[caption id="attachment_335762" align="aligncenter" width="540" caption="Keinginan agar anak sekolah belajar mengenal Anggrek Indonesia terwujud melalui buku "]
Enam tahun berteman dengan Anggrek Alam Indonesia, melakukan beberapa penelitian dan membawakannya di berbagai seminar, lalu menuliskannya lewat Kompasiana dan akhirnya bisa diapresiasi ke dalam buku pelajaran sekolah adalah keberuntungan di tengah rasa keprihatinan. Prihatin dan miris karena Anggrek Indonesia banyak tidak dikenal dan belum dieksplorasi oleh anak negeri sendiri. Padahal Indonesia mewarisi hampir 20% total spesies Anggrek yang ada di dunia. Indonesia adalah negara dengan kekayaan Anggrek tanpa tanding di kolong bumi ini. Namun penelitian yang mengungkap keanekaragaman Anggrek Indonesia masih kurang. Ironisnya, referensi-referensi tentang Anggrek di sejumlah pulau Indonesia justru diterbitkan dan tersimpan di luar negeri. Dalam rangka melakukan penelitian Anggrek Alam Indonesia saya dan teman-teman bahkan harus “mengimpor” buku tentang Anggrek Pulau Jawa yang diterbitkan dan dijual di Inggris. Sementara dalam beberapa seminar dan simposium tak jarang kita harus menjadi penonton dari presentasi ilmiah peneliti asing yang bercerita tentang keanekaragaman hayati Indonesia.
[caption id="attachment_335741" align="aligncenter" width="552" caption="Dendrobium mutabile, salah satu spesies Anggrek Alam Indonesia. Foto ini diambil dari beberapa kawasan alam dan hutan yang berbeda."]
Indonesia adalah kerajaan Anggrek dunia. Ada sekitar 5000 spesies Anggrek yang terhampar cantik di sepanjang bentang alam Indonesia. Tapi perhatian dan pengetahuan kita tentang Anggrek negeri sendiri mungkin masih jauh dari kata mengenal. Buku-buku pelajaran sekolah pun lebih suka memajang bunga-bunga negara lain sebagai pengantar kepada muridnya.
Jangan dulu bicara besar tentang strategi melestarikan Anggrek Indonesia jika kita belum mengenalinya. Kita perlu membuka mata dan pikiran lebih lebar untuk mengenal Anggrek Indonesia. Mereka ada untuk dikenal dan dicintai, bukan untuk didiamkan apalagi diesploitasi. Meneliti, mendokumentasikan dan mengenalkan Anggrek Alam Indonesia adalah ungkapan syukur atas kesempatan dan pengetahuan yang kami dapatkan. Semoga kami tak lelah melakukannya dan pasti akan ada lebih banyak pemuda Indonesia yang mau dan mampu mengeskplorasi Anggrek Indonesia. Mengenal Anggrek Indonesia adalah mencintai Indonesia dengan cara yang menyenangkan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H