Mohon tunggu...
Rayhan
Rayhan Mohon Tunggu... -

Imam Ahmad ditanya: “Kapan seorang hamba itu beristirahat (dari sibuk berbuat kebaikan)?”. Imam Ahmad menjawab: “Ketika pertama kali telapak kakinya menginjak surga”. (Thabaqat Hanabilah, 1/293)\r\n\r\n\r\nMyBlog ;http://cahayahatidariilahi.blogspot.com/\r\n\r\n\r\n

Selanjutnya

Tutup

Nature

Pandangan Islam Tentang Membuat Robot

9 November 2011   05:49 Diperbarui: 25 Juni 2015   23:53 2571
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nature. Sumber ilustrasi: Unsplash

Pertanyaan, “Apa hukum membuat robot berbentuk manusia? Apa saja kaedah-kaedah yang perlu diperhatikan ketika membuat robot berbentuk manusia yang memiliki berbagai kemampuan? Perlu diketahui sebenarnya bisa saja robot tersebut bentuknya tidak sebagaimana bentuk manusia?” Jawaban, “Membuat robot hukumnya itu sama dengan hukum tashwir [membuat gambar atau patung]. Intinya perlu dirinci: Pertama, Jika bentuk robot tersebut sebagaimana bentuk manusia atau hewan maka membuatnya hukumnya adalah haram, termasuk dalam ancaman keras yang ditujukan kepada orang-orang yang melakukan tashwir, itulah orang-orang yang menyaingi Allah dalam penciptaan. Akan dikatakan kepada mereka ‘Hidupkan apa yang kalian ciptakan’. Juga tercakup dalam hadits Nabi, “Orang yang mendapatkan siksaan yang paling keras pada hari Kiamat nanti adalah orang yang melakukan tashwir” [HR Bukhari dan Muslim] Kedua, jika robot tersebut tidak berupa bentuk manusia atau hewan atau bentuknya tidak sempurna sehingga tidak bisa disebut bentuk hewan atau manusia [baca: tidak ada kepalanya] maka membuat robotnya yang bentuknya semacam ini adalah tidak mengapa boleh. Suatu hal yang patut disadari bahwa sehebat dan seteliti apapun manusia dalam ‘penciptaan’ maka dia tidak bisa sampai sepersepuluh kemampuan Allah dalam mencipta. Allah berfirman yang artinya, “Maha suci Allah, sebaik-baik pencipta” [QS al Mukminun:14] Shaikh Muhammad Shalih Al Munajid Sumber: http://islamqa.com/ar/ref/47062/%D8%A7%D9%84%D8%B9%D9%84%D9%85 Terjemah Ustadz Aris. S

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun