Belum banyak yang tahu bagaimana hubungan Anies Baswedan (Anies) Calon Gubernur DKI Jakarta dengan Hary Tanoe (HT) pemilik Partai Persatuan Indonesia (Perindo) dan Media MNC Group kecuali elite-elite politik tertentu.
Hubungan yang terbilang sunyi-senyap antara Anies dengan HT mulai terusik saat isu pembagian Kartu Indonesia Pintar (KIP) yang dilakukan oleh kader-kader Partai Perindo dibeberapa daerah.
Bagaimana mungkin Partai Perindo yang baru dibentuk dan bukan partai pendukung Pemerintahan Jokowi bisa ikut terlibat kerjasama dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) yang dijabat Anies waktu itu.
Tentu ada campur tangan Menteri dengan pemilik Partai Perindo, hubungan yang perlahan membuka mata kita bahwa ternyata terjadi hubungan istimewa diantara mereka dengan tujuan politik tertentu yang sangat besar.
Diduga hubungan politik mesra dimulai saat Anies ikut konvensi calon Presiden partai Demokrat dimana hubungan HT dengan ayahanda SBY cukup dekat hingga akhirnya merintis membentuk Partai Perindo.
Puncak kemesraan politik antara Anies dan HT terjadi saat kerjasama pembagian KIP di Kemendikbud hingga pada akhirnya HT menyatakan secara terbuka mendeklarasikan dukungan ke Anies-Sandi pasca kekalahan Agus-Sylvi.
Kenapa dukungan HT ke Anies tidak dari awal justru baru terjadi pada putaran kedua?
Diduga terganjal adanya pasangan Agus-Sylvi sebagai representasi ayahanda SBY yang notabennya punya hubungan baik dengan HT sehingga jalan terbaik dan demi menjaga perasaan ayahanda SBY maka yang diambil HT adalah tidak memihak walaupun sesungguhnya HT lebih condong ke Anie-Sandi karena faktor kerjasama KIP tersebut.
Pasca Agus-Sylvi kalah, HT tidak malu-malu lagi menampilkan dirinya bersama Anies, terlihat beberapa kesempatan mereka selalu bersama dalam rangka menggalang dukungan, hubungan mesra yang saling untung-menguntungkan sangat dibutuhkan.
Tentu, pihak HT dan partai Perindo butuh tokoh yang dianggap santun dan punya nilai jual seperti Anies yang notabennya non partai, kesempatan yang paling besar untuk menggalang kekuatan partai Perindo adalah saat Anies menjadi Mendikbud.