Mohon tunggu...
Hendra Wardhana
Hendra Wardhana Mohon Tunggu... Administrasi - soulmateKAHITNA

Anggrek Indonesia & KAHITNA | Kompasiana Award 2014 Kategori Berita | www.hendrawardhana.com | wardhana.hendra@yahoo.com | @_hendrawardhana

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Pengalaman Berganti Kartu Debit Chip Setelah Kasus "Skimming"

3 April 2018   15:04 Diperbarui: 4 April 2018   07:33 12571
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kartu debit silver BNI dengan chip sebagai pengganti kartu debit lama yang masih menggunakan pita magnet (dok. pri).

Pencurian uang nasabah bank yang kembali terjadi beberapa waktu belakangan telah membuat saya merasa was-was. Tindak kejahatan melalui modus skimming yang menimpa nasabah dua bank terbesar di Indonesia, yaitu BRI dan Bank Mandiri menunjukkan bahwa transaksi perbankan di Indonesia masih memiliki celah keamanan dan risiko yang perlu diwaspadai.

Meski saya bukan nasabah BRI dan Bank Mandiri, kejadian tersebut mau tidak mau menimbulkan perasaan khawatir. Sekalipun sejak 10 tahun terakhir saya hampir tidak pernah lagi bertransaksi melalui mesin ATM di pinggir jalan, di minimarket, atau tempat-tempat lainnya dan hanya memanfaatkan ATM galeri di bank yang keamanannya lebih baik.

Sejak terungkapnya kejahatan skimming beberapa waktu lalu tersebut, dalam sebulan terakhir saya telah dua kali mengganti PIN kartu Debit/ATM. Saya juga mendatangi bank tempat menabung untuk memastikan tabungan saya baik-baik saja. Ada keinginan untuk segera mengganti kartu debit yang selama ini saya gunakan dengan kartu debit chip yang disebut-sebut lebih aman dan telah dikampanyekan oleh Bank Indonesia sejak beberapa tahun lalu.

Sayangnya saya belum bisa mendapatkan kartu debit yang baru karena kebijakan bank tempat saya menabung yaitu BNI dan Bank Syariah Mandiri. Di sisi lain BRI sedang melakukan penggantian kartu debit secara secara masif kepada para nasabahnya setelah terungkapnya kejahatan skimming. Bahkan, bank swasta seperti BCA telah lebih dulu memulai penggunaan kartu debit chip secara masif sejak beberapa tahun lalu.

Sementara penggantian kartu debit chip oleh BNI masih dilakukan secara terbatas dan organik. Nasabah lama bisa meminta atau mendapatkan kartu debit yang baru dengan teknologi chip jika kartu debit yang lama rusak atau habis masa berlaku. Kemudian nasabah baru bisa langsung mendapatkan kartu debit dengan chip saat membuka rekening. Ini tentu menimbulkan pertanyaan mengingat semua nasabah semestinya mendapat hak dan perlakuan yang setara, termasuk untuk mendapatkah fasilitas kartu debit dengan chip.

BNI dan BRI telah lebih gencar menerbitkan kartu debit dengan teknologi chip setelah terungkapnya kejahatan skimming beberapa waktu terakhir ini (dok. pri).
BNI dan BRI telah lebih gencar menerbitkan kartu debit dengan teknologi chip setelah terungkapnya kejahatan skimming beberapa waktu terakhir ini (dok. pri).
Tapi sebuah kabar saya dapatkan pada akhir Maret 2018. Petugas BNI Cabang UGM memberi tahu saya bahwa penggantian kartu debit lama dengan kartu debit chip kemungkinan bisa dilayani mulai April. Maka pada 2 April melangkahlah saya menuju BNI Cabang UGM.

Datang lebih awal membuat saya bisa langsung dilayani oleh petugas customer service tanpa antre. Setelah menyebutkan keinginan untuk mengganti kartu debit dengan kartu debit chip, petugas tidak langsung mengiyakan. Ia terlebih dahulu meminta waktu untuk menuju ruangan sebelah. Tak lama kemudian petugas kembali dan mengatakan saya bisa mendapatkan kartu debit chip.

Kepada saya petugas memberikan selembar formulir permohonan untuk diisi. Sebaliknya saya menyodorkan kartu debit lama, KTP dan buku tabungan untuk verifikasi. Selanjutnya saya dikenakan biaya penggantian kartu sebesar Rp15.000.

Proses untuk mendapatkan kartu debit chip cukup mudah dan tidak berlangsung lama. Hanya sekitar 25 menit saya menunggu untuk mendapatkan kartu debit chip. Setelah itu petugas mempersilakan saya untuk mencoba bertransaksi dengan kartu debit chip dan saya mendapati kartu sudah langsung bisa digunakan.

Kini, setidaknya saya merasa lebih tenang setelah memegang kartu debit chip. Tanpa mengurangi kewaspadaan dan kehati-hatian dalam menggunakannya untuk bertransaksi, teknologi chip memberikan instrumen keamanan yang lebih baik bagi nasabah.  Sayangnya teknologi yang sama belum bisa saya dapatkan dari Bank Syariah Mandiri karena bank ini belum menerbitkan kartu debit chip.

Berdasarkan pengalaman ini, ada baiknya nasabah BNI yang saat ini masih menggunakan kartu debit lama segera mendatangi kantor cabang BNI terdekat untuk mengganti kartu. Meskipun BNI belum menyebarkan pemberitahuan secara luas kepada para nasabahnya untuk segera mengganti kartu debit, tapi secara aktual penggantian kartu debit chip saat ini telah lebih diutamakan tanpa harus menunggu kartu debit yang lama rusak atau habis masa berlakunya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun