Mohon tunggu...
wara katumba
wara katumba Mohon Tunggu... pengusaha -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

POLITIK LU TU PENGADU (POLITIKus LUcu TUkang PENGAngguran berDUit)

Selanjutnya

Tutup

Politik

Justru Rizal Ramli Tangan Besi Presiden Jokowi

7 Maret 2016   13:21 Diperbarui: 7 Maret 2016   13:59 657
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Gaduh....! Satu kata yang biasa kita dengar, apalagi menyangkut masalah pemerintahan sekarang dijadikan sasaran tembak "suka bikin gaduh" oleh pro maupun kontra termasuk anggota DPR di senayan terhadap pemerintahan Jokowi.

Kita masih ingat begitu gaduhnya hubungan KIH dan KMP di DPR yang jadi sasaran tembak Presidennya dianggap tidak mampu meredam kegaduhan DPR. Jadi sebenarnya yang bikin gaduh itu orang-orang yang suka umbar kata "gaduh", itu yang sebenarnya bikin gaduh. Contoh yang sering bikin gaduh sampai pengerusakkan seperti FPI, tidak ada yang komentari termasuk yang suka ngomong "gaduh" diam saja! Apakah seperti Fahri Hamzah, Fadli Zon dan yang lainnya pernah berkata "gaduh" tentang FPI? Itulah bobroknya orang-orang yang suka berkata "gaduh" dengan asal-asalan. Jadi yang suka berkata "gaduh" itulah sesungguhnya tukang bikin gaduh.hhh...

Setiap pemerintah terutama menteri berbeda pendapat di ruang publik dianggap bikin gaduh, padahal hanya sebatas perbedaan pendapat semata tidak sampai mengganggu apalagi sampai terjadi kerusakkan.

Seperti yang terjadi terakhir polemik antara Rizal Ramli (RR) dengan Sudirman Said (SS) masalah Blok Masela di Maluku, dianggap bikin gaduh dan bahkan beberapa pihak minta di reshuffle terutama RR, itukan ngawur kalau dianggap gaduh dan di reshuffle. Contoh lain, Apakah kita tidak melihat bagaimana anggota DPR melakukan pemukulan terhadap wanita, berbicara kasarr asal bacot di depan publik dan lain-lain tidak termasuk gaduh? Malah tidak diganti-ganti. Apakah anak sekolah yang lagi ribut sesama temannya harus diberhentikan pihak sekolah? Kan tidak! Jadi substansi masalahnya dari perbedaan pendapat yang kita lihat bukan soal gaduh dan reshuffle boss.

Harus jernih melihat permasalahannya seperti yang dilakukan RR dari awal sebagai menteri, kronologinya seperti apa. Apa yang sering dilakukan RR adalah agar publik tahu bahwa di dalam itu ada masalah besar yang bisa mengancam posisi termasuk posisi Presiden sehingga jangan sampai Presiden jadi korban dari pihak tertentu.

Banyak sekali permasalahan yang tidak diketahui publik, berkat RR hadir sebagai Menteri banyak permasalahan yang dibuka ke publik seperti kasus Pelindo, kasus perpanjangan kontrak Freeport "papa minta saham" RR berkata ada sinetron perang antar geng, proyek listrik 35000 MW, Pembelian Pesawat dari pihak Garuda, terakhir Blok Masela termasuk berkaitan dengan Nomenklatur Menteri. Perlu diketahui Menteri ESDM masuk dibawah naungan Menko apa? Kenapa setiap ada permasalahan dari Menteri ESDM selalu dipermasalahkan Menko Maritim Rizal Ramli? Karena MenKo yang menaungi Menteri ESDM hanya diam, atau tidak berani dengan juragan JK? Atau memang Menteri ESDM di bawah naungan Wakil Presiden? Jadi Nomenklatur yang dipermasalahkan adalah tester water seorang RR. Seandainya tidak ada si RR apakah publik tahu permasalahan di atas sampai sekarang? Hhhhh......

RR melakukan sesuatu tidak asal-asalan, terbukti tidak semua Menteri dia permasalahkan, contoh Menteri kelautan selalu di puji karena kerjanya benar. Jadi kalau arahnya tidak benar siap-siap RR keluar jurus baru "Rajawali Kampret". Hadirnya RR di kabinet Jokowi paling tidak bisa mengimbangi dominasi dari Blok juragan JK. Dan selama ini bisa juga apa yang dilakukan RR tanpa sepengetahuan Presiden, setelah kejadian berharap dipanggil Presiden baru akan dijelaskan secara rinci dan mendetail (bila perlu urusan SS pakai celana dalam atau tidak.hhh...)

Dari rangkaian permasalahan diatas ternyata si rajawali kampret selalu bersinggungan dengan Blok JK, dari mulai Freeport hingga Blok Masela, menterinya itu-itu saja dan telah kita ketahui sasaran Kampret adalah si SS, Menteri yang termasuk Blok JK.

Secara tidak langsung polemik sang rajawali kampret dengan Sudirman Said adalah pertarungan terselubung Jokowi yang diwakili RR dengan juragan JK yang diwakili SS.

Artinya si rajawali kampret adalah tangan besinya Presiden Jokowi, jadi yang perlu di reshuffle adalah SS yang selalu bikin kebijakan bermasalah.Hhhh...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun