Mohon tunggu...
wara katumba
wara katumba Mohon Tunggu... pengusaha -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

POLITIK LU TU PENGADU (POLITIKus LUcu TUkang PENGAngguran berDUit)

Selanjutnya

Tutup

Politik

Misteri Nama "Sheng Yue", Perusahaan Milik Ketua BPK

15 April 2016   15:59 Diperbarui: 15 April 2016   17:30 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

SHENG YUE nama perusahaan yang dimiliki ketua BPK bernama H.Dr.Harry Azhar Aziz,MA.(Mr.X) sangat menyita perhatian penulis. Nama perusahaan yang penuh dengan misteri, menarik untuk diteliti dan dianalisa secara konprehensif dengan cara serius dan santai sampai ke ubun-ubun.

Jika dikaitkan profil Mr.X dengan nama perusahaan SHENG YUE sangat bertolak belakang sekali, berbeda jauh ibarat air dan api. Kenapa ? Bisa dilihat profil Mr.X di "Drs.H.Harry Azhar Aziz, MA - Politik.news.viva.co.id".

Dari sebagian profilnya bisa dilihat, Mr.X memiliki titel "H" didepan namanya kemungkinan singkatan Haji, berarti pernah naik Haji dan jelas bawaannya lebih islami.

Lulusan S2 dan S3 di USA, tinggal dicek ngekos dimana, apakah di pecinan atau bukan. Kalau di pecinan tentu nama SHENG YUE tidak asing karena berbahasa mandarin dan diyakini Mr.X dipanggil Toke' Sheng atau Toke' Asheng apalagi titel yang diraih bidang ekonomi tidak jauh-jauh berhubungan dengan bisnis atau perdagangan. Jadi sangat tepat sekali Mr.X dipanggil Toke' Sheng.

Selanjutnya Mr.X pernah juga menjadi ketua umum PB HMI (Himpunan Mahasiswa Islam) dari tahun 1983-1986. Tentu ini semakin menambah jiwa islaminya yang besar, apalagi HMI berkaitan dengan isu-isu yang berhubungan dengan islam.

Jika nama SHENG YUE dikaitkan dengan sebagian profil Mr.X di atas maka hubungannya tidak nyambung, sama sekali tidak ada sangkut paut sedikitpun. Jadi jelas ada motif tersembunyi yang dilakukan Mr.X.

Pertanyaannya, apa yang menginspirasi Mr.X menggunakan nama SHENG YUE ? Kalau perusahaannya yang tercantum di "Panama Papers" menggunakan bahasa Arab masih wajar karena keislamannya. Atau nama bahasa Inggris karena pernah kuliah tinggal di Amerika Serikat, atau bahasa Indonesia yang banyak dipergunakan warga keturunan seperti di Glodok atau Mangga Dua. Rata-rata mereka memberi nama toko atau perusahaan menggunakan nama bahasa Indonesia.

Contoh lain, milik para taipan seperti nama perusahaan Podomoro, Ciputra, Djarum grup, MNC grup dan masih banyak lagi menggunakan nama Indonesia. Justru yang terbalik dari Mr.X malah nama perusahaannya menggunakan nama Mandarin SHENG YUE. Kenapa tidak menggunakan nama perusahaan misalkan Podoae Internasional Limited atau Kolor Hijau Limited.

Sudah tidak terbantahkan lagi Mr.X punya motif, apalagi awalnya membantah namun akhirnya mengakui perusahaan tersebut. Jadi apa yang diucapkan Mr.X sudah sulit untuk dipercaya lagi. Kalau sudah begitu tidak ada gunanya bertahan dari ketua BPK karena LHKPN soal perusahaan SHENG YUE tidak tercantum jadi etika dan integritasnya sebagai pejabat negara sudah luntur. Bagaimana mau audit pihak lain, dirinya sendiri saja tidak jujur. Pantas Ahok bilang ngaco. Jadi kalau masih bertahan terus, BPK sudah jadi Badan Politik Keuangan.

Apakah ada yang kurang lengkap dari profilnya Mr.X? Ternyata yang kurang adalah silsilahnya. Kemungkinan waktu kecil terdampar di Kepri bersama ortu yang berasal dari negeri seberang kemudian terpisah, nyangkut di pangkal Pinang menjadi anak angkat. Seperti artikel penulis sebelumnya apakah ada keturunan negeri seberang baik dari pihak ayah atau ibu.

Kita tahu zaman dulu wilayah sumatera selatan sampai ke wilayah Kepri merupakan tempat lintasan antar negara apalagi di wilayah pelabuhan selat Malaka yang terkenal di dunia. Wajar garis keturunan berbagai negara membaur satu sama lain menjadi satu itulah Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun