Mohon tunggu...
Hendra Wardhana
Hendra Wardhana Mohon Tunggu... Administrasi - soulmateKAHITNA

Anggrek Indonesia & KAHITNA | Kompasiana Award 2014 Kategori Berita | www.hendrawardhana.com | wardhana.hendra@yahoo.com | @_hendrawardhana

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Menyingkap Harta Karun Keindahan Pegunungan Menoreh, Yogyakarta

31 Agustus 2013   05:19 Diperbarui: 4 April 2017   17:24 6231
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bukit-bukit itu berbaris, puncaknya samar diselimuti  kabut tipis. Cantik dan seolah mengajak setiap orang yang melihatnya untuk menjelajahi dan meresapi keindahan di dalamnya. Jauh dari ramainya perkotaan, tempat ini sempurna berwarna hijau. Memang tampak monoton dari kejauhan. Tapi siapapun yang menapakkan kaki di dalamnya pasti terpana.

Sepenggal Pegunungan Menoreh dilihat dari perbatasan Sleman dan Kulonprogo, DIY.

Pegunungan Menoreh adalah salah satu perbukitan utama di Jawa yang membentang di wilayah Purworejo dan Magelang, Jawa Tengah hingga Kulonprogo, Yogyakarta. Dikenal sebagai kawasan yang lekat dengan mitos mengenai kerajaan Mataram di masa lampau, Pegunungan Menoreh selama ini lebih diketahui berkat keberadaan Gua Kiskendo, Gua Seplawan atau Puncak Suroloyo. Tapi sesungguhnya Pegunungan Menoreh menyimpan banyak potongan keindahan yang tidak diketahui oleh banyak orang termasuk mungkin oleh masyarakat yang mendiaminya.

Kesan perjalanan saya kembali ke Pegunungan Menoreh pada 18 Agustus 2013 masih sama ketika pertama kali mengenal tempat ini. Sampai kapanpun Pegunungan Menoreh akan saya ingat sebagai tempat saya pertama kali menjumpai Anggrek Indonesia mekar di alam. Beberapa tahun lalu satu spesies Anggrek saya temukan bermekaran di puncak sebuah bukit yang setengah mati daki. Anggrek itulah yang kemudian mengawali berbagai perjalanan saya melihat kecantikan Anggrek alam Indonesia di sejumlah tempat.

137789959536431503
137789959536431503

Satu ruas jalan di Pegunungan Menoreh di saat musim kemarau. Pohon-pohon meranggas berbaris di sepanjang jalan mengucap selamat datang.

Tak terlalu jauh letak Pegunungan Menoreh dari Kota Yogyakarta. Namun jalan menuju ke sana memang tidak mudah. Tanjakan dan turunan tajam serta berkelok-kelok, ditambah kondisi aspal yang berlubang di beberapa ruas jalan menjadi tantangan utama menuju Pegunungan Menoreh.  Sisi jalan berupa tebing tanah bercampur bebatuan yang kerap mudah longsor serta jurang yang dalam di sisi lainnya membuat perjalanan 1,5 jam dari Kota Yogyakarta terasa lebih melelahkan. Untungnya perjalanan menuju Pegunungan Menoreh juga menghadirkan beberapa potong keindahan seperti saat melewati celah hutan dengan pepohonan yang tampak lebih eksotis ketika meranggas di musim kemarau.

1377899703539656237
1377899703539656237
Rumah penduduk dengan dinding kayu dan lantai tanah atau ubin sederhana banyak dijumpai di Pegunungan Menoreh. Halaman yang luas dengan tumbuhan hjau mengelilinginya adalah tempat yang menyenangkan bagi siapapun yang melihat.

Jauh dari perkotaan membuat suasana kehidupan di Pegunungan Menoreh sangat tenang. Rumah-rumah  dari kayu atau anyaman bambu dengan lantai yang masih terbuat dari tanah atau ubin sederhana tampak cukup bersahaja. Apalagi dengan halaman luas yang ditumbuhi rerumputan dan dikelilingi rimbun pepohonan menjadikan itu semua sebagai potret manis tentang Indonesia yang sederhana.

Penduduk yang ramah  selalu memberi senyum dan sapa kepada setiap orang yang melintas apalagi jika mereka tahu orang tersebut adalah tamu di kampung mereka. Sementara anak-anak kecilnya senang jika ada orang membawa kamera. Dengan bahasa jawa serta tutur lugunya mereka kadang minta difoto. Gayanya pun tak neko-neko.

1377899853269599538
1377899853269599538

Di atas perbukitan, beberapa ruas jalan beraspal telah membelah Pegunungan Menoreh.

Kehidupan sederhana dalam kampung yang bersahaja memang menjadi salah satu potret manis di atas Pegunungan Menoreh. Di sini jarak antar rumah  tidak terlalu dekat bahkan beberapa terletak di tengah rimbun pepohonan yang jauh dari jalan kampung. Meski terpencil, jangan anggap kampung-kampung di Pegunungan Menoreh tak tersentuh teknologi. Banyak penduduknya memang masih memasak menggunakan tungku dan kayu bakar, tapi listrik  sudah mengalir.  Tak heran anak-anak muda dan remaja di sini kerap dijumpai berjalan dengan menenteng HP qwerty atau touchscreen. Rumah  penduduk juga memancarkan cahaya di malam hari meski pemandangan gelap masih mendominasi jalanan kampung. Beberapa rumah bagus dengan tembok bercat cantik juga berdiri meski kontras dengan lingkungan sekitarnya. Beberapa ruas jalan aspal sudah melintasi wilayah ini.

1377899959181618281
1377899959181618281

Alam Pegunungan Menoreh, tempat berbagai "harta karun" & rahasia keindahan berserakan.

Tapi Pegunungan Menoreh tak hanya menyajikan potret kesahajaan dan kehangatan masyarakatnya. Tempat ini juga menyimpan banyak harta karun keindahan di balik bukit dan tebing yang berserakan. Berjalan kaki menjelajah hutan dan perbukitan adalah cara untuk menemukan harta karun  keindahan yang tersembunyi di Pegunungan Menoreh.

13779000911372307159
13779000911372307159

13779002281974205074
13779002281974205074

Berjalan menembus semak di perbukitan mengungkap harta karun keindahan Pegunungan Menoreh.

Barisan bukit dengan pepohonan besar dan semak lebat serta  tebing-tebing tinggi adalah wajah utama Pegunungan Menoreh. Sementara ladang milik penduduk dijumpai di lereng perbukitan. Kopi, cengkeh, kacang tanah, singkong dan kaliandra adalah tumbuhan yang banyak ditanam oleh penduduk Menoreh.

1377900282194224243
1377900282194224243

Watu Blencong, sebuah keunikan dari bukit dengan bebatuan besar di Pegunungan Menoreh.

Bentang alam Pegunungan Menoreh memang unik. Beberapa bukit dengan tanah yang kerap mudah longsor berpagar dinding-dinding batu berukuran besar. Sementara tebing-tebing berbatu menjulang di beberapa tempat. Susunan batuannya pun menarik. Ada satu yang dikenal oleh penduduk setempat dengan sebutan Watu Blencong karena bentuknya menyerupai blencong, alat penerangan tradisional.

1377900407775595265
1377900407775595265

Di sekitar Watu Blencong terdapat banyak batu-batu seperti tugu yang terbenam di tanah.

Watu Blencong tersusun dari tumpukan batu berukuran besar yang berdiri di atas bukit. Di sekitar Watu Blencong terdapat bongkahan batu berbentuk tugu berukuran kecil yang berserakan dan tertanam di ladang milik penduduk. Sepintas tugu-tugu batu itu mungkin mengingatkan pada susunan bebatuan di Gunung Padang.

Perjalanan menjelajahi Pegunungan Menoreh terus belanjut. Kakipun terus melangkah menerabas semak dan menyisir tanah lembab berseresah. Beberapa tempat yang biasa dilalui penduduk untuk berladang atau mencari kayu bakar telah membentuk jalur yang mudah ditapak. Sementara beberapa tempat lainnya mau tidak mau harus dilalui dengan susah payah.

