Sabtu malam, orang lebih suka menyebutnya malam Minggu. Tentu bukan tanpa makna, malam Minggu adalah sebuah perayaan bagi banyak orang. Sabtu malam terlalu biasa, sementara malam Minggu menawarkan kesan dan rasa lebih istimewa.
Nyatanya memang ada banyak perayaan istimewa di malam Minggu. Semua orang selalu bersemangat untuk keluar di malam itu. Jalanan lebih sibuk dan lampu-lampu pun terlihat lebih benderang di malam Minggu.
Malam minggu memang istimewa. Untuk mereka yang sedang berdua, ini adalah saat yang selalu dinanti untuk merenda kasih. Sementara untuk penggila bola, malam Minggu adalah hari raya bagi mereka, saat di mana mereka puas menonton sebuah bola ditendang dan dikejar-kejar oleh 22 orang. Malam Minggu juga saat yang baik bagi mereka yang tak sedang merenda kasih untuk menyamarkan diri sebagai penggila bola.
Tapi saya tak ingin membahastentang menonton sepak bola apalagi berkisah tentang merenda kasih. Saya hanya ingin bercerita bahwa bagi saya malam Minggu tak beda dengan malam Senin, malam Selasa atau malam Jumat Kliwon sekalipun. Malam Minggu sama dengan malam-malam yang lain di mana saya sering mengisinya dengan membaca buku.
[caption id="attachment_310094" align="aligncenter" width="600" caption="Buku dan secangkir susu panas, teman malam Minggu saya, 7/6/2014 (dok. pribadi)."][/caption]
Saya bukan kutu buku yang mengisi setiap waktu luang dan jeda dengan menaruh kedua mata di atas kitab dan lembaran kertas. Tapi saya memang suka membaca. Dan di antara waktu ternikmat bagi saya untuk membaca buku adalah malam hari. Itu sebabnya saya juga terbiasa menaruh buku di atas kasur di samping bantal. Alasannya untuk antisipasi kalau-kalau saat terbangun di tengah malam atau dini hari dan ingin segera tidur kembali, maka buku adalah pengantar tidur yang baik bagi saya. Jika masih saja sulit tidur maka buku itu bisa menjadi penutup wajah.
Membaca buku di malam hari sambil bersandar di tempat tidur atau merebahkan diri di lantai adalah sesuatu yang mengasyikkan. Ketenangan malam dan suasana damai yang diciptakannya adalah kondisi yang menyenangkan untuk membaca. Tak terkecuali di malam Minggu. Sebuah novel bisa saya lahap habis seketika di malam Minggu. Tentu tak harus novel karena saya suka membaca buku jenis apa saja dengan satu syarat isinya tidak memberatkan otak saya yang biasa-biasa saja ini. Sering saya membeli atau diberi buku namun baru membaca beberapa lembar awal saya sudah sakit kepala. Itu tandanya saya harus segera menutup buku itu dan meletakkannya di tumpukan paling bawah atau paling belakang.
Kembali ke membaca buku di malam minggu. Menurut saya membaca buku di malam Minggu bukan masalah bagaimana cara orang mengisi malam Minggunya. Tapi saya memang suka larut dan lupa waktu di malam Minggu jika sudah membaca buku. Pernah sudah ada janji dan niat untuk keluar namun tanpa sadar waktu sudah lewat gara-gara membaca buku. Bersyukur waktu sudah lewat bukan berarti cinta sudah lewat.
Kebiasaan saya membaca buku di malam minggu adalah duduk di kamar sambil menghidupkan radio atau memasang headset memutar lagu-lagu KAHITNA, grup papan atas terbaik di Indonesia. Mengasyikkan membaca buku di malam Minggu sambil mendengarkan lagu-lagu KAHITNA seperti Tak Sebebas Merpati, Untukku, Andai Dia Tahu atau Mantan Terindah. Sama mengasyikkannya membaca buku sambil mendengarkan dialog aktual di RRI Pro3 Jakarta. Ketika membaca buku saya memang cenderung multitasking yakni membaca sambil mendengarkan suara, entah itu radio, TV ataupun pemutar lagu. Di malam MInggu saya bahkan bisa membaca buku sambil menonton pertandingan sepakbola di TV sekalipun isi bukunya tak cocok untuk disandingkan dengan keseruan pertandingan Premier League.
Kenyataannya saya lebih sering menuntaskan membaca buku di malam Minggu. Atau paling tidak mengawali membaca buku baru di malam Minggu. Sebuah novel yang saya beli bulan lalu juga tuntas saya baca di malam Minggu ketika itu. Sementara sebuah buku populer non fiksi setebal hampir 500 halaman yang saya awali membacanya malam Minggu yang lalu akhirnya tuntas saya baca Jumat malam kemarin.
Lalu buku apa teman malam Minggu saya sekarang?. Ketika tulisan ini dibuat dan kemudian diupload, saya sedang akan melanjutkan membaca “The Big Pang Theory”, buku baru karya analis sepak bola, Pangeran Siahaan. Isinya tentang seluk beluk sepakbola di dalam dan di luar lapangan. Selain itu ada secangkir susu panas di atas meja menemani.
Selamat menikmati hari raya malam Minggu bagi semua yang merayakan, baik dengan pasangan, buku atau bola.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H