Sejak kecil manusia sudah diajarkan komunikasi. Bahkan sejak manusia baru lahir sudah mampu berkomunikasi walaupun tidak melalui kata-kata verbal. Bayi yang baru lahir di dunia berkomunikasi melalui isyarat yaitu melalui tangisanya. Secara tidak langsung si bayi ini memberitahukan kepada orang tua ataupun dokter yang membantu persalinanya bahwa dia kedinginan dengan dunia barunya. Maka dokter yang membantu menangani proses kelahiranya langsung menyelimuti dan membiarkan si bayi berada di dekapan sang ibu supaya bayi tersebut merasa hangat.
Seiring bertumbuh kembangnya, dia mulai belajar kata demi kata menirukan orang tuanya atau orang di sekelilingnya meniru gerak gerik mereka dan sebagainya. Secara tidak langsung hal ini akan membantu dan mempengaruhi kemampuan si anak ini dalam berkomunikasi khususnya berbicara saat dewasa kelak.
Kemampuan berbicara seseorang memang dipengaruhi dari pengalaman sehari hari dan pengetahuan yang di dapat melalui referensi baacaan yang telah dia baca ataupun melalui seminar-seminar yang telah dia ikuti. Memang kemampuan berbicara sesorang sangat berpengaruh dalam kehidupan dia bermasyarakat. Seseorang tak akan mampu bersosialisasi dengan baik kepada lingkunganya apabila sesorang tersebut tidak mampu berkomunikasi atau berbicara dengan baik, pasti akan terjadi miss komunikasi diantara mereka. Tak hanya itu, lebih parah lagi apabila kedua belah pihak terjadi komunikasi yang tidak baik itu akan mengakibatkan perselisihan diantara kedua belah pihak.
Semua orang pasti bisa berbicara jikalau itu hanya dengan rekan ataupun hanya dengan individu lain. Akan tetapi mereka belum tentu mampu berbicara di depan khalayak umum seperti missal saat presentasi didepan kelas ataupun memberikan kultum kepada jamaah pengajian. Dalam hal ini mental sangat berperan agar seseorang mampu berbicara dengan lancar dalam suatu forum.
Mental seseorang tidak didapat dengan begitu saja. Mental seseorang dapat terbentuk sejak dia masih kecil. Bila sejak kecil seseorang tidak dibiasakan bergaul dengan teman sebaya atau hanya bermain dirumah tanpa mengenal dunia luar maka si anak tersebut apabila dewasa kelak menjadi anak yang pemalu. Terlebih sekarang perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang semakin berkembang membuat seseorang jarang bersosialisasi dengan lingkungan disekitarnya.
Kenapa sih kita perlu belajar berbica, padahal setiap hari kita melakukan hal tersebut? Apa sebenarnya keuntungan kita belajar berbicara? Pertanyaan tersebut sering terlintas di benak kita. Kita perlu belajar berbicara karane berbicara tak semudah yang kita bayangkan, berbicara tak semudah mengucapkan A, I, U, E, O. berbicara membutuhkan tenaga yang lumayan memeras otak. Bagaimana pengetahuan kita di uji, sejauh mana kita mengetahui sesuatu. Terlebih jika kita berbicara didepan orang banyak, itu sangat menguras energy kita. Tekanan dari para pendengar membuat kita lebih sulit untuk berfikir jernih. Perasaan tegang dan gugup semakin membuat lidah sulit untuk mengucapkan sebuah kalimat. Dari seorang teman yang saya tanyai mengenai pelajaran berbicara ini, dia mengungkapkan butuh proses yang tak sebentar agar mampu berbicara di depan umum. Dia sedikit bercerita bahwa awal mulanya dia berbicara di depan orang banyak ketika dia masih SD kelas enam dengan membacakan puisi, padahal saat itu dia sama sekali tidak bisa teknik teknik membaca puisi. Setelah itu dia terus terus belajar dan akhirnya sekarang dia sudah siap apabila disuruh menjadi MC suatu acara, moderator, atau hal lainya.
Mampu berbicara didepan umum juga memiliki beberapa manfaat. Yang pertama adalah dengan berbicara kita mampu menunjukkan eksistensi diri kita, bagaimana kita mau diketahui keberadaannya apabila kita hanya diam di suaatu forum denganpuluhan atau bahkan ratusan orang. Selain itu kita juga bisa menunjukan kelebihan yang kita punya, kita bisa membagi pengetahuan yang selama ini kita dapatkan. Tentunya masih banyak hal hal lain yang dapat kita dapat dengan kita mampu berbicara di depan umum.
