Instrumen pembayaran non-tunai di Indonesia terus digencarkan. Penggunaanya pun semakin diperluas tidak lagi hanya dalam sektor transportasi dan ritel yang selama ini mendominasi. Bukan lagi hanya untuk membeli tiket transportasi publik, parkir, masuk tol atau berbelanja di merchant-merchant ternama, kini menikmati sepotong mendoan pun bisa menggunakan uang elektronik.
Datanglah ke BNI-UGM Foodpark jika ingin menikmati mendoan hangat yang nikmat dan membayar menggunakan uang elektronik. BNI-Foodpark UGM adalah kantin modern yang beroperasi seiring dengan dijadikannya UGM sebagai kampus pilot project Gerakan Nasional Non Tunai (GNNT) pada tahun 2014 silam. BNI-UGM Foodpark berada di Lembah UGM, tepatnya di sisi timur kampus Fakultas Hukum serta Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada. BNI UGM Foodpark menyatu dengan taman parkir di Lembah UGM.
Pada bulan Juni 2015 sudah dua kali saya berkunjung ke BNI-UGM Foodpark, yaitu pada 4 Juni dan 10 Juni. Sebagai penggemar tempe, setiap kali berkunjung saya selalu memesan Mendoan untuk menemani makan siang. BNI-UGM Foodpark menyediakan banyak varian Mendoan, mulai dari mendoan original, mendoan isi telur, mendoan isi keju, mendoan isi ayam hingga mendoan isi daging sapi. Ada juga paket mendoan dan nasi. Semua menu mendoan sudah termasuk potongan mentimun dan tomat segar serta pilihan sambal yaitu sambal bawang, sambal kecap dan sambal terasi.
Pertama saya mencicipi mendoan original. Sepotong tempe mendoan digoreng dengan tepung dan irisan daun bawang. Tempenya matang dan gurih dengan tepung berwarna kekuningan yang setelah dicicipi terasa jejak kunyit. Saya memesan agak kering sehingga ketika digigit terasa lebih renyah. Dinikmati selagi panas dengan cocolan sambal kecap, rasa mendoan ini tidak mengecewakan.
Pada kedatangan kedua, saya kembali memesan mendoan. Kali ini paket nasi dan sepotong mendoan besar dengan sambal bawang menjadi pilihan. Disantap selagi panas dengan nasi yang pulen, makan siang saya terasa sangat nikmat meski dengan menu yang sederhana. Ketika dicocol dengan sedikit sambal bawang, rasanya semakin gurih. Pedasnya sambal di atas level saya sehingga tak banyak cocolan sambal yang saya tambahkan. Satu paket mendoan ini dihargai Rp. 13. 545.
Oleh karena itu membayar secara non-tunai dengan uang elektronik di Foodpark ini lebih menguntungkan. Apalagi pada saat tertentu pengguna BNI Tapcash mendapat potongan harga sehingga bisa menikmati hidangan dengan harga jauh lebih murah.
Selain penggunaan uang elektronik yang dilayani dengan baik, ada hal menarik lainnya yang diterapkan di BNI-UGM Foodpark. Para waitres dan kasir dibekali HT untuk saling berkomunikasi. Pemesanan juga dilakukan secara canggih. Para waitress sering terlihat membawa tablet dan smartphone ketika melayani pembeli. Sementara di kasir terdapat komputer layar sentuh yang terhubung dengan setiap dapur. Pemesanan menu dilakukan oleh kasir dan waitress dengan menyentuh layar komputer. Para koki di dapur tinggal menunggu notifikasi pesanan yang dikirim via komputer layar sentuh tersebut. Foodpark UGM memiliki beberapa tenant dapur yang berjajar rapi di ruang makan bawah. Masing-masing dapur memasak menu yang berbeda.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H