“ku tanpa lelah memandang dirimu, yang telah begitu indah mengisi hariku...namun cinta datang di waktu yang salah, aku tak memilih jalan tuk begini...”
Mendengar nama KAHITNA, kita tentu sudah sangat hafal. Mendengar nama mereka, pendengar musik tanah air juga pasti langsung merujuk tembang-tembang cinta terbaik seperti Andai Dia Tahu, Cantik, Tak Sebebas Merpati atau Mantan Terindah. KAHITNA memang band pembawa lagu-lagu cinta terbaik di Indonesia. Dan untuk urusan ini KAHITNA memiliki pakarnya yakni Yovie Widianto.
Lagu – lagu Yovie dan KAHITNA yang selalu “mengena” tak hanya disukai oleh penggemarnya namun juga menjadi soundtrack abadi untuk kisah cinta banyak orang. Ada yang menganggap lagu Yovie Widianto atau tembang-tembang KAHITNA selalu dan pasti akan diterima dengan baik oleh siapapun yang mendengarkannya. Namun ternyata, tidak semua lagu-lagu KAHITNA bisa diterima oleh produser dan label rekaman.
KAHITNA yang di awal karirnya pernah ditolak banyak label rekaman besar di Indonesia memang telah membuktikan bahwa mereka adalah band besar dengan kualitas dan wibawa panggung yang tetap terjaga. Tapi nyatanya ada sejumlah lagu KAHITNA yang tak direstui oleh produser untuk direkam dengan sejumlah alasan mulai dari notasinya yang dianggap njlimet, syairnya yang kurang sejalan dengan zaman hingga musiknya yang dinilai terlalu berat.
Berikut ini adalah beberapa lagu KAHITNA yang ditolak oleh produser dan label rekaman. Lagu-lagu yang akhirnya gagal mengisi sejumlah album mereka. Lagu-lagu yang tak banyak orang tahu dan hanya jadi tembang manis yang tersembunyi.
Kencan Pertama. Lagu ini diciptakan oleh Yovie Widianto pada tahun 1991. Liriknya diisi oleh barisan kalimat sederhana namun terdengar manis. Musik pengiringnya sangat minimalis dan kental dengan bunyi piano Yovie. Setelah ditolak dan tidak menjadi bagian dari album KAHITNA, lagu ini sempat dibawakan pada sebuah acara stasiun TV tahun 1998 silam. Semenjak itu lagu ini benar-benar tersembunyi hingga tak banyak orang tahu sampai akhirnya KAHITNA membawakannya lagi secara langsung pada Konser 26 Tahun KAHITNA bulan Juli lalu.
“Oh kasih..Senja beranjak di batas rindu
Di malam minggu perdana untuk merenda asmara
Oh kasih..Aku bahagia sungguh bahagia
Merangkai bunga untukmu dalam ikatan asmara
Ku bertanya bertanya bertanya
Akankah kudapatkan kasihnya
Ku bertanya dalam harap mesra kencan pertama
Sebagai tanda sungguh aku jatuh cinta
Oh indahnya kencan pertama
Oh kasih..Aku bahagia sungguh bahagia