[caption id="attachment_326865" align="aligncenter" width="630" caption="Masyarakat Yogyakarta membatik secara massal pada kain sepanjang 3005 meter tanpa putus di Alun-alun Utara Keraton Yogyakarta pada peringatan Hari Batik Nasional 2014, Kamis pagi (2/10/2014)."][/caption]
Hari Batik Nasional kembali diperingati oleh Bangsa Indonesia pada hari ini, 2 Oktober 2014. Berbagai cara pun dilakukan oleh masyarakat untuk menandai dan mengapresiasi batik. Salah satunya dengan serempak mengenakan pakaian batik untuk mengiringi aktivitas sepanjang hari ini.
[caption id="attachment_326867" align="aligncenter" width="540" caption="3000 pembatik yang terdiri dari pembatik profesional, pelajar dan mahasiswa di Yogyakarta membatik kain sepanjang 3005 meter dengan lebar 40 cm tanpa putus. Kegiatan ini dan batik yang dihasilkan berhasil memecahkan rekor MURI kategori dunia."]
Di Yogyakarta masyarakat pun memiliki cara yang istimewa untuk memperingati Hari Batik Nasional. Sebagai kota batik, Yogyakarta menggelar sebuah acara yang tak biasa dengan melibatkan ribuan pembatik dari seluruh kabupaten dan kota di Provinsi DIY.
Bertempat di Alun-alun Utara Keraton Yogyakarta, sebanyak 3000 pembatik pada pagi hingga siang hari ini (2/10/2014) membatik secara bersamaan pada kain sepanjang 3005 meter dan lebar 40 cm tanpa putus. Kegiatan membatik dan batik yang dihasilkanpun memecahkan rekor MURI kategori dunia untuk batik terpanjang yang dibuat secara simultan dan massal.
[caption id="attachment_326868" align="aligncenter" width="535" caption="Membatik dengan corak flora dan fauna."]
[caption id="attachment_326869" align="aligncenter" width="528" caption="Tekun membatik."]
Sejak pagi ribuan pembatik dan sukarelawan telah berdatangan di Alun-alun utara. Dengan menggunakan canting dan peralatan membatik lainnya para pembatik dan sukarelawan serempak membatik kain dengan pola atau corak flora dan fauna. Corak-corak tersebut disusun oleh sejumlah pakar batik di Yogyakarta.
[caption id="attachment_326871" align="aligncenter" width="514" caption="Saling membantu membatik."]
[caption id="attachment_326872" align="aligncenter" width="334" caption="Pelajar sekolah ikut berpartisipasi dalam kegiatan membatik massal kain sepanjang 3005 meter."]
[caption id="attachment_326874" align="aligncenter" width="560" caption="Semangat luar biasa beberapa pembatik lanjut usia untuk merawat warisan budaya bangsa. Pemuda Indonesia sudah semestinya meniru semangat mereka dalam mengapresiasi batik."]
Tak hanya diikuti oleh para pengrajin batik yang sebagian sudah berusia lanjut, kegiatan membatik massal ini juga diikuti oleh ratusan pemuda baik dari kalangan murid sekolah maupun mahasiswa. Mereka kompak memainkan cantingnya untuk menggoreskan corak-corak cantik di setiap bagian kain. Ada yang mengerjakan corak bunga, dedaunan serta aneka jenis binatang. Corak flora dan fauna adalah salah satu corak khas batik Yogyakarta.
Dengan tekun dan teliti 3000 pembatik menyelesaikan beragam corak batik tersebut meski harus terpanggang selama 1 jam bawah teriknya sinar matahari. Sesekali para pembatik mengelap peluh dan keringat setiap usai menyelesaikan satu bagian. Tak sedikit yang menutupi kepala mereka dengan kertas, topi dan payung. Beberapa pembatik terlihat saling membantu menyelesaikan corak pada kain yang sedang dikerjakan. Canda dan tawa khas warga Yogya juga sesekali mewarnai aktivitas membatik mereka. Debu dan pasir Alun-alun Utara yang berterbangan pun tak menyurutkan aksi membatik hingga jelang pukul 09.30 WIB corak batik sepanjang 3005 meter selesai dikerjakan dengan sangat indah.
Menurut perwakilan MURI yang datang langsung menyerahkan piagam rekor, panjang kain batik yang dihasilkan dari kegiatan ini melebihi rencana awal yang hanya sepanjang 3000 meter. Selanjutnya batik sepanjang 3005 meter ini akan dibuat Kimono untuk semakin mengangkat citra batik Indonesia khususnya Yogyakarta sebagai produk universal. Batik tersebut juga diwarnai dengan pewarna alami yang selama ini telah banyak digunakan di Yogyakarta.