Tegalweru, 12 November 2024 -- Mahasiswa PPKn FIS UM yang beranggotakan Anflorystareva Cleadenatacia, Risliani Nur Hidayati, Vira Mellya Damayanti, dan Wardah Fatimah Mas Asih, telah berhasil menciptakan inovasi baru yang dapat mendukung perekonomian lokal dengan mengelola limbah jeruk menjadi produk bernilai tambah. Produk tersebut adalah lilin aromaterapi yang terbuat dari kulit jeruk, hasil olahan limbah yang sebelumnya tidak dimanfaatkan dengan optimal.
Limbah jeruk, yang melimpah di daerah tersebut, kini tidak lagi menjadi sampah yang merugikan, tetapi telah menjadi bahan baku utama untuk menghasilkan lilin aromaterapi yang berpotensi menambah pendapatan keluarga. Inovasi ini juga sejalan dengan prinsip keberlanjutan dan ramah lingkungan, mengingat produk ini mengurangi jumlah sampah dan memanfaatkan sumber daya yang tersedia secara maksimal.
Proses pembuatan lilin dimulai dengan mengeringkan kulit jeruk untuk menghilangkan kadar air. Setelah itu, kulit jeruk dicacah dan dicampur dengan lilin alami yang diperoleh dari bahan nabati. Untuk menambah aroma, ekstrak minyak jeruk ditambahkan ke dalam campuran lilin, memberikan wangi segar yang khas. Selanjutnya, campuran ini dituangkan ke dalam cetakan lilin dan didiamkan hingga mengeras, siap untuk digunakan atau dijual.Â
Lilin aromaterapi dari kulit jeruk ini memiliki banyak manfaat. Selain memberikan aroma yang menenangkan, lilin ini juga dapat digunakan untuk keperluan relaksasi dan meditasi, serta memberikan kesan alami di setiap ruangan. Produk ini memiliki potensi besar untuk menarik minat konsumen yang peduli dengan produk ramah lingkungan dan berbasis bahan alami.Â
Inovasi pengelolaan limbah jeruk ini memberikan dampak positif yang signifikan bagi perekonomian masyarakat Desa Tegalweru. Melalui program pemberdayaan yang dilakukan oleh PKK, warga desa, terutama ibu-ibu rumah tangga, dilibatkan dalam seluruh proses pembuatan lilin aromaterapi. Selain memperoleh keterampilan baru, mereka juga mendapatkan pendapatan tambahan dari hasil penjualan produk tersebut.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H