Mohon tunggu...
Hendra Wardhana
Hendra Wardhana Mohon Tunggu... Administrasi - soulmateKAHITNA

Anggrek Indonesia & KAHITNA | Kompasiana Award 2014 Kategori Berita | www.hendrawardhana.com | wardhana.hendra@yahoo.com | @_hendrawardhana

Selanjutnya

Tutup

Nature

Asa Menapak Rimba Kalimantan dan Menemukan Anggrek Menawan

30 Desember 2013   10:18 Diperbarui: 24 Juni 2015   03:21 381
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Menyenangkan selama 4 tahun terakhir saya dan teman-teman bisa menyumbangkan penelitian tentang Anggrek Indonesia di beberapa forum ilmiah, baik skala nasional maupun internasional. Dari tahun 2010 hingga 2012 penelitian kami terpilih untuk dipresentasikan baik secara oral maupun poster di berbagai seminar.

Terakhir di tahun 2013 ini sebuah penelitian kami mendapatkan financial support untuk ditampilkan di Simposium Flora Malesiana ke 9, sebuah forum ilmiah internasional yang menghimpun penelitian dari para akademisi dan peneliti berbagai negara yang rutin digelar tiap tahun. Kebetulan tahun ini Bogor, Indonesia menjadi tuan rumah simposium tersebut. Kami pun mengirimkan abstrak penelitian untuk diseleksi. Hasilnya tak hanya dinyatakan lolos tapi kami juga mendapat bantuan dana untuk menampilkan hasil penelitian kami di simposium tersebut. Sebuah keberuntungan yang membanggakan mengingat simposium edisi berikutnya akan digelar di Edinburgh yang belum tentu bisa saya dan teman-teman ikuti.

Sepanjang mengikuti seminar ilmiah kami selalu membawakan hasil penelitian mengenai keanekaragaman Anggrek alam Indonesia. Penelitian tersebut kami lakukan dengan mengeksplorasi sebuah daerah yang berdasarkan penelitian pendahuluan diduga menyimpan kekayaan Anggrek yang luar biasa. Sepanjang itu pula hingga berlangsungnya penelitian saya dan teman-teman menjelajah alam hingga belasan kali.

Mengeksplorasi Anggrek alam Indonesia adalah sebuah keberuntungan sekaligus tantangan untuk mengenal kekayaan Indonesia.

Tak selalu dalam hitungan bulan kami melakukan penelitian. Untuk beberapa eksplorasi kami menghabiskan waktu sampai bilangan tahun untuk mengumpulkan data, mendokumentasikan, mengidentifikasi dan mendeskripsikan anggrek yang kami jumpai. Sepanjang itu pula kami menggauli alam lokasi penelitian, baik pada musim hujan maupun kemarau. Penelitian eksplorasi keanekaragaman hayati memang harus dilakukan berkali-kali di berbagai tipe habitat pada musim yang berbeda.

Ada kepuasan yang luar biasa setiap mengunjungi lokasi penelitian dan menghabiskan waktu sekiaan lama untuk menjelajah alamnya. Menemukan anggrek alam yang tersembunyi di dalamnya membuat saya merasa beruntung telah menjadi satu dari sedikit orang Indonesia yang berkesempatan menyaksikan sendiri keindahan anggrek alam Indonesia di habitatnya. Apalagi penelitian tersebut akhirnya diapresiasi di seminar ilmiah.

Meskipun demikian penelitian yang saya dan teman-teman lakukan selama ini masih berkutat di pulau Jawa. Meski keanekaragaman Anggrek alam di Jawa masih jauh lebih besar dari apa yang sudah kami temukan selama ini, namun keinginan untuk menyingkap kekayaan Anggrek di tempat lain terus menjadi harapan. Oleh karena itu tahun 2014 saya memupuk asa dan keinginan menginjakkan kaki di Kalimantan untuk melihat kecantikan Anggrek alamnya.

Mengapa Kalimantan?. Pertama, sejak lama Kalimantan telah menarik perhatian peneliti dunia yang ingin mengungkap keanekaragaman hayati daerah tropis. Flora dan fauna Kalimantan dikenal eksotik dan banyak di antaranya yang bersifat endemik alias khas terbatas hanya dijumpai di Kalimantan.

Secara khusus Anggrek menjadi salah satu kekayaan alam Kalimantan. Sejak lama dunia mengenal Anggrek Hitam(Coelogyne pandurata) sebagai salah satu jenis anggrek tercantik di dunia. Habitat Anggrek Hitam berada di belantara di Kalimantan.

Di kawasan Malesia yang meliputi Indonesia, Malaysia, Brunei Darussalam, Filipina dan New Guinea, pulau Kalimantan  merupakan hot spot keanekaragaman anggrek terbesar ke dua setelah New Guinea yang meliputi Papua dan Papua New Guinea. Diyakini ada lebih dari 1400 jenis Anggrek dari sekitar 145 marga ada di bumi Kalimantan. Sayangnya belum banyak anak negeri yang mengeksplorasi kekayaan alamnya sendiri.

Alasan kedua adalah prioritas ekplorasi dan inventarisasi ulang Anggrek alam Kalimantan semakin mendesak untuk dilakukan. Meski dokumentasi tentang keanekaragaman Anggrek di jantung Borneo ini telah ada sejak lama, namun data terkini sangat diperlukan. Ancaman kepunahan Anggrek alam diyakini semakin meningkat seiring rusaknya hutan yang menjadi habitatnya. Hutan Kalimantan yang semakin kritis akibat penebangan liar dan pembukaan lahan membuat sejumlah Anggrek alam Indonesia terancam tinggal kenangan. Beberapa di antaranya bahkan mungkin akan lenyap sebelum sempat dikenali. Jika sudah demikian Indonesia akan kehilangan kekayaan alamnya yang tak tergantikan.

Eksplorasi dan inventarisasi ulang Anggrek Kalimantan perlu dilakukan sebagai langkah awal utama untuk menyusun program konservasi di tengah ancaman kepunahan dan pemanasan global.Tanpa informasi mengenai keanekaragaman, habitat dan statusnya, upaya konservasi tidak akan berhasil.

Make It Real, seperti semboyan resolusi Kratingdaeng, beberapa usaha perlu saya siapkan untuk bisa mewujudkan asa menapak bumi Kalimantan dan melihat kecantikan anggrek alamnya.

13883729271334616976
13883729271334616976

Pengalaman tak terkira dan keberuntungan luar biasa ketika berjalan menyisir alam dan menjumpai Anggrek Indonesia mekar penuh pesona (dok. pribadi).

Membaca sebanyak mungkin referensi dan hasil penelitian tentang Anggrek alam Kalimantan yang pernah dilakukan sebelumnya wajib dilakukan. Informasi tersebut sangat berguna sebagai pembanding, alat identifikasi dan bahan menyusun strategi penelitian. Selain itu saya juga menyadap informasi tentang alam Kalimantan dari kerabat yang tinggal di Kalimantan dan sejumlah teman yang berasal dari pulau Borneo itu dan pernah menjelajah alamnya. Selanjutnya saya menghimpun informasi mengenai kebun raya daerah di Kalimantan. Informasi tersebut berguna untuk memperkirakan lokasi dan waktu penelitian serta menyusun proposal atau perizinan. Saya juga mulai menabung untuk membeli sejumlah peralatan adventure dan pendukung lainnya seperti lensa kamera baru.

Di luar itu semua ketahanan fisik menjadi hal penting yang harus disiapkan. Oleh karena itu saya menyempatkan waktu untuk melakukan trekking di beberapa kawasan alam di Jogja. Meski kondisi alam Jogja dan Kalimantan belum tentu sama, namun trekking tetap berguna untuk membiasakan diri beraktivitas di alam.

13883730271504741522
13883730271504741522

1388373085871785710
1388373085871785710

Trekking di alam menjadi cara efektif mempersiapkan fisik sebelum eksplorasi Anggrek.

1388373166963496467
1388373166963496467
Siapa mengira tumbuhan ini adalah Anggrek. Dengan trekking kita bisa lebih mengenal habitat dan karakter Anggrek. Pengetahuan ini sangat berguna dalam eksplorasi Anggrek alam Indonesia.

Selain untuk mengukur kondisi fisik, trekking juga berguna untuk mengasah kepekaan pikiran dan penglihatan terhadap anggrek di alam. Faktor stamina yang pasti terkuras selama eksplorasi akan mempengaruhi konsentrasi berfikir. Sementara kondisi anggrek di habitat alaminya seringkali jauh berbeda dengan apa yang disajikan dalam foto di berbagai buku. Mengenali anggrek alam tidak semudah membaca deskripsinya di buku referensi. Pemahaman tentang habitat dan karakterisitik setiap anggrek menjadi modal penting untuk bisa mengenali anggrek di alam. Oleh karena itu trekking alam menjadi cara yang efektif untuk membiasakan diri sekaligus melatih teknik eksplorasi dan identifikasi anggrek di habitat alaminya.

1388372788781464106
1388372788781464106

Anggrek Indonesia, Lebih Dari Sekadar Cantik.

Keberuntungan saya sebagai pemuda Indonesia adalah memiliki kesempatan melihat secara langsung betapa cantiknya Anggrek alam Indonesia. Kerugian besar jika kita tak sempat mengenali Anggrek Indonesia karena negeri inilah yang diakui dunia sebagai tempat yang paling banyak menyimpan kekayaan anggrek dunia. Semoga asa tiba di Kalimantan untuk melihat kecantikan anggrek alamnya dapat mewujud nyata tahun 2014 nanti. Selanjutnya saya berharap kembali bisa berbagi tentang kecantikan Anggrek alam Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun