Mohon tunggu...
Wardana
Wardana Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Universitas Negeri Malang, jurusan Akuntansi, memiliki hobi otomotif, olahraga, dan menyukaii mempelajari topik seputar ekonomi.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

MBKM 5 di SD Negeri Kambingan

4 Juni 2023   07:03 Diperbarui: 4 Juni 2023   07:24 493
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dokumentasi pribadi (diambil di SDN Kambingan, 20 Feb 2023)

Teknologi semakin cepat mendorong perkembangan yang semakin pesat pula. Tak bisa dipungkiri lagi perkembangan yang makin maju ikut mendorong terjadinya perkembangan di segala aspek kehidupan. Informasi semakin banyak dan semakin mudah diterima. 

Pertukaran budaya antarnegara menjadi sangat mudah. Akan tetapi, perkembangan yang begitu pesat tanpa diimbangi dengan kemampuan menyaring maka akan timbul berbagai permasalahan. 

Permasalahan yang mungkin akan muncul, seperti budaya yang masuk tidak sesuai norma susila, persaingan yang semakin tinggi, munculnya penyimpangan sosial, pengangguran, dan berbagai permasalahan lainnya. 

Pendidikan merupakan pondasi utama untuk membentuk karakter yang kuat guna melawan dan mengatasi berbagai permasalahan yang akan timbul di masa mendatang. Pendidikan juga parameter dalam menentukan kehidupan generasi bangsa (Putera & Rhussary, 2018). 

Kualitas pendidikan yang baik akan membawa generasi bangsa yang berkualitas baik. Akan tetapi, pendidikan di Indonesia belum merata, masih banyak sekolah-sekolah yang belum memiliki infrastruktur yang memadahi. Kesenjangan pendidikan di Indonesia masih menjadi permasalahan yang serius dan belum terselesaikan (Hardiasanti & Trihantoyo, 2021). 

Kesenjangan aspek pendidikan tidak bisa dibiarkan karena pendidikan kunci kemajuan bangsa. Salah satu upaya peningkatan kualitas pendidikan dapat dilakukan dengan cara meningkatkan kemampuan literasi dan numerasi peserta didik. 

Literasi adalah kemampuan seseorang mengolah informasi pada saat membaca dan menulis (Darwanto et al., 2021). Kemampuan literasi dapat diperluas lagi yaitu kemampuan seseorang dalam menangkap informasi dengan cara menyimak, membaca, bicara dan menulis. Semakin baik kemampuan literasi seseorang maka akan semakin cepat dalam menangkap informasi. 

Sedangkan, kemampuan numerasi meruapakan menggunakan analogi angka-angka dan simbol matematika untuk menyelesaikan suatu permasalahan (Dantes & Handayani, 2021). 

Sehingga kemampuan literasi dan numerasi menjadi fundamental dalam proses pendidikan. Melalui kebiasaan membaca, menulis, berhitung, memahami konsep-konsep dasar matematika, maka kemampuan literasi dan numerasi peserta didik dapat meningkat. 

Permasalahannya minat baca di Indonesia masih rendah. Berdasarkan penelitian UNESCO, dari 1000 penduduk Indonesia, hanya 1 penduduk yang memiliki minat baca. Melihat kondisi minat baca yang rendah, maka perlu dilakukan evaluasi terhadap lembaga pendidikan dalam penerapan literasi dan numerasi. 

Selain dari pelaksanaan literasi, perlu juga diperhatikan apakah fasilitas literasi pada sekolah sudah tercukupi. Fasilitas literasi dan numerasi yang harus ada di sekolah adalah perpustakaan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun