Mohon tunggu...
Wardah Fauziyah
Wardah Fauziyah Mohon Tunggu... -

Blogger yang doyan jalan

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Sayatan Kata Para Manusia

3 Februari 2016   17:36 Diperbarui: 3 Februari 2016   18:11 29
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Cela mencela 
Caci mencaci 
Hina menghina 
 
Memangnya siapa kita?
Bukankah kita hanyalah sekumpulan manusia
Selalu ingkar, meski tubuh berlumur dosa

Lalu mengapa?
Lidah tak mampu bungkam
Seenaknya mengeluarkan Kata berduri

Tajam
Mengores hati para pendengar

Menyayat
Namun semudah itu kita terlupa

Kita, sang manusia
Dianugerahi akal namun jarang berpikir
Lalu untuk apa?

Lantas sekarang,
Akankah lidah ini terus kita biarkan berbuat dosa?

 

Wardah Fauziyah

Bekasi, 3 februari 2016

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun