Mohon tunggu...
wara katumba
wara katumba Mohon Tunggu... pengusaha -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

POLITIK LU TU PENGADU (POLITIKus LUcu TUkang PENGAngguran berDUit)

Selanjutnya

Tutup

Politik

Dimas Kanjeng dan Rizieq FPI Sama Saja

30 Oktober 2016   09:40 Diperbarui: 30 Oktober 2016   11:09 265
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: monitorday.com - edited by wara katumba

Bermodalkan kain putih, cari di Tanah Abang banyak yang menjual. Cukup dibalut sedemikian rupa dari kaki sampai ujung kepala menyerupai seorang imam besar yang berwibawa, asalkan hapal beberapa ayat suci sambil takbir berteriak lantang didepan para pengikut dengan mengobarkan amarah kebencian dan ancaman sebagai symbol “Saya Berkuasa, Bangsa ini milik saya, agama adalah keahlian saya”.

sumber: sindosatu.com - edited by wara katumba
sumber: sindosatu.com - edited by wara katumba
Serba putih dan bercahaya, dari alas kaki hingga alas kepala serba putih, tidak menutup kemungkinan penutup bagian dalam "celana dalam" berwarna putih juga, berbalut pengaman bayi “popok” untuk menjaga sewaktu-waktu kencing mendadak, tidak repot harus membuka pintu kain yang berlapis-lapis.

Apa yang perlu ditakutkan Polisi terhadap aksi demo 4 November 2016 yang dilakukan imam besar cs ?

Polisi tidak akan terkecoh lagi oleh sosok yang mengaku imam besar, berdiri disebelah terlihat mengelabui Kapolda dan Pangdam Jaya solat Ashar berjamaah bagaikan seorang raja melihat bawahannya menunaikan ibadah solat Ashar berjamaah. Terlihat pada gambar dibawah dengan tanda panah sosok imam besar :

sumber: monitorday.com - edited by wara katumba
sumber: monitorday.com - edited by wara katumba
Para pengikut tidak sadar apa yang dilakukannya, apakah jinnya yang solat Ashar sehingga si imam besar cukup berdiri disamping pemimpin aparat hukum yang menunaikan kewajibannya. Apakah memang satu seperguruan dengan Dimas Kanjeng yang mampu menggandakan uang melalui perantara jin yang akhirnya tidak bisa menggandakan karena jinnya kabur karena disemprot gas air mata.

Kelebihan apa yang ditonjolkannya tidak lebih dari budak politik yang hanya mencari uang saku untuk memenuhi kebutuhan hidupnya yang lebih menggiurkan daripada menyiarkan bait-bait suci di tempat tertentu.

sumber: tattopins.com/rizieq, simomot.com/dimas kanjeng - edited by wara katumba
sumber: tattopins.com/rizieq, simomot.com/dimas kanjeng - edited by wara katumba
Tidak ada beda si imam besar dengan Kanjeng Dimas, hanya bermodal balutan kain cukup menggiring menjadi sosok berwibawa dan hebat.

Dimas Kanjeng dan pengikutnya sudah terkuak dengan kesadisannya, sudah berapa banyak korban yang berjatuhan akibat kekejamannnya, hartanya disikat, kuburan para korban ada dimana-mana.

Lebih kejam siapa? si imam besar hanya suaranya yang lantang dan berani jika ditemani para pengikutnya, padahal tidak punya nyali seperti Dimas Kanjeng.

Si imam besar tidak ada apa-apanya dibandingkan Dimas Kanjeng, dia tidak akan berani mencoba berbuat sesuatu diluar jalur pada negara ini. Dia hanyalah seorang manusia biasa seperti kita, tidak ada bedanya seperti ayam sayur yang akan mengalami nasib serupa seperti gambar dibawah :

sumber: tribunnews.com
sumber: tribunnews.com
Sekejam apapun mudah bagi polisi melucut semua kain yang menempel berlapis-lapis di tubuh Dimas Kanjeng apalagi hanya seorang imam besar yang bertingkah seperti politikus.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun