Daru, ketua komunitas 4K.Yogyakarta menceritakan bahwa selama ini mereka berjuang untuk menyelamatkan telur penyu dan membuat penangkaran bahkan dengan biaya sendiri. Cukup sulit untuk mendapatkan bantuan bahkan dari Dinas terkait.Â
Salah satu upaya untuk mendapatkan dana agar bisa digunakan untuk melakukan kegiatan konservasi adalah dengan mengadakan kegiatan menanam di pantai atau melepas tukik ke laut.Â
Kegiatan ini sekaligus untuk mengedukasi kepada masyarakat agar mengerti betapa pentingnya upaya konservasi dan berhenti menjadikan penyu sebagai komoditas komersil.
Di Yogyakarta sendiri Terdapat empat jenis penyu yang kerap mendarat di Pantai Selatan Yogyakarta : Penyu Sisik (Eretmochelys imbricata), Penyu Lekang (Lepidochelys olivacea), Penyu Hijau (Chelonia mydas) dan Penyu Belimbing (Dermochelys coriacea). Terdapat enam titik pendaratan penyu yaitu di Pantai Pelangi, Pantai Samas, Pantai Goa Cemara, Pantai Pandansimo, Pantai Trisik, dan Pantai Congot.
Tanaman pandan laut (Pandanus tectorius) adalah  tanaman penting yang berperan dalam kelangsungan siklus hidup penyu. Sebelum memulai menanam, daru menjelaskan jika tanaman pandan laut digunakan penyu sebagai pelindung sarang. Penyu yang dating ke pantai akan bertelur di bawah tanaman pandan laut.Â
Tanaman ini bisa menjaga telur penyu dengan memberikan perlindungan dan menjaga kelembaban tanah. Tanaman pandan laut juga penting bagi ekosistem pantai sebagai penahan erosi dan pemecah ombak. Untuk itu, kegiatan pertama yang kami lakukan adalah menanam pandan laut di area pantai.Â
Setelah menanam, kami juga membersihkan pantai dari sampah yang terbawa air laut. Teman-teman dari 4K.Yogyakarta mengajari kami cara untuk memilah sampah sesuai jenisnya. Juga bagaimana cara memanfaatkan sampah plastik menjadi ecobrick.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H