Mohon tunggu...
Wara Katumba
Wara Katumba Mohon Tunggu... independen -

POLITIK LU TU PENGADU (POLITIKus LUcu TUkang PENGAngguran berDUit

Selanjutnya

Tutup

Politik

Ada Musuh dalam Selimut Dibalik Dugaan Chat Mesum "Rizieq-Firza"?

18 Mei 2017   13:37 Diperbarui: 18 Mei 2017   13:50 3617
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Setelah Firza Husein ditetapkan sebagai tersangka kasus konten porno maka keaslian gambar, suara dan kalimat hot 'chat mesum' tidak perlu diragukan lagi dan diperkuat pernyataan para saksi ahli di Kepolisian bahwa konten tersebut seratus persen asli.

Banyak kasus terutama kasus konten porno, apabila bentuknya dari hasil editan hampir rata-rata pelakunya datang dari pihak musuh, bisa dari musuh politik ataupun musuh satu profesi yang merasa iri dan dengki sehingga ingin berusaha menjatuhkan wibawa sang korban.

Jadi, kemungkinannya sangat kecil jika dilakukan musuhnya karena tidak mungkin musuhnya datang dan langsung berteman akrab kemudian bebas mengotak-atik gadget sang korban, tentu ada rekonsiliasi dan jaga jarak. Contoh, tidak mungkin Ahok datangi Rizieq melakukan rekonsiliasi kemudian Ahok bebas mengotak-atik gadget Rizieq. Mustahil!

Sebaliknya, apabila bentuknya asli hampir rata-rata penyebarnya berasal dari orang-orang terdekat, kerabat, keluarga, teman atau orang-orang dekat yang berprilaku “Musuh dalam selimut”atau mantan orang-orang dekat seperti contoh kasus video Ariel pelaku penyebarnya bukan dari pihak luar.

Dari kasus dugaan chat mesum Rizieq-Firza yang teridentifikasi asli hampir dipastikan pelakunya berasal dari orang-orang terdekatnya atau mantan orang dekat yang dendam baik dari pihak Rizieq maupun dari pihak Firza atau kemungkinan besar pihak satu profesi yang merasa iri dan dengki dengan status Rizieq sekelas Ulama besar dan digadang-gadang sebagai imam besar seluruh Indonesia dimasa depan.

Contoh penyitaan HP Rizieq dari orang dekatnya membuktikan bahwa gadget yang dimiliki Rizieq mudah berpindah tangan sebagai bentuk sikap ceroboh sehingga diyakini pelakunya adalah “Musuh dalam selimut”

Orang-orang dekat yang berstatus “Musuh dalam selimut” itu sangat berbahaya sekali bahkan sering menimpa kepada tokoh-tokoh  dunia.

Contoh kecil yang dipertontonkan oleh pemimpin kita seperti yang dilakukan Jusuf Kalla, siapa yang menyangka Jusuf Kalla ternyata diam-diam mendukung Anies-Sandi, posisinya sebagai Wakil Presiden adalah contoh pejabat yang tidak netral. (Musuh Ahok senang dan bahagia)

Bayangkan, seandainya Jokowi yang mendukung Ahok, apa yang akan terjadi? Mungkin para musuh Ahok akan teriak “Revolusi” dengan alasan Presiden/Pemerintah dianggap tidak netral. (Musuh Ahok marah  dan murka)

Jadi, bagi tim pengacara Rizieq maupun Firza tidak perlu “Teriak” chat mesum dianggap perkara yang bermuatan politis dan minta Polisi mencari pelaku penyebarnya. (Sumber)

Bagaimana mungkin chat mesum dianggap bermuatan politis sementara kontennya asli? Kecuali konten tersebut hasil editan boleh dianggap politis untuk menjatuhkan musuhnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun