Yogyakarta benar-benar tak mengenal jeda untuk menyajikan seni dan budayanya yang memikat. Baru tuntas perayaan Sekaten, Yogyakarta langsung menggelar sebuah pertunjukkan kolosal bertajuk Festival Bregodo Rakyat 2014.
Festival Bregodo Rakyat 2014 digelar di Malioboro, Yogyakarta (19/1/2014).
Berlangsung di kawasan Malioboro hingga Benteng Vredeburg, ribuan prajurit unjuk kebolehan dari siang hingga sore hari (19/1/2014). Layaknya prajurit Kraton mereka mengenakan kostum lengkap dengan senjatanya masing-masing. Berjalan sejauh 1,5 km mereka membuat Malioboro semarak dengan kebolehan yang mereka tunjukkan demi meraih gelar bregodo terbaik.
Menyerupai prajurit Kraton, para Bregodo Rakyat beraksi di sepanjang Malioboro lengkap dengan kostum, senjata dan drumband.
Bregodo adalah pasukan prajurit Kraton yang sering mengiringi dan mengawal arak-arakan acara yang digelar Kraton. Mereka yang sebagian adalah para orang tua sangat identik dengan seragam berwarna mencolok seperti merah, putih gading dan hitam. Mereka biasanya mengenaka sepatu hitam dengan kaus kaki putih sepanjang lutut. Dalam mengawal acara Kraton para bregodo biasanya berjalan pelan di depan dengan langkah khas sambil membawa sejumlah senjata seperti keris, senapan dan tombak. Sebagian bregodo juga memainkan musik layaknya pasukan drumband. Kraton Yogyakarta sendiri memiliki beberapa bregodo yang menjadi prajurit pengawal Kraton.
Para Bregodo rakyat menampilkan permainan senjata menggunakan senapan, golok, tombak dan tameng.
Sementara itu Bregodo Rakyat adalah prajurit-prajurit rakyat di luar Kraton. Sejumlah daerah dan kampung di Yogyakarta memang memiliki prajurit rakyat yang bertindak seperti prajurit Kraton di sejumlah acara yang digelar secara lokal di daerah masing-masing. Mereka pun menduplikasi gaya, pakaian hingga aksesoris prajurit Kraton.
Namun demikian pada Festival Bregodopara prajurit rakyat itu tidak diperkenankan menduplikasi utuh gaya prajurit Kraton. Mereka harus menampilkan kostum dan dan gaya yang berbeda dari yang biasanya dikenakan prajurit Kraton Yogyakarta. Tak sedikit dari mereka yang memadukan dengan aksesori unik sehingga penampilannya lebih kekinian dan unik. Menariknya tak hanya laki-laki yang menjadi prajurit, sejumlah pasukan bregodo juga menyertakan wanita sebagai prajuritnya. Beberapa bregodo bahkan seluruhnya beranggotakan para wanita.
Bregodo rakyat beradu memainkan drumband.
Layaknya perlombaan penampilan para bregodo rakyat itupun dinilai. Tak hanya kostum atau aksesoris, keserasian dan kekompakan dalam langkah baris berbaris juga diadu. Aktraksi seperti permainan senjata dan drumband juga diperhitungkan dalam penilaian. {emenang utama festival ini akan mendapatkan hadiah berupa uang dan piala dari Sultan Hamengku Buwono X.
Sekitar 1500 prajurit dari 42 kelompok bregodo rakyat “bertarung” di jalanan Malioboro. Mereka berlomba menyuguhkan aksi menarik lewat baris-berbaris, kostum, drumband hingga adegan perkelahian seperti wayang orang. Aksi mereka pun mampu mencuri perhatian ribuan warga yang memadati Malioboro siang hingga sore hari. Kemeriahan festival inipun tak surut meski gerimis sempat turun beberapa saat. Berikut ini beberapa foto kemeriahan Festival Bregodo Rakyat 2014 di Malioboro, Yogyakarta.
Bregodo Lombok Abang, salah satu prajurit rakyat ternama di Yogyakarta.
Sejumlah Bregodo Wanita dengan para srikandi dan pendekar wanitanya
Ribuan warga dan pengunjung Malioboro menyaksikan Festival Bregodo Rakyat 2014.
Gerimis tak mengurangi kemeriahan dan semangat para bregodo unjuk kebolehan.
Tak hanya prajurit rakyat, anggota TNI Yonif 403 pun ikut memeriahkan Festival Bregodo.
Wajah tampan dan ayu para prajurit rakyat Yogyakarta.
Festival Bregodo 2014 adalah gelaran pertama yang dilangsungkan untuk memperingati Yogyakarta Kota Republik yang jatuh pada 4 Januari di mana pada tanggal tersebut di tahun 1946 Yogyakarta menjadi Ibu Kota Negara Indonesia menggantikan Jakarta yang diduduki musuh. Di samping itu festival ini juga bertujuan wadah pelestarian pembinaan, serta apresiasi kepada para bregodo rakyat yang dimiliki oleh sejumlah daerah di Yogyakarta.
Festival Bregodo Rakyat 2014, sepenggal Yogyakarta yang Istimewa
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H