Mohon tunggu...
Wardah Fajri
Wardah Fajri Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Penulis Pengembara Penggerak Komunitas

Community Development -Founder/Creator- Social Media Strategist @wawaraji I www.wawaraji.com Bismillah. Menulis, berjejaring, mengharap berkah menjemput rejeki. Blogger yang menjajaki impian menulis buku sendiri, setelah sejak 2003 menjadi pewarta (media cetak&online), menulis apa saja tertarik dengan dunia perempuan, keluarga, pendidikan, kesehatan, film, musik, modest fashion/fashion muslim, lifestyle, kuliner dan wisata.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Saat Umat Menebar Cinta di Nabawi, Mereka yang Tak Mengerti Menyebar Benci

5 Juli 2016   08:05 Diperbarui: 5 Juli 2016   19:30 1319
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saya membayangkan betapa mungkin Rasulullah teriris dan menangis. Di dekat makamnya terjadi peristiwa yang sungguh ironis, tindakan tidak mewakili sebutir beras pun ajarannya menebar kebajikan dengan damai di muka bumi. Atau mungkin Rasulullah berkata jangan takut, mereka hanya tidak mengerti. Entahlah Rasul, apa yang Rasul lakukan menyikapi ini. Kalau saya, menangis atas apa yang terjadi di dekat Masjid Nabawi jelang Idul Fitri. Sulit sekali mengatakan setidaknya dalam hati saja, bahwa mereka hanya tidak mengerti. Sulit karena yang mereka lakukan sudah sangat melampaui batas. Semoga hidayah segera mengisi hati mereka. Semoga lunak hati mereka sehingga tidak lagi menyebar benci.

Saat banyak orang muslim mendambakan datang ke Raudhah, sholat di Masjid Nabawi, “bertemu” rasulullah dan keluarganya di sana, beribadah dan memanjatkan doa, melepas kerinduan atas nabi, berbagi dan menebar kasih, orang-orang yang tidak mengerti ini sungguh menyianyiakan indahnya semangat berbagi Rasulullah yang konon katanya begitu terasa di Raudhah.

Sungguh sia-sia apa yang dilakukan para pembenci, yang membunuh dirinya sendiri, di kawasan Masjid Nabawi.

Saya jadi semakin rindu, ingin datang ke Raudhah, "bertemu" Nabi, "mengunjungi" kerabatnya, istrinya yang luar biasa, berdoa di Masjid Nabawi, semoga seluruh umat muslim di dunia menemukan cinta Rasul dan menerapkannya dalam hidup,  untuk menjaga bumi titipan, untuk menjaga relasi yang menenangkan, penuh cinta, apa pun agamanya, seperti yang sudah dicontohkan ribuan tahun silam oleh Nabi Muhammad SAW.

#PrayforMadinah

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun