Mohon tunggu...
Lyfe Pilihan

Masuk Sekolah, Harus Bayar Kursi Sekolah Segala?

23 Maret 2016   08:42 Diperbarui: 23 Maret 2016   19:23 554
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Anak mana yang tidak mau sekolah dan orang tua mana yang tidak ingin memasukkan anak-anaknya pada sekolah yang baik, semua orang pasti ingin merasan belajar di bangku sekolah, paling tidak sampai Sekolah Menengah Atas atau SMA/SMK/MA. Karena pendidikan sekolah menjadi modal kita untuk meneruskan kehidupan selanjutnya seperti untuk mencari kerja dengan bermodal ijazah sekolah pendidikan terakhir.

Jika diamati seksama sekolah sekarang pada saat penerimaan siswa baru menggunakan sistem online, dimana siswa yang paling tinggi nilanya namanya berada posisi diatas sedangkan jika ada siswa yang yang rendah nilainya alamat sudah namanya akan paling bawah dan siap-siap tergeser ke sekolah lain. Karena sistem online ini memberikan kesempatan siswa untuk memilih 3 sekolah yang akan menjadi tempat mereka menuntut ilmu, yahhh memang bagus sihhh tapi bagaimana dengan siswa yang ternyatanya namanya tidak ada di sistem online????? Apa mereka tidak diterima dan membuat hati siswa menjadi sedih.

Sungguh membuat hati siswa menjadi sedih dan kecewa, tapi tenang sekolah sudah memeberikan solusi bagi siswa yang tidak ada namanya di sistem online, yaitu dengan jalur BL atau Bina Lingkungan, kalian pasti tahu apa itu Bina Lingkungan dan sebagian dari kalian mungkin juga siswa Bina Lingkungan.

Ini pengalaman pribadi saya pada saat masuk sekolah, dulu angkatan saya merupakan angkatan yang pertama kali menggunakan sistem online, pada saat saya mendaftar nama saya masih ada di online tapi beberap hari kemudian nama saya malah tidak ada di sistem online, saya lantas kaget kenapa nama saya tidak ada padahal nilai saya tinggi dari yang lain, kenapa malah nilai yang dibawah saya ada namanya??? Banyak pertanyaan yang ada di benak saya pada saat itu.

Ketika saya dan orang tua harus bolak-balik mengecek nama di sekolah, ada salah satu guru yang tidak mungkin saya sebutkan namanya, guru tersebut menawarkan pada saya dan orang tua saya masuk sekolah itu melalui jalur BL tapi dengan catatan membayar kursi di sekolah?

Bayar kursiii???...         

Apa maksudnya cobak, apa kursi disekolah tersebut kekurangan atau bagaimana??? Mau sekolah saja dipersulit begini.

Mau tidak mau akhirnya saya dan orang tua mau masuk sekolah melalui jalur BL bertujuan agar bisa sekolah saja. Pada saat jelang pembayaran sekolah para orang tua dipanggil satu persatu ke ruangan kepala sekolah dan wakil kepala sekolah, para orang tua dijelaskan agar pembayaran sekolah dibayar 2x lipat dari pembayaran sekolah siswa yang biasa, saya sontak kaget kenapa dipersulit begini, kenapa bayar kursinya mahal sekaliii padahal kursi harganya tidak semahal itu, dan saya hanya ingin sekolah.

Bagaimana dengan para orang tua siswa yang tidak mapu membayar biaya sekolah tersebut yang dua kali lipat, sungguh miris pendidikan di negeri kita tercinta ini, uang yang mengatur segalanya. Pihak sekolah tidak memikirkan bagaimana kondisi perekonomian orang tua siswa, beginikah cara sekolah memafaatkan para orang tua dan siswa dan beginikah cara sekolah menguras kantong para orang tua dan mungkin beginikah cara sekolah mempersulit para orang tua.

Perlakuan siswa yang murni lulus dari sistem online dengan masuk jalur BL saja diperlakukan berbeda, seperti contohnya saja pada saat ingin memilih jurusan siswa yang masuk melalui jalur BL dimasukkan di kelas-kelas yang dianggap kelas paling bawah, pada saat MOS saja siswa dari jalur BL tidak bisa ikut bersama mos dengan siswa lain. Siswa dari jalur BL akan ikut mos 2 hari setelah siswa yang lulus dari sistem online.

Sekolah seharusnya menjadi jembatan bagi anak untuk meraih masa depan yang baik kedepannya, jangan dipersulit anak jika ingin sekolah. Sekolah juga kan bertujuan menghasilkan generasi yang intelektualnya bagus, sikap bagus, dan menjadi generasi yang memajukan negri kita tercinta ini. Kalau masuk sekolah saja dipersulit begini bagaimana nasip generasi muda kedepannya???? Pastinya tujuan sekolah tidak tercapai atau terwujud

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun