Mohon tunggu...
Siti Wardatul Mufidah
Siti Wardatul Mufidah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Seorang mahasiswi yang masih menempuh pendidikan S1 di UIN KHAS JEMBER

Perkenalkan saya Siti Wardatul Mufidah,saya pernah bersekolah di TK Dewi Masyitoh,MIMA 02 JOMBANG,MTs. MADAF, dan MAN 3 JEMBER.Kini saya menempuh pendidikan S1 di UIN KHAS JEMBER, prodi PGMI Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pengelolaan Lingkungan Belajar di MI/SD

9 Juni 2022   19:24 Diperbarui: 9 Juni 2022   19:39 1990
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

    Dalam proses belajar mengajar, seorang guru tidak hanya memiliki pengetahuan saja tetapi juga memiliki kemampuan untuk mengelola kelas baik di dalam maupun di luar kelas. .Manajemen berasal dari kata manage yang mendapat akhiran pe dan akhiran yang berarti kepemimpinan atau bisa juga disebut manajemen. Lingkungan dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang berada di luar diri anak. Dalam pengertian lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di sekitar anak, baik berupa benda, peristiwa yang terjadi maupun kondisi masyarakat khususnya yang dapat memberikan pengaruh kuat terhadap peserta didik, yaitu lingkungan tempat berlangsungnya proses pendidikan dan lingkungan. yang berinteraksi dengan anak-anak setiap hari.  Belajar dapat membawa perubahan pada individu baik dalam tingkah laku, kebiasaan, keterampilan, emosional dan pertumbuhan fisik. Dengan demikian dapat dipahami bahwa belajar adalah suatu kegiatan yang dilakukan dengan sengaja sehingga menimbulkan perubahan pada individu yang relatif tetap dalam pengetahuan (kognitif), sikap (afektif), dan keterampilan (psikomotor).

   Faktor  yang mempengaruhi lingkungan belajar diantaranya yaitu sebagai berikut:

  1. Tempat belajar yang baik adalah tempat yang sepi, tenang, warna dinding tidak tajam, tidak ada yang mengganggu di dalam ruangan dan penerangan yang memadai.
  2. Alat pembelajaran. Pembelajaran tidak dapat berjalan dengan baik tanpa perangkat pembelajaran yang lengkap. Semakin lengkap perangkat pembelajaran, semakin banyak siswa akan belajar dengan baik. Sebaliknya jika perangkat pembelajaran tidak lengkap maka proses pembelajaran akan terganggu.
  3. Suasana berkaitan erat dengan tempat belajar. Suasana belajar yang luar biasa baik akan memberikan motivasi yang baik dalam proses pembelajaran dan hal ini juga akan berpengaruh baik terhadap prestasi belajar siswa. Suasana Lingkungan yang tenang, nyaman, dan tentram akan mendukung proses belajar siswa.
  4. Pembagian waktu belajar yang tepat akan membantu proses belajar siswa. Pembagian waktu oleh siswa dapat membuat siswa belajar secara mandiri.

Ada beberapa aspek lingkungan belajar yang dihadapi siswa, yaitu: Lingkungan keluarga , lingkungan sekolah dan lingkungan masyarakat.

  • Lingkungan keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri dari kepala keluarga dan beberapa orang yang berkumpul dan juga orang-orang yang selalu menerima kekurangan dan kelebihan orang-orang di sekitarnya, baik atau buruk.
  • Lingkungan sekolah adalah lembaga pendidikan formal tempat berlangsungnya kegiatan belajar mengajar. Seorang ahli pendidikan menyatakan bahwa: Kondisi lingkungan sekolah yang juga dapat mempengaruhi kondisi pembelajaran antara lain adalah adanya guru yang baik dalam jumlah yang cukup sesuai dengan jumlah bidang studi yang ditentukan, peralatan belajar yang memadai dan gedung sekolah yang lengkap serta memenuhi syarat. dari proses belajar yang baik.
  • Lingkungan Masyarakat. Sebagai salah satu lingkungan tempat pendidikan berlangsung, masyarakat memiliki pengaruh yang besar terhadap berlangsungnya kegiatan yang menyangkut masalah pendidikan. Dilihat dari materinya, jelas bahwa kegiatan pendidikan di masyarakat bersifat informal, terdiri dari generasi muda yang akan melanjutkan kehidupan masyarakat itu sendiri, sedangkan materinya berupa kegiatan keagamaan, sosial dan kegiatan positif lainnya.