13779006401715650994
13779006401715650994

Sebuah tugu yang menjadi tanda perbatasan wilayah Jawa Tengah dan Yogyakarta di Pegunungan Menoreh.

Selain tanah lembab, bebatuan berlumut juga menjadi pijakan yang licin selama menjelajahi alam Pegunungan Menoreh. Terpeleset atau tergores ranting semak menjadi resiko yang harus diterima. Namun percayalah segala lelah akan terbayar dengan keindahan-keindahan yang tersingkap di balik bukit, tebing berbatu, dan hutan bersemak lebat itu.

13779005311265616509
13779005311265616509

Ada banyak Anggrek yang bersembunyi di hutan dan dinding-dinding tebing di Pegunungan Menoreh. Kecantikannya belum banyak diketahui termasuk oleh penduduknya.

Penduduk di Pegunungan Menoreh belum banyak mengetahui tentang keindahan Anggrek alam di hutan dan bukit yang berdekatan dengan tempat tinggal mereka. Ada puluhan Anggrek cantik di Pegunungan Menoreh, beberapa di antaranya tumbuh di jalur yang biasa dilalui penduduk untuk beraktivitas. Ada juga yang tumbuh di kebun cengkeh dan singkong. Sementara sisanya menempel di dinding tebing, ranting pohon dan di balik semak yang lebat. Banyak penduduk yang terkejut setiap kali kami memberi tahu dan menunjukkan Anggrek yang mekar itu.

13779007201574192420
13779007201574192420

Di atas sebuah bukit sebuah tebing dengan celah besar membentuk mulut gua yang teduh untuk beristirahat.

Empat jam berlalu, kaki sudah mulai terasa berat dan kaku. Berhenti sejenak di mulut gua yang sejuk cukup untuk meredakan lelah. Beberapa tebing batu di Pegunungan Menoreh memiliki celah yang dalam hingga membentuk mulut gua yang besar. Pada dinding tebing beberapa Anggrek juga kerap dijumpai tumbuh menempel. Meski tersamar oleh semak dan rerumputan di sekelilingnya, mereka yang jeli dan terbiasa mengamati Anggrek alam akan dengan mudah menemukan tumbuhan cantik tersebut.

Turun dan meninggalkan tebing berbatu, perjalanan selanjutnya melalui hutan yang cukup teduh. Kicau burung kadang melengking memecah kesunyian. Kondisi lembab membuat cucuran keringat menjadi tak terasa padahal kaki sudah melangkah hampir 5 jam.

13779008841044252089
13779008841044252089

Suara gemercik air samar terdengar, lama kelamaan semakin kuat. Langkah kaki pun semakin cepat mengejar arah datangnya suara air. Berjalan turun dan melewati semak lebat, sebuah air kecil terjun tersaji di depan mata. Indahnya tampak masih sangat perawan. Tak ada sampah kecuali daun-daun kering yang mengambang dan seresah yang terbenam. Jernihnya air membiaskan bebatuan di dasar. Membasuh muka dan tangan merasakan dinginnya air sungguh luar biasa. Segala lelah lenyap.

1377900941809173814
1377900941809173814
Air terjun kecil dengan sungai pendek mengalir di tengah rimbun pepohonan Pegunungan Menoreh adalah sepotong  harta karun keindahan yang mempesona.

Air itu jatuh di atas bebatuan besar, tumpahannya yang deras tidak hanya menghasilkan buih putih namun juga suara yang menyegarkan. Tumpah dari satu batu ke batu berikutnya air kemudian mengalir tenang beberapa meter sebelum akhirnya kembali jatuh lebih dalam. Dua air terjun bersambungan ini seperti harta karun yang menjadi hadiah setelah 5 jam berjalan kaki menjelajahi Pegunungan Menoreh.

13779010751093651518
13779010751093651518

Itulah sepenggal potret keindahan yang ada di Pegunungan Menoreh Yogyakarta. Potret tentang manusianya yang sederhana, juga potret tentang keindahan yang tersembunyi bak harta karun di balik bukit dan tebing yang berbaris di sana. Ini memang bukan surga, tapi Pegunungan Menoreh dengan rahasia-rahasia kecil keindahannya pasti membuat orang susah lupa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun