Mohon tunggu...
Wara Katumba
Wara Katumba Mohon Tunggu... independen -

POLITIK LU TU PENGADU (POLITIKus LUcu TUkang PENGAngguran berDUit

Selanjutnya

Tutup

Politik

Tindakan Dzolim Hater Ahok kepada Djarot

15 April 2017   11:16 Diperbarui: 15 April 2017   20:00 144
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Untuk kesekian kali Djarot Syaiful Hidayat (Djarot) sebagai calon wakil Gubernur pendamping Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mendapat perlakuan yang sangat tidak pantas.

Celakanya! Kejadian tersebut terjadi berulangkali di Masjid, rumah Allah yang sangat suci dan mulia sebagai symbol pembawa kedamaian harus tercemar akibat perbuatan para hater Ahok hanya karena perbedaan keyakinan.

Djarot sebagai calon wakil Ahok harus menerima celaan dari pihak yang tidak terpuji dengan menggiring agama demi tujuan politik.

Rasa aman sudah tidak ada buat Djarot, padahal tujuannya hanya menjalankan kewajiban ibadah seperti solat jumat. Masjid yang dianggap aman, nyaman dan penuh kebarokahan sepertinya tidak menjamin kehadiran Djarot. (Sumber)

Kehadiran Djarot di masjid sebagai seorang muslim sepertinya jadi ancaman jika terpilih bagi pihak sumbu pendek dengan ilmu agama yang diragukan atau sebatas identitas agama KTP.

Jika memang pihak yang mengusik kehadiran Djarot paham ilmu agama seperti yang termuat dalam kitab suci Al-Quran di bawah:

Firman Allah :

“Dan orang-orang yang menyakiti orang-orang yang mukmin dan mukminat tanpa kesalahan yang mereka perbuat, maka sesungguhnya mereka telah memikul kebohongan dan dosa yang nyata. Sesungguhnya mereka yang telah berbuat bohong dan dosa yang nyata” [QS.Al Ahzab:58]

Maka niscaya tidak akan terjadi peristiwa teriakan "Usir, usir, usir.... Pergi, pergi," terhadap Djarot.

Merujuk QS.Al Ahzab:58, luar biasa dzolimnya orang-orang yang bertindak kasar terhadap Djarot sebagai sesama muslim, padahal sebelumnya solat jumat, takbir, rukuk, sujud, semuanya bersama-sama dilakukan termasuk melafadzkan surat Al-Fatihah salah satunya ayat enam “ihdinaaalshshiraatha almustaqiima / semoga menunjukkan engkau(Allah) padaku jalan yang lurus/benar”.

Setelah selesai, apa yang terjadi? Sebelumnya satu hati memohon pada jalan yang benar kemudian berubah amarah kebencian menuju jalan yang “tidak benar”. Dimana letak kesejukan dan kedamaian yang ingin diraih Djarot dirumah Allah harus diterima dengan raut wajah kesedihan yang dipancarkannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun