dimanakah kau berada?
ketika ekonomi susah
justru tubuhmu membengkak ciri obesitas melanda
kesenjangan wakil rakyat dan si miskin mewabah
kau melancong keluar negeri
menemui tokoh anti islam dan buronan Negara
kau berselfie jadikan mereka rebutan
inikah contoh menuju kemakmuran?
kemanakah kau berada?
ketika utang terus bertambah
daya beli rakyat makin lemah
harga kebutuhan pokok meroket tajam
justru, kau hambur-hamburkan uang rakyat jadikan hiburan
disana-sini fotomu bertaburan dengan tokoh-tokoh yang tidak berguna
inikah jalan menuju kemakmuran?
seperti apakah wajahmu sesungguhnya?
ketika si anti islam dan buronan negara selalu ada dalam berita
dari Amerika sampai Saudi Arabia
inilah cerita si muka badak terbesar di dunia
tak ada derita apalagi sengsara
karena dibaluti kesenangan dan kebahagiaan otak dan perut asal bicara
aku bayangkan Bung Karno dan Bung Hatta
pikiran-pikiran besar merekat Indonesia
narasi menyatukan tanah pusaka
pidato dan tulisan heroik penuh makna
perdebatan menyelami substansi wacana
teladan kepemimpinan luar biasa
mereka bukan pemimpin rakyat yang suka berselfi, berpuisi dan adu domba
hanya si muka badak, bukan sekadar tanda mata
tetapi sebagai tanda wajah yang tidak tahu malu
ini ironi zaman penuh dengan para badut muka badak
menjadikan kita bahan lelucon betapa tidak tahu dirinya
sang muka badak tanpa sadar Â
mengalami obesitas
Wara Katumba, Nirwana, 04 Sep 2017
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H