Banyak di antara kita yang salah presepsi bahwa neraka itu hanya untuk orang-orang kafir dan munafik. Ada pula yang lebih keliru lagi menyangka "Hidup ini hanya sekali", Akhirat adalah urusan nanti. Akibatnya, kita merasa tenang-tenang saja setelah menjadi Muslim secara formal.
“Dan tidak ada seorang pun di antara kamu yang tidak mendatanginya (neraka).Hal itu bagi Rabbmu adalah suatu ketentuan yang sudah ditetapkan.Kemudian Kami akan menyelamatkan orang-orang yang bertakwadan membiarkan orang-orang zhalim di dalam (neraka) dalam keadaan berlutut.” (Qs Maryam/19: 71-72)
Ayat ini (ayat pertama) merupakan kabar berita dari Allâh Ta'ala kepada seluruh makhluk, baik orang-orang yang shaleh ataupun durhaka, Mukminin maupun orang kafir. Setiap orang akan mendatangi neraka. Ini sudah menjadi ketentuan Allâh Ta'ala dan janji-Nya kepada para hamba-Nya. Tidak ada keraguan tentang terjadinya peristiwa itu dan Allâh Ta'ala pasti akan merealisasikannya.
Semua orang akan melewati shirâth (jembatan) sesuai dengan kadar amal shalehnya. Jembatan ini terbentang di atas permukaan neraka Jahannam. Allâh Ta'ala menyelamatkan orang-orang yang bertakwa kepada-Nya sesuai dengan amal mereka. Amal shaleh akan sangat berpengaruh dalam proses melewati shirâth. Semakin banyak amal shaleh seseorang di dunia, maka ia akan semakin cepat menyeberanginya. baca juga disini
Ada 2 macam keadaan Penghuni NERAKA.
1.Penghuni yang KEKAL ABADI, mereka adalah Orang KAFIR, dan MUSRYIK (Menyekutukan peribadatan kepada ALLOH dengan makhuknya)
“Adapun orang-orang kafir dan mendustakan ayat-ayat Kami, mereka itu penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya” (QS. Al Baqarah: 39)
2.Hanya Sementara saja, mereka adalah Orang Muslim yang berdosa-dosa besar yang setelah ditimbang di mizan, dosa masih lebih banyak dengan kebaikannya serta tidak diampuni ALLOH, maka akan dimasukkanke neraka dan setelah bersih, maka dia akan keluar dengan syafaat orang-orang yang memohonkan syafaat atau karena rahmat Allah semata.
Dari Abu Sa’id Al-Khudri, dia berkata,“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ‘Adapun penduduk neraka yang mereka menjadi penduduknya, maka mereka tidak akan mati di dalam neraka dan tidak akan hidup. Tetapi orang-orang yang tertimpa siksa neraka dengan sebab dosa-dosa mereka, maka Dia (Allah) akan mematikan mereka. Sehingga apabila mereka telah menjadi arang, diberi izin mendapatkan syafaat. Maka, mereka didatangkan dalam keadaan kelompok-kelompok yang berserakan. Lalu mereka ditebarkan di sungai-sungai surga, kemudian dikatakan, ‘Wahai penduduk surga tuangkan (air) kepada mereka!’ Maka, merekapun tumbuh sebagaimana tumbuhnya bijian yang ada pada tanah yang dibawa aliran air.’”
[H.R. Muslim no: 185; dan lainnya. Lihattakhrij-nya di dalamSilsilah Ash-Shahihah,no. 1551]
Jadi berdasarkan penjelasan diatas, sangat memungkinkan Umat Islam akan masuk NERAKA..!!!
jika mereka tidak hati-hati menjaga diri dari syirik, bid'ah dan maksiat selama hidup di dunia. Dan ini tidak mudah banyak sekali jalan yang akan menggelincirkan kita ke NERAKA, sungguh mungkin kita bisa sabar dengan penderitaan di dunia, namun kelak di neraka kita tidak akan sabar dengan adzabNya yang pedih. Walaupun nanti kita keSURGA (inipun juga belum pasti) apakah mau kita di adzab di Neraka dahulu….yang 1 hari di akhirat seperti 50.000 tahun didunia.??? dan adzab penghuni neraka yang paling ringan pada hari Kiamat adalah, seseorang diletakkan dua buah bara di tengah-tengah kedua telapak kakinya, (lalu) mendidihlah otaknya disebabkan dua bara itu....
Realita ini yang jarang diperhatikan kaum muslimin, mereka pikir hanya sekedar mengaku islam, syahadat sudah cukup , Mereka merasa sudah cukup tahu Islam dengan hafal 5 Rukun Islam dan 6 Rukun Iman, dan bisa dijamin masuk SURGA. Lebih celaka lagi, berbagai dosa dan maksiatpun dilakukan tanpa malu pada Allah Ta’ala, berbagai kemaksiatan rutin dikerjakan, HALAL-HARAM sama saja enaknya, mau dosa kecil-besar yang penting happy, Waktu mereka habis untuk mengejar dunia, mereka rela bangun pagi, banting tulang-peras keringat,begadang lembur semalam suntuk, selesai S1, lanjut lagi S2, cari beasiswa ke luar negeri untuk S3, Sedangkan jika urusan akhirat mereka hanya, “ Ya saya terserah yang diatas, jika diberi Hidayah insyaAllah saya akan berjilbab, saya akan meninggalkan riba, saya akan meninggalkan judi dsb.
“Mereka hanya mengetahui yang lahir (saja) dari kehidupan dunia, sedang mereka tentang (kehidupan) akhirat adalah lalai” [Ar-Rum : 7]
Perlu kita ketahui bahwa formalitas keislaman dan keimanan sama sekali tidak akan menolong kita di akhirat nanti jika kita tidak melaksanakan konsekuensi-konsekuensi keislaman dan keimanan itu secara baik dan utuh.
Disini saya akan sebutkan beberapa jalan yang akan menggelincirkan kita masuk NERAKA.
Sebab Pertama, adalah Dosa yang membuat seseorang keluar dari ISLAM, dan KEKAL di Neraka, Wal iyadzubillah
Allahta’alaberfirman (yang artinya),“Barangsiapa diantara kalian yang murtad dari agamanya kemudian mati dalam keadaan kafir maka mereka itulah orang-orang yang terhapus amalannya di dunia dan akhirat. Dan mereka itulah penghuni neraka. Mereka kekal berada di dalamnya.”(QS. al-Baqarah : 217)
Berikut ini sepuluh perkara yang digolongkan sebagai pembatal keislaman. Walaupun sebenarnya pembatal keislaman itu tidak terbatas pada sepuluh perkara ini saja. Hanya saja sepuluh perkara ini merupakan pokok-pokoknya, yaitu:
[1] Melakukan kemusyrikan dalam beribadah kepada Allah. Yaitu menujukan salah satu bentuk ibadah kepada selain Allah. Allahta’alaberfirman (yang artinya),“Barang siapa yang mempersekutukan Allah maka sungguh Allah haramkan atasnya surga, dan tempat kembalinya adalah neraka…”(QS. al-Ma’idah: 72).
[2] Mengangkat perantara dalam beribadah kepada Allah yang dijadikan sebagai tujuan permohonan/doa dan tempat meminta syafa’at selain Allah.
[3] Tidak meyakini kafirnya orang musyrik, meragukan kekafiran mereka, atau bahkan membenarkan keyakinan mereka.
[4] Keyakinan bahwa ada petunjuk dan hukum selain tuntunan Nabi yang lebih sempurna dan lebih baik daripada petunjuk dan hukum beliaushallallahu ‘alaihi wa sallam.
[5] Membenci ajaran Rasul, meskipun dia juga ikut melakukan ajaran itu.
[6] Mengolok-olok ajaran agama Islam, pahala atau siksa.
[7] Sihir.
[8] Membantu kaum Kafir dalam menghancurkan umat Islam.
[9] Keyakinan bahwa sebagian orang boleh tidak mengikuti syari’at Nabi Muhammadshallallahu ‘alaihi wa sallamdengan menganalogikannya dengan Nabi Khidr bersama Nabi Musa‘alaihimas salam.
[10] Berpaling total dari agama, tidak mau mempelajari maupun mengamalkannya
Baca Penjelasannya disini
Sebab Kedua, Melakukan Dosa-Dosa Besar
Allah ta’ala berfirman (yang artinya), “Jika kalian menjauhi dosa-dosa besar yang dilarang kepada kalian, niscaya Kami akan menghapuskan dari kalian dosa-dosa kalian dan Kami akan memasukkan kalian ke dalam tempat yang mulia” (QS. An-Nisaa’ : 31). Adz-Dzahabi rahimahullah berkata, “Dengan dalil yang tegas ini Allah menjamin bagi orang yang menjauhi dosa-dosa besar bahwa Allah pasti akan memasukkan mereka ke dalam surga.”
Pengertian dosa besar adalah segala perbuatan yang pelakunya diancam dengan api neraka, laknat atau murka Allah di akherat atau mendapatkan hukuman had di dunia. Sebagian ulama menambahkan perbuatan yang nabi meniadakan iman dari pelakunya, atau nabi mengataan ‘bukan golongan kami’ atau nabi berlepas diri dari pelakunya.
Diantara Dosa-dosa besar tersebut adalah;
Orang yang memakan RIBA.
Dari Jabir, beliau mengatakan, "Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam melaknat pemakan riba, korban riba, pencatat, dan saksinya. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, 'Mereka itu dosanya sama.'”(Hr. Muslim, no. 4177)
Dalam hadits ini, Rasulullahshallallahu ‘alaihi wa sallammelaknat semua pihak yang terlibat dalam transaksi riba. Bahkan, beliau tegaskan bahwa mereka semua itu menanggung dosa yang sama. Jika pencatat transaksi dan saksi dalam transaksi riba dosanya sama dengan dosa pemakan riba, lalu bagaimana lagi dengan orang yang mengurusi kegiatan riba, atau bahkan dengan sengaja menyebarkan dan memasang iklan di berbagai media untuk mengajak orang agar melakukan riba!
Judi, Minum Khamr ( termasuk ROKOK, Ganja, Heroin dan yang sejenis)
"Sesungguhnya (minuman) khamar, berjudi, berhala, mengundi nasib dengan anak panah adalah perbuatan keji, termasuk perbuatan syaitan, maka jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar kamu mendapat keberuntungan." (QS: Al Maidah: 90).
“Artinya : Dan janganlah kamu mendekati zina, karena sesungguhnya zina itu adalah faahisah (perbuatan yang keji) dan seburuk-buruk jalan (yang ditempuh oleh seseorang)” [Al-Israa : 32]
Ghulul (korupsi)
"Barangsiapa yang kami tugaskan dengan suatu pekerjaan, lalu kami tetapkan imbalan (gaji) untuknya, maka apa yang dia ambil di luar itu adalah harta ghulul (korupsi)".[HR Abu Dawud no. 2943]
"Barangsiapa berpisah ruh dari jasadnya (mati) dalam keadaan terbebas dari tiga perkara, maka ia (dijamin) masuk surga. Yaitu kesombongan, ghulul (korupsi) dan hutang". [HR Ahmad, no. 21291; at Tirmidzi, no. 1572]
Meninggalkan Sholat
"Apakah yang memasukkan kamu ke dalam Neraka Saqar?" (42) Mereka menjawab: "Kami dahulu tidak termasuk orang-orang yang menegakkan shalat (43) dan kami tidak (pula) memberi makan orang miskin, (44) dan adalah kami membicarakan yang bathil, bersama dengan orang-orang yang membicarakannya, (45) dan adalah kami mendustakan hari pembalasan,(46) hingga datang kepada kami kematian".(47) (Q.S. Al-Muddats-tsir (74) : 42 – 47)
Sihir, Dukun, Paranormal
Dari Abu Hurairah, dari Nabishallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda, “Jauhilah tujuh (dosa) yang membinasakan!” Mereka (para sahabat) bertanya, “Wahai Rasulullah, apakah itu?” Beliau menjawab, “Syirik kepada Allah; sihir; membunuh jiwa yang Allah haramkan kecuali denganhaq; memakan riba; memakan harta anak yatim; berpaling dari perang yang berkecamuk; menuduh zina terhadap wanita-wanita merdeka yang menjaga kehormatan, yang beriman, dan yang bersih dari zina.” (Hadits Shahih Riwayat Bukhari, no. 3456; Muslim, no. 2669)
Membunuh
“Dan barang siapa yang membunuh seorang Mu’min dengan sengaja, maka balasannya ialah Jahannam, kekal ia di dalamnya dan Allah murka kepadanya, dan mengutukinya serta menyediakan azab yang besar baginya.” (93) (Q.S. Annur (24) : 93)
Durhaka kepada Orangtua
“Dosa besar itu adalah syirik kepada Allah, durhaka kepada kedua orang tua, membunuh jiwa seseorang, dan sumpah palsu” [HR. Al-Bukhari]
Memakan Hartaanak yatim
“Sesungguhnya orang-orang yang memakan hartaanakyatim secara zalim, sebenarnya mereka itu menelan api sepenuh perutnya dan mereka akan masuk ke dalam api yang menyala-nyala (neraka).”(Qs. an-Nisa’: 10). Dalam ayat ini ada ancaman neraka bagi orang yang memakan harta anak yatim sehingga perbuatan ini hukumnyadosabesar.
Dan masih banyak lagi misal, mengurangi timbangan, suap- uang sogok, pungli, berdusta, saksi palsu, Liwath (homo/maho, lesbi), tidak membayar zakat, memakan yang haram, tabarruj (pamer kecantikan), tidak memakai jilbab, lalai dalam sholat, riya, mendengarkan musik, menghalangi dakwah dsb…
Tentunya kita mengidam-idamkan masuk surga tanpa harus masuk neraka.
Tapi bagaimana caranya? Sempurnakan Tauhid !
Agar masuk surga tanpa hisab, syarat yang harus dipenuhi adalah membersihkan tauhid dari noda-noda syirik, bid’ah, dan maksiat.
Rasulullahshallallahu ‘alaihi wa sallambersabda, ketika beliau menerangkan hakikat hak Allah kepada shahabat Muadz bin Jabalradhiyallahu ‘anhu, “Sesungguhnya hak Allah yang wajib dipenuhi hambanya adalah hendaklah mereka beribadah kepada Allah semata dan tidak berbuat kesyirikan sedikit pun, danhak hamba yang akan dipenuhi oleh Allah, adalah Allah tidak akan mengadzab orang-orang yang tidak berbuat kesyirikan”[ HR. Bukhori, no.2856] Semoga Kita diselamatkan dari Adzab Neraka dan dimasukkan ke SurgaNYA. Amin Do’a ini amat baik untuk dihafal, berisi permintaan agar dimasukkan ke surga dan dilindungi dari neraka.
اللَّهُمَّ إِنِّى أَسْأَلُكَ الْجَنَّةَ وَمَا قَرَّبَ إِلَيْهَا مِنْ قَوْلٍ أَوْ عَمَلٍ وَأَعُوذُ بِكَ مِنَ النَّارِ وَمَا قَرَّبَ إِلَيْهَا مِنْ قَوْلٍ أَوْ عَمَلٍ وَأَسْأَلُكَ أَنْ تَجْعَلَ كُلَّ قَضَاءٍ قَضَيْتَهُ لِى خَيْرًا
“Allahumma inni as-alukal jannah, wa maa qorroba ilaihaa min qoulin aw ‘amal, wa a’udzu bika minan naari wa maa qorroba ilaiha min qoulin aw ‘amal, wa as-aluka an taj’ala kulla qodho-in qodhoitahu lii khoiroo” (Ya Allah, aku meminta surga pada-Mu serta perkataan atau amal yang mengantarkan padanya. Ya Allah, aku berlindung pada-Mu dari neraka serta perkataan atau amal yang mengantarkan padanya. Ya Allah, jadikanlah setiap takdir yang Engkau peruntukkan untukku adalah baik) [ HR. Ibnu Majah no. 3846] Wallahu'alam
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H