Makanan enak selalu tersedia dalam jumlah besar. Makam untuk gajah yang meninggal juga dibuat sangat baik. Namun, pemberian makanan enak dalam jumlah banyak justru memicu obesitas sehingga mengancam keselamatan satwa itu sendiri. Akibatnya saat gajah hamil dan harus menjalani operasi cesar, nyawa sang induk dan anak tidak bisa diselamatkan. Saat ini hampir semua keeper Safari Prigen pernah menimba ilmu di luar negeri.
Untuk menjaga kesehatan satwa dan lingkungannya, Safari Prigen didukung oleh 6 tenaga medis yang 3 di antaranya adalah dokter hewan. Mereka dibantu oleh para koas dari beberapa universitas seperti Universitas Airlangga (Unair) dan Universitas Gadjah Mada (UGM). Safari Prigen juga melakukan pengolahan limbah dan kotoran menjadi produk bermanfaat seperti biogas, pupuk organik dan papan daur ulang.
Safari Prigen berkomitmen menyelamatkan satwa terancam, baik yang berada di Jawa maupun luar Jawa. Satwa-satwa yang diselamatkan biasanya karena habitatnya rusak atau kehidupannya terdesak oleh aktivitas manusia. Salah satu contohnya adalah penyelamatan tapir di Riau yang dijerat oleh perambah hutan hingga tungkai kanannya patah. Setelah diselamatkan lalu dibawa ke Safari Prigen, tapir berhasil pulih dan bisa melahirkan keturunannya. “Kalau kami tidak peduli, nggak mungkin kami mengevakuasi satwa tersebut”, tegas Suhadi. Selain itu, Safari Prigen juga menyelamatkan Lumba-lumba, gajah, Jalak Bali dan Harimau Sumatera dari beberapa daerah lain.
[caption caption="Perlindungan satwa hingga bisa menghasilkan keturunan menjadi salah satu prioritas konservasi di Taman Safari Prigen (dok. pribadi)."]
Tak hanya fokus pada pemeliharaan, perlindungan dan penyelamatan satwa, Safari Prigen juga melakukan penelitian dan pendidikan. Salah satunya dengan mengembangkan inseminasi buatan dan perkawinan silang untuk menghasilkan keturunan satwa dengan sifat karakter genetik baru yang unggul. Melalui teknik ini telah lahir “Jaliteng” hasil perkawinan antara Sapi Bali dan Banteng Jawa yang memiliki bobot lahir lebih berat. Baru-baru ini juga telah dilahirkan 9 ekor gajah di Safari Prigen. Selanjutnya Safari Prigen berusaha melakukan perkawinan badak yang diharapkan dapat berhasil dalam waktu 2 tahun ke depan.
Dalam melakukan perkawinan satwa, Safari Prigen menjalin kerja sama pertukaran satwa dengan kebun binatang dan lembaga konservasi lain, termasuk yang berada di luar negeri. Hal ini untuk menghindari perkawinan sedarah (inbreeding) antar satwa dalam satu garis keturunan yang sama.
Safari Prigen memberi kesempatan kepada masyarakat untuk belajar seputar konservasi satwa. Oleh karena itu Safari Prigen memberi kesempatan magang kepada para mahasiswa terpilih dari berbagai disiplin ilmu seperti Kedokteran Hewan, Biologi, Kehutanan hingga Kepariwisataan. Namun, mereka yang mengikuti magang harus memiliki IP di atas 3,0. Menurut Suhadi hal ini disesuaikan dengan kebutuhan program konservasi di Safari Prigen. “Kami ingin memberikan pengetahuan konservasi secara total kepada mereka. Harapannya setelah magang mereka berkomitmen untuk mendukung konservasi”, ujarnya. Selain itu setiap bulan Safari Prigen melakukan kunjungan ke berbagai sekolah untuk memberikan mengedukasi siswa tentang satwa konservasi sejak dini.
Meskipun menjalankan fungsi perlindungan, pendidikan, dan penelitian, namun sebagai lembaga konservasi modern Safari Prigen tidak melupakan aspek rekreasi. Oleh karena itu Safari Prigen yang beroperasi setiap hari termasuk di hari libur, menyediakan beragam fasilitas serta kegiatan yang bisa dinikmati para pengunjung secara aman, sehat dan menyenangkan. Tiket yang tersedia juga bisa dijangkau dengan rentang harga Rp. 70.000-135.000 untuk wisatawan domestik dan termahal Rp. 160.000 untuk wisatawan asing.
[caption caption="Wahana permainan terdapat di Taman Safari Prigen (dok. Taman Safari Prigen)."]
Melalui safari adventure pengunjung dapat merasakan pengalaman berpetualang sambil mengamati perilaku dan kehidupan satwa di habitatnya. Banyak spesies yang bisa disaksikan dalam safari adventure, antara lain jerapah, macan tutul, gajah sumatera, tapir, singa, rusa, bison, liama, kuda nil, unta, burung, buaya muara, kasuari, dan lain sebagainya. Pengunjung Safari Prigen bisa mengikuti kegiatan khusus seperti pengamatan burung (bird watching), mengenal gajah (elephant’s story & elephant journey), berenang bersama lumba-lumba (dolphin bay), serta pertunjukkan satwa lainnya yang digelar setiap hari
[caption caption="Elephant Journey, salah satu kegiatan yang bisa dilakukan di Taman Safari Prigen (dok. Taman Safari Prigen)."]