Pengelolaan Lingkungan dengan Pemanfaatan Tanaman Toga dan Sampah Organik di RT 1 RW 12 desa Petiken, Gresik
Oleh: wardatuz zahro 07010221014
Abstrak
Pembangunan yang semakin pesat telah mengubah alam dan menjadikannnya alam buatan manusia. proses pengubahan itu mengeksploitasi sumber daya alam dengan melibatkan teknologi buatan manusia. pemanfaatan sumber daya alam yang tidak terkendali dapat mengancam kelangsungan ekosistem dan lingkungannya yang mesti dapat mendukung kehidupan manusia dan pembangunan. Pengelolaan lingkungan yang baik akan menciptakan lingkungan yang indah dan asri. limbah merupakan suatu hal besar yang perlu kita jadikan PR untuk kita sekarang. Menjalankan suatu projek kerja tanpa diimbangi dengan memikirkan limbah nya akan dikemanakan juga pasti akan merusak lingkungan. Limbah-limbah yang tidak berguna jika dikelola dengan baik akan bermanfaat bagi manusia. pengelolaan limbah yang baik bisa menguranngi polusi lingkungan atau bahkan mengubahnya menjadi sebuah inovasi yang berguna. Sudah sepatutnya kita saling menjaga lingkungan agar terciptanya lingkungan yang bersih dan nyaman.Â
PENDAHULUAN
Limbah merupakan berbagai barang yang dibuang karena sudah tidak bisa dipakai atau digunakan lagi.berdasarkan peraturan pemerintah No. 18/1999 Jo. PP 85/1999 limbah didefinisikan sebagai sisa atau buangan dari suatu usaha dan atau kegiatan manusia. limbah jika tidak dikelola dengan baik akan berdampak negatif  terhadap masyarakat. limbah berbicara soal limbah organik, limbah organik ini dalam salah satu permasalahan yang akan menjadi besar tidak ditangani dengan baik.  Limbah oragnik terdiri dari dari komponen atau material organik yang sifatnya mudah terurai. jenis limbah ini baisanya dengan cepat mengaami pembusukan. Sehingga pada akhirnya akan trus terurai menjadi materi-materi kecil yang tidak lagi menimbulkan bau.
Tanaman toga adalah salah satu jenis tanaman obat yang dikenal memiliki beragam manfaat. Pasalnya, toga adalah singkatan dari tanaman obat keluarga. Manfaat tanaman toga yaitu berfungsi sebagai tanaman obat, sebagai upaya kesehatan masyarakat. pada hakikatnya, tanaman toga sendiri diartikan sebagai sebidang tanah dimana bidang tanah itu digunakan untuk membudidayakan tanaman berkhasiat sebagai obat. Pemanfaatan bidang tanah untuk budiddaya tanaman obat keluarga itu dilakukan dlam rangka untuk memenuhi keperluan obat-obatan tradisionaal untuk keperluan keluarga. Jadi singkatnya tanaman toga ini sering dimanfatkan masyarakat sebagai obat tradisional. Alasannya karena toga cenderung tidak menimbulkan efek samping bagi kesehatan dan harga yang relatif murah.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Dalam penulisan ini saya ingin mengangkat judul "Pengelolaan Lingkungan dengan Pemanfaatan Tanaman Toga dan Sampah Organik di RT 1 RW 12 desa Petiken, Gresik"pertama-tama mari kita bahas pengertian dari tanaman toga. Tanaman toga merupakan singkatan dari tanaman obat keluarga yang mana tanaman tersebut memiliki fungsi atau khasiat. tanaman tersebut merupakan tanaman hasil budidaya yang dipercaya bisa menyembuhkan macam penyakit. Menurut tukimin dalam eprints.umm.ac.id, pada hakikatnya, toga sendiri diartikan sebagai sebidang tanah (baik di halaman rumah, kebun, atau ladang). Pemanfaatan sepetak lahan ini biasanya dilakukan dalam rangka memenuhi keperluan obat-obatan tradisional. Selain itu tanaman toga cenderung tidak memiliki efek samping bagi kesehatan dan harganya yang relatif murah.Tapi penanaman toga ini lebih mengacu pada penataan pekarangan/adapun penentuan jenis tanaman toga yakni berdasarkan bentuk tanaman, sifat dan karakter, pertimbangan luas pekarangan yf tersedia, penampilan dan manfaatnya.
Setiap tahun warga RT 1 merayakan 17 agustus dengan menghias kampung untuk dilombakan. Berbagai macam tanaman ditanam, rumah dan jalanan dihias dan di cat seapik mungkin. Jalanan dipasangi lampu-lampu kerlap-kerlip untuk menambah keindahan kampung. Sehingga mau tak mau warga bergotong royong untuk membangun kampung yang elok dan bersih. yang menjadi fokus saya adalah setiap RT diwajibkan membuat 1 produk olahan dari hasil menanam yang nantinya akan dipersiapkan untuk proses penilaian. Sebagai contoh produk olahan RT 1 adalah daun kelor yang dijadikan puding, lalu ada daun pepaya yang dijadikan sayur untuk lauk. Lalu ada bunga telang yang pembuatannya diseduh dengan air panas dan digunakan untuk minuman kesehatan. Khasiat dari bunga telang ini digunakan untuk meningkatkan kesehatan mata, peredaran darah yang lebih baik, serta pencegahan dari berbagai penyakit. Lalu produk olahan lain adalah berbahan dasar jahe yang pengolahannya adalah dijadikan serbuk minuman. Sebenarnya pemanfaatan tanaman toga  ini bukan hanya terjadi pada waktu perlombaan saja tetapi para warga juga bisa mengambil dan memanfaatkan tanaman-tanaman tersebut untuk keperluan sehari-hari. Jadi warga bebas mengambil dan menggunakan tanaman-tanaman tersebut entah untuk dijadikan masakan atau bumbu penyedap.
Lalu pembahasan yang kedua adalah budidaya hewan magot. Magot adalah larva (berupa ulat) dari jenis lalat black soldier fly atau yang biasa disebut lalat bsf. Nah fokus saya tertuju pada makanan yang diberikan kepada magot tersebut. Makanan yang diberikan kepada magot adalah hasil dari limbah organik rumah tangga yang membuat hal ini menjadi ramah lingkungan sehingga limbah-limbah organik rumah tangga tersebut tidak dibuang secara Cuma-Cuma. Selain itu magot ini juga bisa dijual untuk pakan hewan dan hasil pemasukannya akan dimasukkan ke dalam kas RT. Dari pengolahan lingkungan ini menjadikan RW ini jadi RW percontohan untuk pengelolaan lingkungan yang baik. Hal ini jelas menjadi dampak baik bagi warga sekitar. Selain meningkatkan ramah lingkungan,hal ini juga menumbuhkan kesadaran masyarakat RT 1 untuk lebih menjaga dan mengolah lingkungan dengan bijak.