Mohon tunggu...
Hendra Wardhana
Hendra Wardhana Mohon Tunggu... Administrasi - soulmateKAHITNA

Anggrek Indonesia & KAHITNA | Kompasiana Award 2014 Kategori Berita | www.hendrawardhana.com | wardhana.hendra@yahoo.com | @_hendrawardhana

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Satu Lembar Uang Ini Bernilai 50 Milyar!!

5 September 2012   15:22 Diperbarui: 25 Juni 2015   00:52 5898
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1346858130247472388

Ketika berkunjung ke Museum Uang di Kabupaten Purbalingga akhir pekan lalu saya terkejut melihat sebuah spesimen uang kertas yang berada di dalam sebuah lemari kaca. Bentuk fisik dan gambar pada uang itu biasa saja. Namun ada satu yang sangat mencolok dan menarik yakni angka 5 yang bersanding dengan barisan  angka 0 (Nol) yang berjumlah 10. Itu berarti satu lembar uang tersebut bernilai 50 milyard !.

Uang asli atau hanya dokumentasi seni ?. Apakah benar ada negara yang pernah memberlakukan uang pecahan dengan nominal 50 milyard ?. Jika ada pasti penduduknya sangat kaya. Begitu pikir saya pada awalnya.

Ternyata  itu memang asli dan pernah diberlakukan di negara Yugoslavia pada periode 1993-1994. Namun berlakunya uang tersebut sama sekali bukan pertanda kalau penduduk Yugoslavia sangat makmur dan kaya, justru sebaliknya. Pada periode tahun 1993/1994 kondisi moneter Yugoslavia terpuruk sangat dalam. Hiperinflasi menyebabkan pada periode tahun tersebut  Yugoslavia mengalami 2 kali devaluasi dan 2 kali denominasi mata uang. Salah satu puncaknya  pada Desember 1993 pemerintah Yugoslavia mencetak uang kertas pecahan senilai 50.000.000.000 milyard dinar Yugoslavia.

Lalu apakah uang itu benar-benar bernilai tukar tinggi ?. Pada waktu itu uang senilai 50 milyard tersebut ternyata hanya cukup untuk menukar 2 potong roti di toko makanan atau kurang lebih hanya setara dengan Rp. 20.000 saja. Hmmm...ternyata banyak 0 (nol) nya belum tentu membuat uang bernilai tukar tinggi.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun