Sebelum memutuskan untuk membeli waralaba, teliti dulu prospek pasar ( lokal/domestik) dari produk/jasa bisnis waralaba itu. Anda harus mengetahui lebih dulu berapa besar potensial pangsa pasar, siapa yang menjadi sasaran (segmen pasar), dan perkiraan volume penjualan yangrealistis bagi produk yang akan di pasarkan, dengan mengacu harga yang ditetapkan pesaing untuk produk sejenis. Kemudian, hitung biaya pokok atau pembuatan produk serta biaya  pemasaran (biaya langsung).
Tentukan besarnya gross profit dan break event point (BEP) perlu diketahui, untuk mengontrol apakah bisnis tersebut menuju pada arah yang diinginkan,atau malah mundur.
Jangan lupa, masukkan franchise fee sebagai komponen biaya investasi dan pembayaran royalti sebagai komponen biaya operasional, dalam perhitungan ROI.
Melalui persiapan dan perhitungan yang matang,kemungkinan franchise fee dan royaltee  menjadi beban finansial tidak akan terjadi. Anda akan tetap memperoleh marjin keuntungan, meskipun harus membayar sejumlah biaya kepada Perwaralaba.
Singkatnya,Anda harus teliti dan cermat dalam memperhitungkan aspek permintaan pasar dan segi finansial,sebelum memutuskan untuk membeli waralaba.
Sebaiknya anda memanfaatkan jasa konsultan untuk melakukan studi pasar dan menghitung cost and benefit dari bisnis yang akan Anda tekuni. Pilihlah kosultan yang merekomendasikan/disarankan oleh bank. Ini perlu agar lebih mudah memperoleh kredit/loan dari bank nantinya. Libatkan Perwaralaba dalam melakukan perhitungan. Biasanya, Perwaralab akan membantu.
Jika hasil perhitungan bisnis anda merugi , bicarakanlah dengan Pewaralaba. Negoisasikan kembali kemungkinan untuk menurunkan biaya waralaba dan royalti. Berikan alasan yang masuk akal dan bukti-buktinya. Biasanya, Perwaralaba akan mempertimbangkan,atau paling tidak, ikut serta memecahkan persoalan yang Anda hadapi.
Kembali ke pertanyaan Anda, apakah fees (royalty fee) dapat menjadi beban finansial ? Jawabannya tidak, jika Anda telah memperhitungkan dengan baik dan matang pada saat yang awal. Atau ya, jika Anda kurang cermat sebelumnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H