Mohon tunggu...
Hendra Wardhana
Hendra Wardhana Mohon Tunggu... Administrasi - soulmateKAHITNA

Anggrek Indonesia & KAHITNA | Kompasiana Award 2014 Kategori Berita | www.hendrawardhana.com | wardhana.hendra@yahoo.com | @_hendrawardhana

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

"Ekonomi Kreatif", Habis Manis Sepah Dibuang Jokowi?

28 Oktober 2014   01:42 Diperbarui: 17 Juni 2015   19:31 2244
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="" align="aligncenter" width="625" caption="Seorang penampil pada karnaval Jogja Fashion Week 2013 mengenakan kostum kreasi bambu dan batik."][/caption]

Dari sekian banyak hal menarik dan rekor yang dibuat oleh Kabinet Kerja Presiden Jokowi, ada satu hal yang boleh jadimengejutkan banyak orang, terutama mereka yang selama ini berharap banyak pada Jokowi untuk mengembangkan sektor ekonomi kreatif. Saat pengumuman kabinet pada Minggu sore lalu (26/10/2014), ternyata tak ada Kementerian Ekonomi Kreatif. Bukan hanya itu, nomenklatur “ekonomi kreatif” juga menghilang dari Kementerian Pariwisata yang pada kabinet sebelumnya bernama Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.

Seperti diketahui sebelumnya, Ekonomi Kreatif adalah salah satu andalan Jokowi selama masa kampanye pemilihan presiden yang lalu. Ketika itu Jokowi berulang kali menyampaikan bahwa potensi budaya yang besar dan kreativitas anak muda Indonesia perlu dikembangkan dan diwadahi karena bisa menjadi modal kuat bagi bangsa Indonesia bersaing di pentas dunia. Selain memperkuat pengaruh identitas budaya Indonesia, pengembangan Ekonomi Kreatif secara maksimal juga menjadi saluran meningkatkan kesejahteraan dan kemandirian karena bisa menyerap banyak tenaga kerja.Jokowi pun mempertimbangkan untuk membentuk Kementerian Ekonomi Kreatif.

Gayung bersambut, pandangan Jokowi terhadap Ekonomi Kreatif mendapat dukungan secara massif dari para seniman, artis dan pelaku ekonomi kreatif Tanah Air yang harus diakui telah menghadirkan dukungan yang nyata pada kemenangan Jokowi. Salah satu kegairahan itu diwujudkan dalam aneka kampanye kreatif pada relawan termasuk sebuah konser besar bertajuk Salam 2 Jari yang tak bisa ditolak sebagai salah satu panggung harapan ekonomi kreatif.

14144087501439694582
14144087501439694582
Kuda Lumping Hip Hop karya seniman Yogyakarta memukau di Jogja International Street Performance.

Harapan mengenai Ekonomi Kreatif semakin kencang diperbincangkan ketika hasil quick count usai pemungutan suara menunjukkan kemenangan milik Jokowi-JK.Dialog-dialog dengan tokoh seniman dan artis pendukung Jokowi semakin kerap mengisi layar TV dan pemberitaan media. Suara mereka satu yakni berharap Jokowi akan memberikan prioritas terhadap kekayaan budaya dan potensi anak negeri untuk mengembangkan diri melalui sektor ekonomi kreatif. Salah satu harapannya agar budaya Indonesia bisa semakin dicintai di negeri sendiri dan mendunia seperti halnya Korea yang sukses “menjajah dunia” berkat jualan ekonomi kreatif.

Perlahan wacana kementerian khusus Ekonomi Kreatif menguap seiring waktu hingga akhirnya hilang saat Kabinet Kerja diumumkan. Sejumlah pihak yang selama ini terlanjur berharap pun kecewa dan mulai mempertanyakan benarkah Jokowi memiliki perhatian serius terhadap Ekonomi Kreatif?Ke mana komitmen yang dulu sering ia dengungkan semasa kampanye? Apakah Presiden Jokowi ingkar janji?

Ternyata Ekonomi Kreatif tak benar-benar hilang dari kerangka program Pemerintahan Jokowi. Kementerian Ekonomi Kreatif memang batal terbentuk. Tapi Jokowi menyiapkan sebuah lembaga khusus yang diberi nama Badan Ekonomi Kreatif.

Pertunjukkan wayang orang Hanoman Obong dengan peralatan dan kostum modern.

Namun pertanyaan besar pun kembali munculSejauh mana potensi industri ekonomi kreatif bisa dimajukan jika lembaga yang mengurusinya hanya sekelas badan? Akankah Badan Ekonomi Kreatif nantinya bisa mewujudkan harapan dan janji-janji presiden yang pernah dilontarkan? Semoga asa masyarakat dan pelaku sektor ekonomi kreatif tak pupus karena hal ini.Yang lebih penting jangan sampai sektor industri ekonomi kreatif yang mulai tumbuh di pemerintahan sebelumnya dan kini sedang menanti tinggal landas justru kembali layu.Ekonomi Kreatif kini menanti bukti dan komitmen Presiden Jokowi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun