Anggrek adalah kelompok tumbuhan berbunga yang sangat populer di dunia sebagai tanaman hias. Kecantikan bunga dan seni merawatnya membuat anggota famili Orchidaceae ini sangat istimewa. Selain eksotis sebagai hiasan, bagi sebagian orang memelihara bunga anggrek tertentu dianggap sebagai prestise atau berkelas. Unsur eksotis dan prestise inilah yang membuat bunga anggrek sering kita jumpai di lobi dan kamar hotel berbintang hingga bandara-bandara internasional. Di samping itu ada banyak negara termasuk Indonesia yang menjadikan anggrek sebagai bunga nasional atau bunga resmi negara.
Ada banyak sekali jumlah anggrek di dunia. Setidaknya 20.000-30.000 spesies anggrek tersebar di seluruh belahan dunia. Belum lagi ditambah ribuan hasil silangannya atau anggrek hibrida dan kultivarnya masing-masing. Indonesia menjadi negara istimewa dalam hal keanekaragaman anggrek karena hampir seperlima spesies anggrek dunia ada di alam Indonesia.
Secara praktis ada 2 golongan anggrek yang dikenal dalam keseharian masyarakat awam termasuk para hobiis yakni anggrek alam dan anggrek hibrida. Anggrek alam atau biasa disebut sebagai anggrek spesies, meski istilah yang kedua ini kurang tepat, adalah anggrek yang berkembang biak secara alami di alam tanpa campur tangan manusia atau usaha sengaja untuk memuliakannya. Sementara anggrek hibrida adalah anggrek silangan yang dihasilkan dengan mengawinkan dua atau lebih indukan anggrek. Dengan kata lain anggrek hibrida adalah anggrek yang dihasilkan melalui usaha pemuliaan atau perkembangbiakan dengan campur tangan manusia yang bertujuan mendapatkan kultivar anggrek dengan karakter tertentu. Negara-negara yang tidak kaya akan anggrek alam biasanya unggul dalam hal pemuliaan anggrek hibrida seperti Taiwan, Jepang dan Singapura.
Anggrek hibrida lazim dijumpai dan selalu mendominasi setiap pameran atau bursa tanaman hias selain juga banyak ditemukan di penjual bunga keliling. Bunga anggrek potong biasanya juga didapatkan dari anggrek hibrida. Selain harganya biasanya lebih terjangkau, anggrek hibrida juga lebih mudah dipelihara. Hal ini karena usaha pemuliaan yang dilakukan untuk menghasilkan anggrek hibrida biasanya berorientasi pada kepraktisan perawatan selain tetap mempertahankan keindahan bunganya. Sebagian besar bunga anggrek yang digunakan sebagai display hiasan di rumah, kantor, hotel, bandara dan sebagainya umumnya adalah anggrek hibrida.
Anggrek hibrida seringkali memiliki warna bunga yang mencolok dan benderang meski ada banyak anggrek alam yang juga memiliki pesona serupa. Di pasaran berbagai macam bunga anggrek hibrida umumnya berwarna ungu, pink, kuning, merah, oranye, merah marun atau kombinasi di antara warna-warna tersebut dengan berbagai pola.
Salah satu anggek hibrida yang populer dan banyak dipelihara oleh masyarakat adalah hibrida dari Phalaenopsis. Seperti namanya, salah satu indukan yang banyak digunakan untuk menghasilkan anggrek hibrida ini adalah Phalaenopsis amabilis atau yang biasa dikenal sebagai anggrek bulan putih. Phalaenopsis amabilis banyak dipilih sebagai indukan karena memiliki banyak sifat unggul mulai dari warna, ukuran dan bentuk dasar bunga yang ideal.
Bibir bunga anggrek atau disebut labellum adalah modifikasi dari salah satu mahkota bunga anggrek. Modifikasi melalui mekanisme yang komplek menghasilkan sebuah perhiasan bunga dengan bentuk yang sangat khas dan unik pada setiap anggrek. Karakter spesifik inilah yang membuat bibir anggrek sangat penting untuk identifikasi jenis anggrek. Selain itu bibir anggrek juga berperan penting dalam proses perkembangbiakan anggrek. Selain untuk menarik serangga, bibir bunga anggrek juga mendukung polinia (benangsari anggrek) dan ovarium dalam satu struktur kompak bernama collumn. Bibir inilah yang menjadi sebagai pusat kecantikan dan sumber eksotisme bunga anggrek.