Secara umum tujuan manajemen pembelajaran adalah untuk menyediakan fasilitas bagi berbagai macam kegiatan belajar siswa dalam lingkungan sosial, emosional, intelektual di dalam kelas. Fasilitas tersebut memungkinkan siswa untuk belajar dan bekerja, menciptakan suasana sosial yang memberikan kepuasan, suasana disiplin, perkembangan intelektual, emosional dan perilaku serta penghargaan siswa. Pengelolaan kelas oleh guru bukan hanya tanpa tujuan. Karena ada tujuan inilah guru selalu berusaha menata kelas, walaupun lelah fisik dan mental.

Adapun prinsip-prinsip pengelolaan lngkungan belajar yaitu sebagai berikut:

  1. Kehangatan dan antusiasme. Kehangatan dan semangat sangat dibutuhkan dalam proses belajar mengajar. Guru yang hangat dan akrab dengan siswa selalu menunjukkan semangat dalam dan atau dalam kegiatan akan berhasil dalam menerapkan manajemen kelas.
  2. Penggunaan materi yang menantang akan meningkatkan semangat belajar siswa. Penggunaan kata-kata, tindakan, cara kerja, atau materi yang menantang akan meningkatkan semangat belajar siswa.
  3. Fleksibilitas perilaku diperlukan dalam mengubah strategi pengajaran mereka untuk mencegah gangguan terjadi. Fleksibilitas perilaku guru untuk mengubah strategi pengajaran mereka dapat mencegah gangguan siswa dan menciptakan iklim belajar-mengajar yang efektif.

Lingkungan belajar dibagi menjadi 2 bagian yaitu lingkungan belajar indoor dan lingkungan belajar outdoor yaitu sebagai berikut:

  1. Lingkungan Belajar Dalam Ruangan(Indoor) adalah lingkungan belajar di dalam kelas. Ruang kelas merupakan ruangan utama yang akan digunakan untuk belajar siswa. Untuk itu, beberapa ruangan harus dibuat oleh pihak sekolah agar siswa dapat menggunakan ruangan tersebut untuk belajar. Lingkungan belajar ini dapat berupa perpustakaan, laboratorium, auditorium dan terutama ruang kelas.
  2. Lingkungan belajar luar ruangan (Outdoor)adalah lingkungan belajar yang berada di luar kelas. Kegiatan ini merupakan salah satu pelengkap lingkungan belajar dalam ruangan, agar lebih efektif dalam mengembangkan potensi dan kreativitas belajar siswa. Jadi proses pembelajaran dilakukan tidak hanya di dalam kelas, tetapi juga di luar kelas.

Hal-Hal Yang Perlu Diperhatikan Dalam Pengelolaan Lingkungan Belajar

  1. Memahami sifat siswa. Pada dasarnya, anak-anak memiliki imajinasi dan rasa ingin tahu. Semua anak dilahirkan dengan dua potensi, yang keduanya merupakan modal dasar bagi pengembangan sikap atau pemikiran kritis dan kreatif.
  2. Mengenal siswa secara individu. Siswa berasal dari berbagai pengaturan keluarga yang berbeda dan memiliki kemampuan yang berbeda-beda. Perbedaan individu perlu diperhatikan dan harus tercermin dalam kegiatan pembelajaran. Semua siswa di kelas tidak selalu melakukan kegiatan yang sama, tetapi berbeda sesuai dengan kecepatan belajarnya. Siswa yang memiliki kemampuan lebih dapat digunakan untuk membantu temannya yang lemah memahami materi.
  3. Memanfaatkan lingkungan sebagai sumber belajar. Lingkungan (fisik, sosial, dan budaya) merupakan sumber bahan belajar siswa yang sangat kaya. Lingkungan dapat berperan sebagai media belajar dan objek belajar (sumber belajar). Pemanfaatan lingkungan sebagai sumber belajar seringkali membuat siswa merasa senang dalam belajar.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun