Ada masanya, kala jauh dari rumah, tarawih kulakukan dengan cara berbeda di tempat yang tak sama. Rakaatnya lebih singkat, imamnya laki-laki, makmumnya perempuan dan laki-laki, tempat ibadahnya berbeda, dari mushalla hingga masjid bukan aula. Aku rindu tarawih di aula rumah ibu, shalat berjamaah, semuanya perempuan dengan doa-doa khas dan rakaat yang panjang.
Kini, saatku kembali ke rumah, hanya bisa melihat saja, orang yang sama, beberapa, masih shalat berjamaah, tarawih dari malam pertama Ramadhan hingga jelang takbiran. Imamnya bergantian, ibuku yang sudah sepuh tak sanggup lagi menjadi imam digantikan oleh teman seperjuangannya yang juga mulai renta.Kuperhatikan ada imam baru, rupanya ibu dan teman-teman sesama guru mulai regenerasi imam majelis perempuan ini
Alhamdulillah, majelis ini ada penerusnya, kataku dalam hati
Aku, yang tak bisa bertarawih tahun ini di rumah ibu, hanya bisa menyaksikan dan merasakan kerinduan berada di dalam barisan shalat itu. Aku duduk bersama anak batitaku, menyaksikan para perempuan shalat. Anakku yang belum bisa duduk mandiri, kupangku, menyaksikan ibadah yang syahdu, yang terpelihara sejak dahulu.
Nak, kita akan shalat berjamaah nanti ya, sama nenek, saat kau sudah bisa berdiri tegak. Sekarang, tak apa kita saksikan saja dulu, ikut berdoa, meski kadang kau juga meminta menjauh, menyepi dari jamaah yang mungkin belum kau pahami dan tak terbiasa dengannya. Tak ada pengasuh yang bisa kutitipi anak batitaku, aku pun merindu tarawih berjamaah di aula rumah ibu
Harapanku, semoga masih ada tahun depan, masih ada umur panjang untuk semua imam dan makmum majelis perempuan itu
Harapanku, Ramadhan tahun depan anakku sudah berlari dengan kencang, bisa duduk dan berdiri, bisa berlatih shalat, dan kami sujud dan rukuk bersama, dengan nenek, dengan imam penggantinya
Sebuah harapan, ingin tarawih lagi tahun depan
Â
Untuk membaca karya peserta lain silahkan menuju akun Fiksiana Community
Silahkan bergabung di group FB Fiksiana CommunityÂ
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H