Di dunia ini, setidaknya ada dua makhluk yang tidak boleh untuk disembah. Yang pertama adalah hantu alias setan. Semua jenis setan, mulai dari kuntilanak, suster ngesot, genderuwo, hingga tuyul yang imut-imut, terlarang untuk disembah. Lagipula untuk apa menyembah sesuatu yang kemunculannya lebih sering memberi ketakutan daripada memberi kebahagiaan?
Yang kedua adalah makhluk yang sebenarnya masih golongan manusia, tapi eksistensinya sering mendatangkan kegelisahan. Mengingatnya hanya menimbulkan kegetiran. Menyebut namanya cenderung menghabiskan perasaan. Makhluk itu adalah mantan.Â
Meskipun seorang mantan pernah menjadi sosok yang paling dipuja dan dipuji, menyembahnya adalah perbuatan yang keterlaluan dan berlebihan. Bukankah Tuhan tidak menyukai sesuatu yang berlebihan? Oleh karena itu, tak seharusnya kita menjadi penyembah, apalagi pengabdi mantan.
Namun, realitanya tidak selalu demikian. Kenyataan menunjukkan betapa mantan justru sering ditempatkan di singgasana yang istimewa. Atas nama kenangan, banyak orang bersedia memelihara mantan di hati dan merawatnya di ingatan. Ada yang diam-diam masih menyelipkan foto mantan di dompet, membuat folder rahasia di laptop untuk menaruh foto-fotonya, dan secara reguler menjenguk akun facebook sekalian melihat galeri instagramnya. Bahkan, ada yang sebenarnya sudah terikat janji dengan yang lain, tapi hati dan pikirannya tetap mengabdi kepada mantan.
Mantan seringkali menimbulkan pertentangkan yang berat dalam diri karena saat hati sudah meneguhkan niat untuk lupa, pikiran justru menghendaki sebaliknya. Barangkali inilah yang membuat banyak orang berpikiran bahwa daripada susah payah meredam bayangannya, lebih baik mengenangnya. Sebuah jalan tengah yang kemudian malah dinikmati.
Realitas tentang mantan dengan segala manis dan getirnya, termasuk pertentangan antara dilupakan atau disembah, tak lepas dari jangkauan KAHITNA. Grup musik yang memiliki daya jelajah luas dalam ruang tema cinta ini sering menjadikan mantan sebagai titik tolak cerita pada beberapa lagunya. Tentu saja dalam perkara mantan, KAHITNA selalu menyuguhkan dengan gaya terbaiknya. Petikan beberapa lagu berikut ini adalah kegalauan hati para pengabdi mantan yang diangkat oleh KAHITNA.
Masihkah Ada Diriku
Kadang ada dirimu, melintasi kalbuku
Kukenali diriku, tak boleh ku bertemu
Jalan suratan lain, diri tlah terikat janji
Namun ku tak pungkiri, masih menyimpan rindu