[caption id="attachment_325814" align="aligncenter" width="630" caption=""SBY, Soeharto Berwajah Yudhoyono" salah satu foto parodi yang muncul bersamaan dengan tagar #ShameOnYouSBY sebagai reaksi masyarakat lahirnya UU Pilkada Tak Langsung (twitter.com)."][/caption]
“SBY, Soeharto Berwajah Yudhoyono”, itulah caption yang disertakan pada salah satu gambar parodi yang muncul dalam lini masa twitter dengan tagar #ShameOnYouSBY hari ini. Gambar yang menampilkan potongan foto mantan Presiden Soeharto dengan pakaian jas presiden disandingkan dengan potongan wajah Presiden SBY juga dengan pakaian serupa. Meski tidak simetris namun sekilas kedua potongan foto tersebut tampak pas menyatu. Akronim “SBY” ternyata juga pas untuk meringkas “Soeharto Berwajah Yudhoyono”.
Hari ini mungkin menjadi salah satu hari penting dalam sejarah perjalanan demokrasi bangsa Indonesia di mana salah satu hak rakyat yang utama untuk terlibat dalam menentukan pemimpin mereka dirampas melalui sandiwara yang tak santun. Ironisnya mereka yang merampas itu adalah orang-orang yang telah menikmati berkah suara rakyat.
[caption id="attachment_325817" align="aligncenter" width="560" caption="katanya hari ini "Demokrasi Telah Mati" (twitter.com)"]
[caption id="attachment_325819" align="aligncenter" width="574" caption="Mungkin seperti "air susu dibalas air tuba" (twitter.com)."]
Durhaka seperti malin kundang, mungkin itulah yang dilakukan oleh DPR dengan motor sejumlah partai yang mendukung pemilihan kepala daerah kembali dilakukan oleh DPRD atau tanpa pemilihan langsung oleh rakyat. Masyarakat kecewa dan geram bukan hanya terhadap hasil voting UU Pilkada tersebut melainkan juga kepada sejumlah orang yang dianggap bertanggung jawab atas hilangnya hak suara rakyat.
Adalah Presiden Republik Indonesia yang dianggap sebagai sebagai aktor penting di balik hilangnya suara rakyat dalam UU Pilkada yang baru. Sebagai representasi pemerintah pengusul RUU PIlkada sekaligus sebagai Ketua Umum Partai Demokrat yang secara mengejutkan tanpa rasa berdosa memilih walk out dari voting, SBY dianggap telah bersandiwara dan mempermainkan hati masyarakat Indonesia. Hasilnya suara rakyat dan gairah demokrasi Indonesia kembali terpasung tak ubahnya di masa pemerintahan Soeharto selama orde baru. SBY, Soeharto Berwajah Yudhoyono adalah ekspresi untuk hal itu.
SBY pun dibully dan menjadi sasaran kekecewaan serta kemarahan rakyat di media sosial yang dalam sekejap membuat namanya mendunia. Tagar #ShameOnYouSBY selama berjam-jam menjadi trending topic dunia. Sebuah tamparan keras mengingat di saat yang sama di seberang benua SBY sedang berusaha menguatkan citra dirinya sebagai Presiden Indonesia dengan hadir dan berpidato di depan para pemimpin dunia.
Tak hanya dibully dengan rangkaian kalimat kicauan di dunia maya. Sejumlah foto parodi atau gambar meme juga muncul menghiasi lini masa. Gambar-gambar itu memuat olok-olok dengan sejumlah ungkapan baik yang bermakna lelucon maupun sindiran. Salah satu yang cukup tajam adalah gambar parodi “Soeharto Berwajah Yudhoyono” di atas.
[caption id="attachment_325821" align="aligncenter" width="560" caption=""Bapak Pilkada Tak Langsung Indonesia" (twitter.com)."]
Selain itu ada juga foto yang menampilkan Presiden SBY dari arah samping dengan logo bendera partai demokrat di belakangnya. Di sisi lainnya ditambahkan sebuah kalimat: “Bapak Pilkada Tak Langsung INDONESIA”, serta tagar #Rakyat sepakat member gelar.
Gambar lain yang tak kalah tajam menyindir adalah rekayasa foto Presiden SBY sedang menggenggam Piala Oscar. Pada bagian bawah foto tersebut tertulis “BEST ACTOR” UU Pilkada: The Movie.
[caption id="attachment_325823" align="aligncenter" width="562" caption="Presiden SBY diibaratkan sebagai aktor handal dalam drama UU Pilkada (twitter.com)."]
Tak hanya menampilkan parodi sindiran yang tajam, sejumlah gambar bermakna lucu atau menggelitik juga muncul di lini masa. Di antaranya gambar di bawah ini.
[caption id="attachment_325825" align="aligncenter" width="612" caption="Jodohku kini di tangan DPRD (twitter.com)."]
Selain itu ada juga gambar Ibu Negara Ani Yudhoyono dengan pose kepala agak menengadah ke atas serta kedua tangannya disatukan seolah-seolah sedang memikirkan sesuatu. Dalam gambar tersebut disertakan sebuah kalimat dalam huruf capital berbunyi: “RAKYAT AJA BISA DIKHIANATI GIMANA AKU?”.
[caption id="attachment_325827" align="aligncenter" width="563" caption="Menanti panggung Hamdan & Friends jilid 2 (twitter.com)."]
Gambar Ketua MK Hamda Zoelva juga tak luput diadopsi. UU Pilkada yang baru saja disahkan ini memang akan segera digugat ke MK oleh sejumlah kelompok masyarakat. Seolah menyatakan siap mengadili dan memberikan keadilan untuk rakyat, gambar Hamdan Zoelva disertai kalimat berbunyi: “CALM DOWN IT’S MY TURN”.