Berdasarkan hasil beberapa lembaga survey yang mengungguli Agus-Sylvi diatas pasangan Ahok-Djarot dan Anies-Sandi tidak sebanding hasil akhir yang diperoleh Agus-Sylvi pada putaran pertama yang hanya memperoleh suara sekitar 17 persen menimbulkan tanda tanya.
Hasil mengejutkan tentu sangat mengecewakan pihak Agus-Sylvi yang harus tersingkir menyisakan pasangan Ahok-Djarot dan Anies-Sandi melanjutkan ke putaran kedua.
Apa penyebab terpuruknya suara Agus-Sylvi yang pencapaiannya tidak signifikan?
Ada dua penyebab suara Agus-Sylvi tidak maksimal yaitu:
1. Faktor Dukungan FPI cs
Beberapa pertemuan yang dilakukan tim sukses Agus-Sylvi termasuk Sylvi sendiri dengan Rizieq FPI cs membuka mata pemilih terutama swing voter kabur menghindari FPI Cs.
Bayangkan, seandainya Cagub yang didukung FPI cs menang, apa yang akan terjadi? Apakah akan semakin merajalela?
Jadi, Suara 17 persen yang diperoleh Agus-Sylvi dari mayoritas suara yang diperoleh datang dari pengurus, relawan dan simpatisan atau pendukung setia, sedangkan swing voter lebih condong ke Ahok-Djarot dan Anies-Sandi karena factor FPI cs yang terbuka mendukung Agus-Sylvi.
2. Faktor Pengkhianatan FPI cs
Berharap dukungan FPI cs untuk menambah pundi-pundi suara ternyata diluar dugaan justru hasil perolehan suara Agus-Sylvi di markas FPI Jalan Petamburan II, Jakarta Pusat terutama di TPS 17, tempat Rizieq mencoblos, Anies-Sandi mampu memperoleh 212 suara tertinggal jauh dari Agus-Sylvi yang hanya memperoleh 38 suara. (Sumber)