Mohon tunggu...
Wardah Fajri
Wardah Fajri Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Penulis Pengembara Penggerak Komunitas

Community Development -Founder/Creator- Social Media Strategist @wawaraji I www.wawaraji.com Bismillah. Menulis, berjejaring, mengharap berkah menjemput rejeki. Blogger yang menjajaki impian menulis buku sendiri, setelah sejak 2003 menjadi pewarta (media cetak&online), menulis apa saja tertarik dengan dunia perempuan, keluarga, pendidikan, kesehatan, film, musik, modest fashion/fashion muslim, lifestyle, kuliner dan wisata.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

13 Tahun Jember Fashion Carnaval, Bukti Suksesnya Karnaval Sebagai Titik Balik Pariwisata

11 Agustus 2014   21:15 Diperbarui: 18 Juni 2015   03:49 653
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tak hanya itu, karnaval semacam ini nyatanya juga bisa meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD), juga perekonomian daerah apalagi masyarakat grafiknya kian tumbuh. Pertumbuhan ini tak lepas dari investasi bidang perhotelan dan kuliner yang terus berkembang. Menurut catatan pemerintahan setempat, perkembangan terakhir investor hotel akan menanamkan modalnya untuk membangun hotel bintang empat akibat kekurangan kamar bagi wisatawan yang datang hanya untuk menyaksikan karnaval jalanan.

Apa yang terjadi di Jember ini rupanya juga menarik perhatian maskapai penerbangan Garuda Indonesia dengan pesawat ATR berkapasitas 60 penumpang  sudah membuka jalur penerbangan Surabaya - Jember yang hanya ditempuh selama 35 menit. Padahal perjalanan darat Surabaya - Jember bisa mencapai selama 5 jam.

Menurut Arif, 13 Tahun lalu, tak banyak orang apalagi orang asing yang mengenal Jember. Mungkin banyak yang bilang Jember tidak ada di peta geografi. Saat itu,  Jember hanya dikenal sebagai penghasil tembakau Cerutu Na Oogst yang dieskpor ke Havana dan kedelai edamame yang diekspor ke Jepang. Pariwisata Jember hanya dikunjungi wisatawan lokal yang umumnya mendatangi sekitar 42 obyek wisata di Jember. Namun kini, wisatawan nusantara bahkan mancanegara sudah tahu Jember.

"Jember Fashion Carnaval seolah menjadi titik balik pariwisata Jember dan suatu cara mengenalkan Jember kepada wisatawan," tuturnya.

Jember Fashion Carnaval, pertama kali diselenggarakan sejak tahun 2008, semula hanya  dikunjungi 250 ribu wisatawan yang mayoritas dari nusantara. Tahun 2013, grafik jumlah kunjungan wisatawan melonjak mencapai 300 persen atau sekitar 850 ribu wisatawan.

Arif mengatakan pada tahun 2008, PAD Kabupaten Jember dari sektor pariwisata hanya Rp 2,5 Miliar. Namun tahun 2013 mampu menembus angka Rp 12 Miliar. Dari jumlah ini yang dihasilkan restoran atau wisata kuliner mencapai Rp1,2 miliar. Berkat karnaval ini, APBD Jember mencapai Rp 3 triliun.

Saat ini Jember sudah memiliki hotel berbintang tiga dengan jumlah kamar 500 - 600 kamar. Dan hotel melati sekitar 1.200 kamar. Semakin banyaknya tamu mendesak pengelola hotel untuk menambah jumlah kamar atau mendorong pertumbuhan hotel baru. Pasalnya, Tahun 2013  saja sebanyak 2.159 media dan fotografer dunia hadir di Jember. Tahun 2014, sudah 3.073 media dan fotografer yang mendaftar untuk hadir.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun