanfaatan halaman rumah sebagai kebun untuk menanam aneka sayuran dan bumbu dapur (dok. pri).

Ibu Lukito hanya ibu rumah tangga yang sehari-hari mengurus kebutuhan keluarga. Beberapa tahun terakhir ia punya kesibukan baru, yakni berkebun. Setelah anaknya dewasa ia memang punya waktu luang lebih banyak. Dengan memanfaatkan waktu luang itulah ia bersama suaminya menanam berbagai jenis tanaman di rumahnya di Desa Brobot, Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah.

Halaman di bagian depan dan samping rumahnya diubah menjadi kebun sayuran. Ia menanam kangkung, bayam, tomat, cabe, kol, bawang merah, pare, gambas dan beberapa tanaman lain. Awal saat memulainya ia membeli bibit dan benih aneka tanaman-tanaman. Namun, seiring waktu ia melakukan pembibitan sendiri. Jumlahnya tidak banyak karena diprioritaskan untuk kebutuhan tanam sendiri.

Beberapa tetangga Ibu Lukito juga melakukan hal yang sama. Di rumah masing-masing mereka menanam sayuran di pot-pot kecil, plastik polybag maupun wadah-wadah bekas botol minuman. Dengan berkebun secara sederhana itu mereka bisa mendapatkan manfaat ganda. Selain lingkungan tempat tinggal menjadi lebih hijau dan asri, kebutuhan bahan pokok harian terutama sayuran juga bisa terpenuhi. Mereka tak terlalu pusing lagi saat harga cabe atau bawang merah melonjak naik karena kebun kecil di halaman rumah mampu menyediakannya.

***

Lonjakan harga barang kebutuhan pokok memang menjadi masalah pelik di Indonesia. Survei lembaga Centre for Strategic and International Studies CSIS pada 2017 mengungkap bahwa masyarakat menganggap tingginya harga kebutuhan pokok sebagai kesulitan utama saat ini. Survei Litbang Kompas juga memotret ketidakstabilan harga sembilan bahan pokok (sembako) sebagai persoalan ekonomi yang paling banyak dikeluhkan masyarakat, yakni sebesar 43,75%.

Ibu Lukito di kebun di halaman rumahnya (dok. pri).
Ibu Lukito di kebun di halaman rumahnya (dok. pri).
Banyak faktor yang memicu lonjakan harga kebutuhan pokok di Indonesia. Di antaranya adalah panjangnya rantai distribusi di mana setiap rantai menghasilkan margin harga. Kemudian cuaca/iklim dan kondisi geografis yang merupakan konsekuensi negara kepulauan tropis. Ditambah ulah para spekulan yang mempermainkan harga dan stok. Ketidakstabilan harga juga terjadi karena beberapa kebutuhan pokok didatangkan dari luar negeri.

Selama ini pemerintah telah melakukan berbagai upaya untuk mengantisipasi dan mengatasi permasalahan harga kebutuhan pokok. Di sektor hulu kebijakan-kebijakan dikeluarkan untuk meningkatkan produksi dan mengamankan proses distribusi. Sementara di hilir pengawasan dan intervensi dilakukan agar harga terkendali dengan menyeimbangkan antara permintaan dan stok kebutuhan. Manakala dalam keadaan mendesak, operasi pasar bisa dilakukan dengan menggelontorkan stok.

Halaman depan rumah dengan tanaman sayuran merambat (dok. pri).
Halaman depan rumah dengan tanaman sayuran merambat (dok. pri).
Para era pemerintahan saat ini, pengendalian harga barang juga diperkuat dengan meningkatkan kapasitas dan kualitas infrastruktur. Harapannya dengan infrastruktur yang mantap proses produksi hingga distribusi kebutuhan pokok menjadi semakin lancar sehingga potensi kelangkaan dan kenaikan harga bisa semakin dikurangi. Hasilnya dalam beberapa periode terakhir inflasi dan lonjakan harga mampu ditekan.

Akan tetapi, gejolak harga barang kebutuhan pokok pada dasarnya masih terus menjadi masalah yang mendesak untuk ditangani. Setiap tahun tantangan ekonomi Indonesia selalu dihadapkan pada kekhawatiran masyarakat akan terjadinya lonjakan harga. Kenyataan ini mengisyaratkan bahwa lonjakan harga kebutuhan pokok tidak cukup hanya diatasi oleh pemerintah saja.

Masyarakat juga perlu berperan dalam mengendalikan harga. Pertanyaannya, apa yang bisa kita lakukan sebagai masyarakat untuk mengatasi masalah tersebut?

***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun