Kehidupan masyarakat bangsa Indonesia tentu tidak dapat dipisahkan dari yang namanya perbedaan agama, ras, suku, budaya, bahasa dan faktor kebangsaan lainnya.Â
Salah satu pembahasan perbedaan yang akan kita bahas yaitu perbedaan agama. Agama harus menjadi komponen dari penggabungan yang ada di setiap publik. Inspirasi yang tegas dapat dijadikan sebagai sumber dalam menjaga kehormatan Negara Kesatuan Republik Indonesia.Â
Tempat beribadah setiap agama dalam tuntutan kehidupan individu adalah untuk dihormati, sehingga menjadi salah satu titik panas untuk pengaturan peraturan publik.
Berlatih agama oleh setiap pendukungnya seharusnya membentuk kepribadian negara Indonesia yang unik. Oleh karena itu, Muslim serta semua individu yang beragama lain harus tahu bahwa kualitas yang lebih baik adalah komponen yang menyatukan campuran publik.Â
Setiap keyakinan antara jaringan kita yang ketat harus saling menghormati dan menjaga berdiri tegaknya persatuan dan kesatuan masyarakat Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Islam sebagai sumber kekuatan spiritual, moral dan etika yang mendalam jika dilihat dari sisi eksistensi negara kerabat. Sifat-sifat tegas yang kokoh yang ada dalam Islam dapat memberdayakan kerukunan, perjuangan, dll.Â
Pedoman yang digerakkan oleh agama Islam dapat digunakan sebagai arahan dalam aktivitas publik. Namun pada persoalan yang akan kita bahas kali ini sangat banyak sekali perbedaan pendapat yang berhubungan dengan agama.
Merosotnya moral atau etika masyarakat Indonesia semakin lama semakin bertambah. Jika kerusakan moral atau etika tidak segera diatasi, maka pada saat itu suatu negara dapat dikatakan musnah.Â
Di Indonesia, individu-individu  tegas menghadapi berbagai macam persoalan, dimana agama sebagai suatu tatanan moral antar umat beragama. KarenaTidak adanya kualitas yang baik atau bisa dikatakan kurangnya nilai-nilai keagamaan dalam kehidupan sosial di lingkungan masyarakat dapat menyebabkan munculnya permasalah tidak rukunnya antar umat beragama. Hal ini memicu munculnya sebuah konflik, seperti yang baru muncul minggu ini Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas yang melarang penggunaan toa di masjid-masjid dan menyamakan suara adzan dengan suara gonggongan anjing.Â