Dalam konteks masyarakat modern, pemahaman tentang filsafat dakwah menjadi semakin relevan. Filsafat dakwah tidak hanya berkisar pada teori, tetapi juga mencakup aplikasi praktis dalam kehidupan sehari-hari. Dengan memahami filsafat dakwah, kita dapat mendalami hakikat dan tujuan dakwah, serta metode yang efektif untuk menyampaikan pesan Islam.
Filsafat dakwah, sebagai cabang ilmu, meneliti dasar-dasar, tujuan, dan implikasi dari kegiatan dakwah. Ini mencakup kajian tentang ontologi, epistemologi, dan aksiologi dakwah. Ontologi menjelaskan hakikat dakwah, sedangkan epistemologi meneliti sumber pengetahuan yang mendasari aktivitas dakwah. Aksiologi, di sisi lain, menilai nilai-nilai dan etika yang seharusnya dipegang oleh seorang da'i.
Keilmuan dakwah berfokus pada metode dan strategi dalam menyampaikan pesan Islam. Konsep-konsep penting seperti dakwah bil lisan, dakwah bil hal, dan dakwah bil qalam menjadi landasan dalam praktik dakwah. Struktur keilmuan dakwah mencakup berbagai disiplin yang saling terkait, seperti psikologi, sosiologi, dan sejarah dakwah, yang semuanya bertujuan untuk meningkatkan efektivitas komunikasi dakwah.
Dengan adanya pemahaman yang mendalam tentang filsafat dan keilmuan dakwah, para da'i dapat menghadapi tantangan zaman yang terus berkembang. Hal ini penting untuk memastikan bahwa dakwah tidak hanya menjadi sekadar penyampaian pesan, tetapi juga mampu membentuk karakter dan perilaku masyarakat menuju kebaikan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H